Showing posts with label Islam. Show all posts
Showing posts with label Islam. Show all posts

Wednesday, October 25, 2017

√ Hijrah

Donwload film mulai dari zaman gak lezat hingga yang terbaru
Mulai dari Charlie Capplin hingga Leonardo Dicaprio
Mulai dari Box Office hingga TV Series...
Lama ke lamaan merasa bosan....



Beralih ke Cartoon Amerika
Mulai dari TV Show hingga TV Series...
Mulai Spiderman hingga ke Batman
Dari Marvel ke DC
Lama ke lamaan merasa bosan....


Beralih ke Anime
Mulai dari Oh My Goodness hingga ke One Piece
Dari Studio Gibli hingga Toei Animation
Mulai dari genre Action hingga Romance
Lama ke lamaan merasa bosan juga....

Allah mulai menuntun jariku
Buka Youtube ramai wacana The Arrival hingga ke Zakir Naik
Membicarakan wacana agama mana yang benar...

Allah sangat sayang pada hambanya
Allah kirim program Khazanah untuk membimbingku untuk pengetahuan dasar

Gak hanya itu...
Allah kirim lagi Ustadz Felix semoga saya lihat zaman kini ini zaman apa...
Biar saya tahu bagaimana kehidupan masyarakat kini ini...
Agar tertanam keyakinan dalam diriku...
Dilihatkan padaku bagaimana alam yang luas ini begitu menakjubkan...

Setelah saya tahu dasar-dasar itu semua,
Allah kirim Ustadz Budi Ashari untuk mengerti wacana sejarah beradaban...
Selama ini saya terkagum-kagum dengan beradaban barat,
Ternyata dulu pernah ada beradaban yang lebih maju dan lebih canggih...
Dimana ilmu pengetahuan berlandaskan Ilmu Allah bukan dari budi dan logika semata...
Memahami sejarah pada masa kekosongan yang gotong royong yaitu masa keEMASan

Baru sadar...
Seperti gres bangkit dari tidur...
Menangis meratapi kesalahan selama ini...

Ketika mulai bersahabat dengan Allah...
Allah kirim Ustadz Adi Hidayat...
Allah ingin sholatku benar,
Memahami setiap makna dari gerakan dan bacaan sholat..
Mulai dari Takbir hingga salam
Menuntunku mengikuti Sunnah-sunnah Rasulullah,
Mulai dari bangkit tidur hingga tidur kembali...

Ya Allah, terimakasih atas semua ini...
Engkau telah memberiku teknologi untuk mendekatkanku padamu
Engkau telah mengirimkan padaku orang-orang untuk mendekatkanku padamu
Segala puji hanya untuk Allah, dewa semesta alam.
Sumber http://campusnancy.blogspot.com

Tuesday, October 24, 2017

√ Saat Perbuatan Zina Dianggap Biasa

Ada dua orang perjaka pria dan wanita lagi boking hotel. Di hotel mereka memadu kasih. Banyak orang tau kalo mereka berzina, dan mereka hanya berkomentar "Itu bukan urusanku, yang dosakan mereka berdua".

Ada orang mencuri ayam. Pas lagi nyuri ketahuan. Langsung dihakimi dan di hajar masa.

Coba perhatikan ayat ini:
"dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melaksanakan demikian itu, pasti beliau menerima eksekusi yang berat" (QS: Al-Furqaan-68)

dari ayat diatas perbuatan zina berada di urutan ketiga sehabis menyekutukan Allah (Syirik) dan membunuh. Sementara mencuri tidak disebutkan.

Tetapi pada kenyataan yang terjadi dimasyarakat, orang lebih membenci pencuri dari pada pezina.

