Empat bulan yang kemudian semenjak diajak* oleh Ibnu Qayyim untuk menjelajahi surga, menikmati pemandangan dan suasana yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh pendengaran dan terbersit oleh hati. Beliau menjelaskan pelayan-pelayan surga, tingkatan-tingkatan surga, pintu-pintu surga, dan bagaimana cara memasukinya. Beliau menjelaskan bagaimana tanaman-tanaman surga, buah-buahan nirwana bahkan rasa dari buah tersebut. Sungai susu yang mengalir dan boleh diminum tanpa ada ke khawatiran basi. Rumah-rumah dan istana yang terbuat dari mutiara dilayani oleh ribuan pelayan. Pelayan yang selalu menyediakan makanan dan minuman yang mempunyai rasa berbeda dari satu buah dengan buah yang satunya. Beliau menjelaskan nirwana tertinggi dan nirwana terendah, dimana nirwana tertinggi akan dihuni oleh para nabi dan orang-orang shaleh dan nirwana terendah yang akan dilayani oleh 40 ribu pelayan. Puncaknya yaitu dimana penghuni nirwana akan melihat Tuhan Semesta Alam tanpa hijab, eksklusif dengan mata kepala sendiri.
[Bertaqwalah kepada Allah. Ayo kita sama-sama beriman dan bersedekah shaleh. Tidak ada kerugian dengan beriman dan bersedekah shaleh, justru Allah akan membalas dengan segala kebaikan dengan berkali-kali lipat.]
*Maksudnya membaca karya beliau