Saturday, July 14, 2018

√ 5+ Kaidah Kebahasaan Cerpen

Seperti apa kaidah kebahasaan yang berlaku pada cerpen? Penting diketahui, cerpen mempunyai kaidah kebahasaan terkait cara pembuatan atau penulisan cerpen. Secara sederhana, kaidah sanggup diartikan sebagai patokan atau hukum yang telah baku dalam penulisan sebuah teks. Sebagai salah satu teks karya sastra, cerpen juga mempunyai kaidah ini yang membedakannya dengan bentuk karya sastra lainnya. 

 Seperti apa kaidah kebahasaan yang berlaku pada cerpen √ 5+ Kaidah Kebahasaan Cerpen

Nah, pada kesempatan ini, kami akan memaparkan secara terang dan terperinci mengenai apa saja yang termasuk ke dalam kaidah kebahasaan cerpen. Setelah membaca uraian ini, kami berharap pembaca sanggup mengetahui dan memahami poin-poin penting yang terkait dengan kaidah kebahasaan tersebut. Berikut ini uraiannya:

Kaidah Kebahasaan Cerpen

Kaidah kebahasaan cerpen sanggup pula disebut sebagai ciri atau karakteristik karangan kisah pendek dari segi penggunaan bahasa. Kaidah tersebut mengatur cara pengarang dalam menyusun sebuah cerpen. Umumnya, karangan teks berupa kisah pendek memuat kaidah-kaidah bahasa berikut ini.

1. Penggunaan Kata Sifat

Kaidah kebahasaan cerpen yang pertama yakni penggunaan kata sifat. Jenis kata ini akan sering dipakai dalam membangun kata dan kalimat untuk membentuk rangkaian cerita. Para tokoh yang terlibat dalam cerpen sering dideskripsikan kepribadian maupun penampilan fisiknya memakai kata sifat. Contohnya: perawakannya gagah, sosoknya tinggi, rambutnya memutih, dan lain-lain sebagainya.

2. Penggunaan Kata Keterangan

Kaidah kebahasaan cerpen yang kedua yakni penggunaan kata keterangan. Dalam sebuah cerpen, kata keterangan berfungsi untuk mendeskripsikan latar, baik itu latar daerah maupun latar waktu. Bagi kau yang suka membaca cerpen, niscaya kau akan temukan kata-kata keterangan untuk menggambarkan latar tersebut. Contohnya: di kebun teh yang menghijau, di malam hari yang gelap, dan lain sebagainya.

3. Penggunaan Kalimat Langsung/Tidak Langsung

Kaidah kebahasaan cerpen yang ketiga yakni terkait dengan penggunaan kalimat pribadi dan tidak langsung. Para penulis cerpen harus piawai memakai dua jenis kata ini, dimana penerapannya sering kita lihat mempunyai kegunaan untuk membangun percakapan dalam cerpen. 

Materi Cerpen Terkait:

4. Gaya Bahasa

Kaidah kebahasaan cerpen yang keempat yakni gaya bahasa atau majas. Cerpen sering juga memakai majas untuk memperkaya keindahan cerita. Paling sering dipakai yakni majas yang mempunyai sifat konotasi, misalnya: verbal terminal, memanggang bus, tupai loncat, pucuk langit, dan sebagainya.

5. Bahasa Tidak Baku

Kaidah kebahasaan cerpen yang terakhir yakni umumnya memakai bahasa yang tidak baku atau tidak formal. Penggunaan bahasa itu dimaksudkan biar pembaca sanggup lebih erat dengan cerpen yang dibacanya. 

Demikianlah klarifikasi perihal Kaidah Kebahasaan Cerpen. Bagikan bahan ini kepada mereka yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com