Ibnu Qayyim Al Jauziah dalam kitabnya yang berjudul "Jangan dekati Zina" mengungkapkan bahwa masyarakat lebih cendrung merasa kasihan kepada pezina daripada pelaku dosa lainnya, dan realita menerangkan itu.
Karena rasa cinta sanggup menciptakan orang buta. Sebut saja cerita fenomenal Romeo dan Juliet. Berapa banyak orang yang terlarut dalam cerita tersebut. 
Cinta juga menciptakan orang yang menyaksikan cerita tersebut ikut terhanyut. 
Hati insan memiliki sopan santun perasaan kasih pada orang yang jatuh cinta, bahkan banyak diantara mereka yang siap menawarkan tunjangan kepada orang yang jatuh cinta, walaupun bekerjsama bentuk cinta tersebut termasuk yang diharamkan.
"dan itu bukan cinta, tapi nafsu"


Sumber http://campusnancy.blogspot.com

Monday, October 23, 2017

√ Tamasya Ke Nirwana Bersama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah


Empat bulan yang kemudian semenjak diajak* oleh Ibnu Qayyim untuk menjelajahi surga, menikmati pemandangan dan suasana yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh pendengaran dan terbersit oleh hati. Beliau menjelaskan pelayan-pelayan surga, tingkatan-tingkatan surga, pintu-pintu surga, dan bagaimana cara memasukinya. Beliau menjelaskan bagaimana tanaman-tanaman surga, buah-buahan nirwana bahkan rasa dari buah tersebut. Sungai susu yang mengalir dan boleh diminum tanpa ada ke khawatiran basi. Rumah-rumah dan istana yang terbuat dari mutiara dilayani oleh ribuan pelayan. Pelayan yang selalu menyediakan makanan dan minuman yang mempunyai rasa berbeda dari satu buah dengan buah yang satunya. Beliau menjelaskan nirwana tertinggi dan nirwana terendah, dimana nirwana tertinggi akan dihuni oleh para nabi dan orang-orang shaleh dan nirwana terendah yang akan dilayani oleh 40 ribu pelayan. Puncaknya yaitu dimana penghuni nirwana akan melihat Tuhan Semesta Alam tanpa hijab, eksklusif dengan mata kepala sendiri.
[Bertaqwalah kepada Allah. Ayo kita sama-sama beriman dan bersedekah shaleh. Tidak ada kerugian dengan beriman dan bersedekah shaleh, justru Allah akan membalas dengan segala kebaikan dengan berkali-kali lipat.]

-----------------------------------
*Maksudnya membaca karya beliau



Sumber http://campusnancy.blogspot.com

Saturday, October 21, 2017

√ Ihwal Nirwana (1)


Jika anda bertanya wacana tanahnya, maka tanahnya kesturi dan zak'faran

Jika anda bertanya wacana atapnya, maka atapnya Arasy Ar-Rahman

Jika anda bertanya wacana adukannya, maka adukannya kesturi yang harum

Jika anda bertanya wacana  rumputnya, maka rumputnya mutiara lu'lu' dan mutiara jauhar

Jika anda bertanya wacana materi bangunannya, maka berasal dari kerikil bata perak dan emas

Jika anda bertanya wacana pepohonannya, maka seluruh pepohonan di dalamnya batangnya dari emas dan perak dan bukannya dari kayu sebagaimana pohon dunia

Jika anda bertanya wacana buahnya, maka ia ibarat buah anggur, lebih lembut dari keju dan lebih manis dari madu

Jika anda bertanya wacana daun-daunnya, maka tidak ada yang melebihi keindahan pakaian-pakaian yang halus

Jika anda bertanya wacana sungai-sungainya, maka sungai-sungainya dari susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari arak yang menyegarkan bagi para peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring

Jika anda bertanya wacana makanan mereka, maka makanan mereka yaitu buah-buahan yang mereka pilih sendiri  dan daging burung yang mereka sukai

Jika anda bertanya wacana minuman mereka, maka minuman mereka yaitu tasnim, jahe dan kafur

Jika anda bertanya wacana perabotan mereka, maka perabotan mereka yaitu dari emas dan perak sebening kaca

