Friday, November 17, 2017

√ Warna-Warna Matahari Yang Tak Terlihat Mata

Mengambil gambar matahari dengan kamera standar mungkin menghasilkan gambar yang sudah bersahabat bagi mata kita. Warna yang kuning, corak motif yang lebih sedikit dan warna orange ketika matahari terbenam maupun terbit sebagai jawaban dari cahaya matahari yang terhamburkan oleh atmosfer bumi. Pada faktanya matahari memancarkan sinar nya dalam semua warna, namun lantaran kuning ialah panjang gelombang yang paling jelas dari matahari, maka warna kuninglah yang terlihat mata telanjang.
Kolase foto matahari dalam bermacam-macam panjang gelombang. Image by NASA/ESA SOHO; NASA STEREO; NASA SDO


Instrumen yang telah dibentuk khusus untuk mengamati matahari, baik yang ada di bumi maupun yang berada di luar angkasa sanggup menangkap cahaya matahari dalam banyak sekali panjang gelombang yanng berbeda. Panjang gelombang yang berbeda memperlihatkan warta ihwal komponen yang berbeda-beda pula di permukaan dan di atmosfir matahari, sehingga dengan memakai tekhnik perbedaan panjanga gelombang ini, ilmuwan sanggup mempelajari bintang kita yang selalu berubah-ubah dengan konstan setiap waktu nya .

Sebagai teladan Sinar kuning kehijauan (5500 Angstroms), umumnya berasal dari material yang mempunyai kisaran panasn sekitar 5.700 derajat C, Sinar ultraviolet (94 Angstroms) berasal dari atom-atom yang panasnya mencapai 6.300.000 derajat C dan merupakan panjang gelombang yang sanggup kita gunakan untuk melihat pengecap api atau prominensa. Dengan mempelajari gambar-gambar dari matahari dalam banyak sekali macam panjang gelombang, ilmuwan sanggup mempelajari sekaligus mengenali bagaimana partikel dan panas bergerak di atmosfer matahari. Beberapa teladan teleskop luar angkasa yang dipakai untuk mengamati matahari ialah SDO (Solar Dynamic Observatory), STEREO (Solar Terrestrial Relation Observatory) dan SOHO (ESA/NASA Solar and Heliospheric Observatory)

Cahaya merupakan salah satu teladan gelombang elektromagnetik. Sebuah cahaya yang memancar kemudian menerangi ruangan sekitar kita pada dasar nya disebabkan jawaban panjang gelombang cahaya yang dipancarkan diterima oleh mata kita. Namun pada ketika panjang gelombang tidak sepanjang yang mata insan bisa menjangkau nya maka mata insan tidak akan sanggup melihat nya. Dipermukaan matahari banyak sekali macam atom menyerupai helium, hidrogen dan besi menjadi ion dan menjadikan ion-ion memancarkan panjang gelombang yang berbeda pada ketika mencapai suhu tertentu. Dari konsep inilah para ilmuwan mengamati matahari dan material-material di permukaan nya memakai panjang gelombang dari ion-ion yang berbeda. Sejak tahun 1900-an ilmuwan telah mengkatalogkan atom-atom yang memancarkan panjang gelombang berbeda dan asosiasi-asosiasi telah mendokumentasikannya dengan baik ke dalam daftar yang sanggup mencapai sampai ratusan halaman.

Teleskop matahari memperlihatkan kita warta ihwal panjang gelombang dalam dua langkah. Instrumen tertentu yang bersahabat dikenal dengan spektrometer berfungsi mengamati banyak panjang gelombang secara berkesinambungan dan bisa menghitung berapa panjang gelombang dari sinar yang tersedia. Dengan Hal ini maka sanggup membantu membuat sebuah pemahaman gabungan ihwal jarak suhu berapa yang diperlihatkan oleh material disekeliling matahari. Spektrograf tidak menghasilkan gambar menyerupai pada umumnya melainkan menghasilkan grafik yang mengkategorikan jumlah dari tiap-tiap gelombang.

Instrumen yang menghasilkan gambar konvensional dari matahari dan hanya terfokus pada sinar di satu panjang gelombang tertentu terkadang tidak sanggup memperlihatkan warta yang relatif kuat. Ilmuwan SDO menentukan 10 panjang gelombang yang berbeda untuk diamati melalui instrumen AIA (Atmospheric Imaging Assembly). Tiap panjang gelombang secara garis besar menurut satu, atau mungkin dua tipe ion. Tiap panjang gelombang telah dipilih untuk menandai kepingan tertentu dari atmosfer matahari.

Contoh matahari dalam bermacam-macam panjang gelombang. Image by: NASA/ESA SOHO; NASA STEREO; NASA SDO.

Mulai dari permukaan matahari ke luar, panjang gelombang yang teleskop SDO amati diukur dalam satuan Angstrom:
4500: Menunjukkan permukaan matahari atau fotosfer.


1700: Menunjukkan permukaan matahari, termasuk lapisan atmosfer matahari yang disebut kromosfer, yang terletak sempurna di atasnya fotosfer dan dimana suhu mulai meningkat.


1600: Menunjukkan adonan antara fotosfer kepingan atas dan apa yang disebut sebagai kawasan transisi (peralihan), sebuah kawasan antara kromosfer dan kepingan teratas lapisan atmosfer matahari yang disebut korona. Daerah transisi ialah kawasan dimana suhu secara cepat meningkat.

304: Sinar ini dipancarkan dari kromosfer dan kawasan transisi.

171: Panjang gelombang ini memperlihatkan atmosfer matahari atau korona, ketika mereka diam. Panjang gelombang ini juga memperlihatkan lengkungan magnetik raksasa yang dikenal sebagai bulat korona.

193: Memperlihatkan kawasan yang sedikit lebih panas di korona, dan juga material pengecap api yang lebih panas.

211: Panjang gelombang ini memperlihatkan kawasan aktif yang bermagnet dan panas di korona.

335: Panjang gelombang juga memperlihatkan kawasan aktif yang bermagnet dan panas di korona.

94: Panjang gelombang ini menandai kawasan di korona ketika terjadi pengecap api.

131: Material terpanas di pengecap api.

Sumber http://campusnancy.blogspot.com