Monday, July 10, 2017

√ Alasan Bung Harta Mohammad Hatta Mengundurkan Diri Sebagai Wakil Presiden Indonesia

jika kita menyebut nama bung harta atau dengan nama orisinil Mohammad Hatta tentu kita kan ingat dengan sobat karibnya yaitu bung karno.Bung Hatta dan Bung Karno merupakan sepasang sobat yang menghabiskan sebagian hidupnya untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka.

jika kita menyebut nama bung harta atau dengan nama orisinil Mohammad Hatta tentu kita kan ing √ alasan bung harta Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wapres Indonesia
bung karno dan bung hatta

Bung Hatta, yaitu seorang laki-laki renta yang bersumpah untuk tidak menikah sebelum Indonesia merdeka dari penjajahan. Bung Hatta dan Bung Karno merupakan sepasang sobat yang sangat akrab. Walaupun mereka bersahabat, mereka tidak selamanya sejalan dalam banyak hal.

Ada banyak waktu dimana Bung Hatta dan Bung Karno berselisih pendapat, walaupun demikian Bung Hatta biasanya mengalah dan senantiasa berafiliasi dengan Sukarno dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. perbedaan yang cukup mencolok Bung Karno yang sangat mayoritas dan berwatak keras, Bung Hatta  merupakan kebalikannya, seorang idealis yang selalu damai dan pasifis.
jika kita menyebut nama bung harta atau dengan nama orisinil Mohammad Hatta tentu kita kan ing √ alasan bung harta Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wapres Indonesia
bung hatta atau muhammad hatta
Pada tahun 1955, Hatta mengumumkan bahwa ia akan segera menyerahkan jabatannya sebagai Wapres sesudah dewan perwakilan rakyat dan Konstituante selesai dibentuk. Keinginan Hatta untuk mundur dari jabatannya telah disampaikan sebelumnya melalui surat langsung kepada Sukarno.

Hatta urung untuk menyerahkan jabatannya alasannya pada waktu itu Sukarno mempunyai efek yang terlalu besar. Kondisi politik ketika itu membawa Indonesia ke arah kediktatoran dan autokrasi dimana Sukarno secara de-facto mempunyai kekuasaan tak terbatas (tak usang kemudian Sukarno menunjuk dirinya sebagai Presiden Seumur Hidup) dan mendorong sistem satu partai di Indonesia.



jika kita menyebut nama bung harta atau dengan nama orisinil Mohammad Hatta tentu kita kan ing √ alasan bung harta Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wapres Indonesia
sukarno dan muhammad hatta
Ada dua intepretasi mengapa Hatta menentukan untuk mengundurkan diri sebagai wakil presiden indonesia . 
Intepretasi pertama aku pernah baca dari buku sejarah Kurikulum 2016. Intepretasi kedua berasal dari surat pemunduran Hatta.
Intepretasi pertama yaitu Hatta berbeda pendapat dengan Sukarno pada dua hal.
  • Masalah Komunisme. Hatta bahkan sudah merupakan oposisi semenjak di Perhimpunan Indonesia. Beberapa sumber menyampaikan bahwa Sukarno mempunyai tendensi untuk mempunyai preferensi untuk komunisme.
  • Masalah Kepempimpinan: Jika anda ingat, saat-saat Mohammad Hatta mundur yaitu saat-saat Konstituante yang dibuat gagal membentuk konstitusi yang baru. Saya tidak pernah baca sumber teks secara spesifik, tetapi aku pernah mendengar argumen bahwa alasan konstituante gagal tanggapan partai gagal untuk kompromi ilham sehingga mereka menentukan untuk abstain sehingga tidak mencapai quorum dan konstituante tidak produktif. Menurut buku Sejarah Kurtilas, Sukarno mengkritik bahwa sistem partai politik tidak efektif dan mengajak semua untuk membubarkan partai politik dan membiarkan ia memimpin.[*] Hatta tersinggung oleh pernyataan ini.



Hatta mundur pada tahun 1956, tahun 1959 Sukarno memulai Demokrasi Terpimpin memakai konsep Nasakom (Nasionalis-Agama-Komunis.) Sukarno sudah menandakan tendensi ini dari awal dan Hatta secara konsisten mengkritiknya.
jika kita menyebut nama bung harta atau dengan nama orisinil Mohammad Hatta tentu kita kan ing √ alasan bung harta Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wapres Indonesia
soekarno dan Mohammad Hatta

Intepretasi kedua yaitu Hatta mundur alasannya konstituante sudah terbentuk dan posisinya sebagai wakil presiden tidak relevan alasannya pekerjaanya ia sudah diambil fungsi legislatif. Secara kronologis masuk akal: konstituante terbentuk Desember 1955, Hatta mundur 1956.

Hatta merupakan seorang idealis dan demokrat. Hatta mempunyai visi Indonesia merdeka yang demokratis. Sebagai wakil presiden dan proklamator, Hatta dalam banyak kesempatan memperlihatkan peringatan keras kepada Sukarno untuk menjaga nilai-nilai demokrasi di dalam sistem politik Indonesia. Pada akhirnya, Hatta merasa tidak sanggup lagi memperjuangkan idenya dan memperlihatkan pertimbangan untuk Sukarno dan kemudian mengundurkan diri di tahun 1956.

Walaupun Hatta mundur dan meninggalkan Sukarno, mereka berdua merupakan sobat karib yang kerap kali saling mengunjungi satu sama lain hingga meninggalnya Sukarno di tahun 1970.

Sumber http://www.elysetiawan.com