Jika anda bertanya wacana luas pintunya, maka antara daun pintunya sepanjang perjalanan empat puluh tahun dan pada dikala kalian tiba padanya, ia dalam keadaan penuh sesak

Jika anda bertanya wacana hembusan angin kepada pepohonannya, maka bahwasanya pepohonan tersebut menabuh gendang bagi setiap pendengarnya

Jika anda bertanya wacana naungannya, maka di nirwana terdapat pohon. Penunggang kuda yang ulung berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, ia tidak bisa melewatinya

Jika anda bertanya wacana luas surga, maka penghuni nirwana yang paling rendah kelasnya, berjalan di kerajaan yang diperuntukkan baginya, ranjangnya, istananya dan taman-tamannya selama dua ribu tahun

Jika anda bertanya wacana kemah-kemahnya dan kubah-kubahnya, maka satu kemah saja berasal dari satu mutiara yang berlubang. Tingginya enam puluh mil

Jika anda bertanya wacana bangunan puncaknya, maka yaitu ghuraf dimana di atasnya terdapat ghuraf yang lain dan mengalir dari bawahnya sungai-sungai

Jika anda bertanya wacana ketinggian surga, maka lihatlah bintang-bintang yang terbit atau terbenam di ufuk sana yang nyaris tidak terlihat oleh mata

Jika anda bertanya wacana pakaian penghuninya, maka pakaian mereka yaitu sutra halus dan emas

Jika anda bertanya wacana kasur-kasurnya, maka bab dalamnya terbuat dari sutra istabraq

Jika anda bertanya wacana sofa penghuni surga, maka sofa diatasnya terdapat pernak-pernik ibarat hiasan kancing baju pengantin yang berasal dari emas dan tidak berlubang

Jika anda bertanya wacana ketampanan wajah penghuninya, maka ketampanan wajah mereka ibarat rembulan

Jika anda bertanya wacana usia mereka, maka usia mereka yaitu tiga puluh tiga tahun dengan postur badan ibarat bapak manusia, Adam Alaihis-salam

Jika anda bertanya wacana nyanyian mereka, maka nyanyian mereka yaitu nyanyian istri-istri mereka dari bidadari-bidadari yang bermata jelita. Yang lebih merdu lagi yaitu suara-suara para malaikat dan para nabi. Dan yang lebih merdu lagi yaitu bunyi Rabbul Alamin

Jika anda bertanya wacana kendaraan yang mereka naiki untuk berkunjung kepada sesamanya yaitu unta, maka insya Allah ia terbang membawa penghuni nirwana ke taman manapun yang mereka inginkan

Jika anda bertanya wacana pemanis mereka, maka pemanis mereka yaitu gelang emas, mutiara lu'lu' dan mahkota di atas kepala mereka

Jika anda bertanya wacana pelayan-pelayan mereka, maka mereka yaitu bawah umur muda usia yang tetap muda laksana mutiara yang terpendam

Jika anda bertanya wacana pengantin-pengantin mereka dan istri-istri mereka, maka mereka yaitu wanita-wanita yang semok payudaranya dan sebaya. Darah muda mengalir dalma organ badan mereka. Pipinya ibarat bunga mawar dan apel. Payudaranya ibarat buah delima. Gigi-giginya ibarat mutiara lu'lu' yang tersusun rapi. Pinggangnya halus dan mulus. Matahari terbenam bila mereka menampakkan wajahnya yang imut-imut. Kilat bercahaya bila mereka tersenyum. Jika anda mendapat cintanya, maka silahkan berkomentar terhadap dua api yang berkobar-kobar. Jika mereka berbicara dengan suami-suaminya, maka laksana dua sejoli yang sedang memadu kasih. Jika ia dirangkul, maka ibarat rangkulan dua ranting pohon. Wajah suaminya bisa dilihat dari pipinya sebagaimana wajah bisa dilihat dari beling cermin yang putih bersih. sumsum tulang betisnya bisa dilihat dari luar. Keindahan sumsum tulang betisnya tidak bisa ditutup oleh kulitnya, tulangnya dan pakaiannya. Jika mereka menampakkan diri didunia, maka aromanya memenuhi antara langit dan bumi. Jika mereka membaca tahlil, takbir dan tasbih, maka semua yang ada diantara langit dan bumi menjadi indah, semua mata tidak mau melihat yang lain, membenamkan sinar mentari sebagaimana mentari membenamkan cahaya bintang-bintang dan semua yang ada di permukaan bumi merasa kondusif dengan Allah Al-Hayyu Al-Qayyum. Tutup kepalanya lebih baik ketimbang dunia dan seisinya. Penambahan usia mereka malah menciptakan mereka semakin anggun dan menarik. Putaran waktu justru menciptakan mereka semakin cinta dan bersahabat dengan suami-suaminya. Mereka bebas dari kehamilan, melahirkan, haidh dan nifas. Mereka higienis dari dahak, ludah, urine, tinja dan semua kotoran. Masa muda mereka tidak habis. Pakaian mereka tidak lusuh dan pakaian kecantikan mereka tidak usang. Mereka hanya mau memandang suaminya dan tidak tertarik melihat laki-laki lain selain suaminya. suaminya juga membatasi pandangannya hanya pada mereka. Jika suaminya memandangnya, ia membahagiakan suaminya. Jika suaminya memerintahkan sesuatu, iapun mematuhi perintahnya. Jika suaminya pergi, ia menjaga diri. Ia di luar angan-angan dan tidak pernah disentuh oleh insan dan jin. setiap kali suaminya memandangnya, ia memenuhi hatinya dengan kebahagiaan. setiap kali ia berbicara dengan suaminya, ia memenuhi pendengaran suaminya dengan mutiara lu'lu' yang tersusun rapi dan di sebar kemana-mana. Jika ia menampakkan diri, maka istana dan ghuraf penuh dengan cahaya

Jika anda bertanya wacana umur mereka, maka mereka semua sepantaran dipuncak usia muda.

Jika anda bertanya wacana kecantikan, maka pernahkah anda melihat matahari dan bulan?

Jika anda bertanya wacana biji matanya, maka biji matanya hitam ditempat yang sangat putih dan jelita

Jika anda bertanya wacana ketinggiannya, maka pernahkah engkau melihat ranting pohon yang paling bagus?

Jika anda bertanya wacana payudara, maka mereka laksana bintang-bintang. Payudaranya lebih halus daripada buah delima

Jika anda bertanya wacana warna kulit mereka, maka mereka laksana mutiara yakut dan marjan

Jika anda bertanya wacana langsung mereka, maka mereka yaitu wanita-wanita yang baik akhlaknya dan anggun rupanya. Dipadukan kepada mereka kecantikan dan kebaikan. Mereka diberi keindahan dalam dan luar. Mereka membahagiakan hati dan menyejukkan mata

Jika anda bertanya wacana kabaikan pergaulannya  dan kelezatan disana, maka mereka yaitu wanita-wanita yang selalu rindu dan cinta kepada suami-suaminya

Bagaimana balasan anda terhadap seorang perempuan yang bila tersenyum di hadapan suaminya, maka nirwana bersinar kerena senyumnya. Jika ia pindah dari istana satu ke istana lainnya, anda berkata, "Matahari ini pindah ke orbitnya!" Jika ia berbicara dengan suaminya, maka alangkah bagusnya nada bicaranya. Jika ia menggandeng tangan suaminya, maka alangkah enaknya rangkulannya dan gandengannya.
"Nada bicaranya laksana sihir
ia halal
dengannya pembunuhan terhadap Muslim yang terjaga tidak akan terjadi
jika bergaul lama dengannya, maka ia tidak membosankan
jika ia berbicara sebagaimana layaknya pembicara, maka tidak sebentar."
Jika ia bernyanyi, maka mata dan pendengaran mendapat kepuasan. Jika ia menghibur, maka alangkah baiknya cara ia menghibur. Jika ia mencium, maka baginya tidak ada ciuman yang lebih mesra dan hangat dari ciumannya. Jika ia memberi sesuatu, maka tidak ada sesuatu yang lebih baik dari pemberiannya.


dikutib dari

Sumber http://campusnancy.blogspot.com

Friday, October 20, 2017

√ Wacana Nirwana (2)


Inilah. Jika anda bertanya wacana hari penambahan, hari kunjungan kepada Allah Al-Aziz Al-Hamid dan melihat Wajah-Nya yang higienis dari peumpamaan, maka ibarat anda melihat matahari di siang bolong dan rembulan pada ketika purnama sebagaimana disabdakan orang yang paling benar ucapannya. Itu semua ada dalam buku-buku hadist yang shahih, sunan-sunan dan musnad. Diantaranya yakni hadist riwayat Jarir, shuhaib, Anas, Abu Hurairah, Abu Musa dan Abu sa'id. Coba dengarkan ketika penyeru memanggil, "Wahai sekalian penghuni surga, sesungguhnya Rabb kalian meminta kalian berkunjung kepada-Nya, maka mari kita berkunjung kepada-Nya!" penghuni nirwana menjawab, "Kami dengar dan patuh." Kemudian mereka segera bangun untuk berkunjung kepada-Nya. Mereka terkejut tiba-tiba unta telah disiapkan untuk mereka. Lalu mereka naik ke atas unta tersebut dan berjalan dengan cepat sampai berhenti di lembah yang harum yang dijadikan kawasan untuk berkumpul. Mereka berkumpul di lembah tersebut. Tidak ada satupun malaikat yang meninggalkan mereka sendirian. Rabb Tabaraka wa Ta'ala meminta kursi-Nya diambil kemudian dingklik tersebut ditempatkan di lembah tersebut. Dan bagi mereka disiapkan mimbar dari cahaya, mutiara lu'lu', mutiara zabarjad, emas dan perak. Penghuni nirwana yang paing rendah kelas dan bahwasanya tidak ada yang paling rendah kelasnya, duduk diatas bukit pasir dari kesturi. Mereka tidak pernah melihat ada orang yang memiliki dingklik seindah dingklik mereka. Hingga ketika mereka telah duduk di kursinya masing-masing dan kawasan mereka aman, penyeru memanggil, "Wahai penghuni surga, sesungguhnya kalian memiliki komitmen disisi Allah yang hendak Allah berikan kepada kalian." Mereka berkata, "Janji apa yang dimaksud? Bukankah Allah telah menciptakan wajah kami putih, memperberat timbangan kami, memasukkan kami ke dalam nirwana dan menjauhkan kami dari neraka?" Ketika mereka dalam keadaan sperti itu, tiba-tiba sinar memancar. nirwana bercahaya alasannya sinar tersebut. Mereka mengangkat kepalanya ternyata Allah Al-Jabbar Yang Mahamulia dan suci asma'-Nya melihat mereka dari atas mereka dan berfirman, "Wahai penghuni surga, salam sejahtera untuk kalian." salam tersebut, mereka jawab dengan bunyi mereka yang paling merdu, "Ya Allah, Engkau yakni kesejahteraan dan dari Engkaulah kesejahteraan itu. Engkau Mahamulia, Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kebesaran." Lalu Allah Tabaraka wa Ta'ala menampakkan Diri kepada mereka dan tertawa kepada mereka dan berfirman, "Wahai penghuni surga!" Pertama kali yang mereka dengar dari Allah adalah, "Mana hamba-hamba-Ku yang taat kepada-Ku tanpa melihat-Ku. Inilah hari penambahan itu!" Mereka bersepakat terhadap terhadap satu kalimat, "Kami telah ridha, maka ridhailah kami!" Allah berfirman, "Wahai penghuni surga, jikalau Aku tidak ridha kepada kalian, maka saya tidak menempatkan kalian ke dalam surga-Ku. Ini yakni hari penambahan, maka mintalah apa saja kepada-Ku!" Mereka bersepakat terhadap satu permintaan, "Perlihatkan Wajah-Mu supaya kami sanggup melihat-Nya!" Kemudian tirai dibuka dan Allah terlihat oleh mereka. Cahaya Allah menutupi mereka. sekiranya Allah memutuskan mereka terbakar, maka mereka niscaya terbakar. semua yang ada dalam lembah tersebut berbicara dengan Allah sampai Allah berkata, "Hai Fulan, ingatkah engkau bah8a pada suatu hari engkau melaksanakan ini dan itu?" Allah Ta'ala juga menyebutkan beberapa pelanggaran yang telah dikerjakannya. Kata orang tersebut, "Wahai Tuhanku, apakah Engkau tidak memberi ampunan kepadaku?" Firman Allah, "Justru alasannya ampunan-Ku, engkau datang di tempatmu ini"

Duhai, betapa nikmatnya indera pendengaran mendengar bunyi tersebut. Betapa sejuknya mata melihat Wajah Allah Yang Mahamulia di negeri akhirat. Dan alangkah ruginya orang-orang yang kembali dengan membawa kerugian.

"Wajah-wajah (orang-orang Mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat. Dan wajah-wajah (orang-orang kafir) pada hari itu muram. Mereka yakin akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat" (Al-Qiyamah: 22-25)

seorang penyair berkata,

"Mari kita menuju nirwana Aden
karena ia yakni kawasan tinggal kita yang pertama
dan dalamnya terdapat kemah-kemah
namun tragisnya kita tertawa oleh musuh
duhai, dapatkah suatu ketika kita pulang ke tanah air kita dengan selamat"

Sumber http://campusnancy.blogspot.com

Thursday, October 19, 2017

√ Mengundi Nasib Memakai Anak Panah


...Dan diharamkan mengundi nasib memakai anak panah... (QS Al-Maidah: 3)

Orang-orang Arab mengundi nasib dengan sesuatu yang disebut Al-Azlam atau anak panah yang tidak ada bulunya. Anak panah itu ada tiga jenis:
Satu jenis ditulis dengan kata "YA"
Satu lagi ditulis dengan kata "TIDAK"
Dan jenis ketiga dengan kata "DIBIARKAN"
Mereka mengundi nasib untuk memilih apa yang akan dilakukan, ibarat bepergian, menikah, atau lain-lainnya dengan memakai anak panah itu. Jika yang keluar goresan pena "YA", mereka melaksanakannya dan kalau yang keluar yaitu goresan pena "TIDAK", mereka menangguhkannya pada tahun itu sampai mereka melakukannya lagi. Jika yang muncul yaitu goresan pena "DIBIARKAN", mereka mengulangi undiannya.

Sumber http://campusnancy.blogspot.com

Tuesday, October 17, 2017

√ Hasan Si Asing - Catatan Ibnu Bathuthah


Ini catatan Ibnu Bathuthah selama Perjalanannya keliling dunia. Dan ini catatan sewaktu dia mengunjungi Makkah.

Selama saya di Makkah, saya sempat bertemu dengan Hasan Al-Maghribi, "Si Gila". Kelakuannya aneh. Sebelumnya, ia ialah insan yang waras akalnya. Ia bekerja sebagai abdi seorang wali Allah yang berjulukan Najmuddin Al-Ashabahi.
Diceritakan, Hasan "Si Gila" ialah orang yang rajin melaksanakan thawaf.
Pada suatu malam, ketika tengah melaksanakan thawaf, ia melihat seorang fakir yang banyak melaksanakan thawaf. Sementara disiang hari ia tidak melihat orang fakir itu.
Pada malam berikutnya, ia menemui orang fakir itu. Ia menanyakan keadaan orang fakir itu. Si fakir menjawab, "Hasan, ibumu menangisimu. Ia ingin berjumpa denganmu. Ibumu ialah seorang hamba Allah yang salehah. Apakah engkau ingin bertemu dengannya?"
"Iya, saya ingin melihat beliau. Tetapi, saya tidak dapat melakukannya," kata Hasan.
"Kita akan bertemu besok malam, insya Allah," kata orang fakir itu.
Malam berikutnya, bertepatan dengan malam jumat, Hasan menemui orang fakir itu di kawasan yang telah disepakati.
Hasan melaksanakan thawaf, lalu keluar mengikuti orang fakir, menuju Pintu Ma'la. Orang fakir itu menyuruhnya memejamkan mata dan Hasan melaksanakan perintah itu. "Sebentar lagi, kau akan melihat negerimu," kata orang fakir.
"Iya," jawab Hasan.
"Inilah negerimu," kata orang fakir.
Hasan membuka kedua matanya, dan ternyata kini ia berada di depan pintu ibunya. Ia lantas masuk ke dalam rumah dan tidak memahami apa yang bersama-sama terjadi. Ia menginap di rumah ibunya itu selama setengah bulan.
Menurutku, negeri Hasan berjulukan Kota Asfahasan keluar rumah, menuju pemakaman. Disana, ia bertemu dengan orang fakir, sahabatnya,
"Bagaimana kabarmu," tanya orang fakir.
"Tuan, saya rindu kepada Tuan Syaikh Najmuddin. Aku telah melupakan kebiasaanku, saya meninggalkannya beberapa hari ini. Aku ingin Tuan mengembalikanku kepada Syaikh Najmuddin."
"Ya"
Orang fakir berjanji akan bertemu di pemakaman itu di malam hari. Setelah mereka bertemu, orang fakir menyuruh Hasan melaksanakan apa yang dilakukan di Makkah, memejamkan mata, dan berpegangan pada orang fakir. Dalam sekejap, Hasan telah berada kembali di Makkah.
Orang fakir menyuruh semoga Hasan tidak menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya pada Syaikh Najmuddin atau kepada orang lain.
Hasan bertemu dengan Syaikh Najmuddin. "Kemana saja kau beberapa hari ini, Hasan?" tanya Syaikh Najmuddin. Pada mulanya Hasan enggan untuk bercerita, namun sehabis didesak ia terpaksa berterus-terang.
"Tunjukkan! Di mana orang fakir itu?" perintah Syaikh Najmuddin.
Pada malam berikutnya, mereka berdua menemui orang fakir di kawasan biasanya.
"Tuan, inilah orangnya," kata Hasan kepada Syaikh Najmuddin.
Orang fakir itu mendengar ucapan Hasan. Ia memukul lisan Hasan dengan tangannya sambil berkata, "Diamlah! Semoga Allah membuatmu bisu!"
Sejak ketika itu, Hasan tidak dapat berbicara dan hilang akalnya. Ia lalu menetap di Masjidil Haram siang dan malam, tidak berwudhu dan tidak shalat. Orang-orang bertabarruk dengannya dan memberinya pakaian. Jika lapar, ia pergi ke pasar yang berada di antara Shafa dan Marwa. Ia masuk ke sembarang warung, dan memakan apa saja yang ia suka. Tidak ada seorang pun yang melarangnya, bahkan mereka bahagia bila Hasan makan di warungnya. Karena sehabis itu, mereka mendapat berkah dan laba besar dalam berdagang. Setiap kali Hasan tiba ke pasar, setiap orang melambaikan tangan semoga Hasan sudi makan di warungnya, alasannya ialah mencicipi berkahnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh penjual minuman. Mereka membiarkan Hasan minum sesuka hatinya.
Kebiasaan Hasan berlangsung sampai tahun 28. Pada tahun ini, Amir Saifuddin Yamlik melaksanakan ibadah haji, dan membawa  Hasan ke negerinya di Mesir. Setelah itu, kabar Hasan tidak terdengar lagi.

Sumber http://campusnancy.blogspot.com