Saturday, February 3, 2018

√ Sejarah Kerajaan Majapahit : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial Dan Budaya

Kerajaan Majapahit yakni kerajaan Hindu  √ Sejarah Kerajaan Majapahit : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya

  Sejarah Kerajaan Majapahit : Kehidupan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya

   Kerajaan Majapahit yakni kerajaan Hindu - Buddha yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, sampai Indonesia Timur.

   A. Sejarah Terbentuknya

   Ketika Singasari jatuh ke tangan Jayakatwang, Raden Wijaya menantu Kertanegara lari ke Madura. Atas sumbangan Arya Wiraraja, ia diterima kembali dengan baik oleh Jayakatwang dan diberi sebidang tanah di Mojokerto. Ketika tentara Kubilai Khan menyerbu Singasari, Raden Wijaya berpura - pura membantu menyerang Jayakatwang. Namun, sehabis Jayakatwang dibunuh, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan berhasil mengusirnya. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit (1293) dan menobatkan dirinya dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana.

   B. Perkembangan Pemerintahan

   1) Pemerintahan Raden WIjaya


   2) Pemerintahan Jayanegara

   Masa Pemerintahan Jayanegara dipenuhi pemberontakan akhir kepemimpinannya kurang berwibawa dan kurang bijaksana. Pemberontakan - pemberontakan itu sebagai berikut.
   a) Pemberontakan Ranggalawe pada tahun 1231. Pemberontakan ini sanggup dipadamkan pada tahun 1309.
   b) Pemberontakan Lembu Sora pada tahun 1311.
   c) Pemberontakan Juru Demung (1313) disusul Pemberontakan Gajah Biru.
   d) Pemberontakan Nambi pada tahun 1319. Nambi yakni Rakryan Patih Majapahit Sendiri.
   e) Pemberontakan Kuti pada tahun 1319. Pemberontakan ini yakni yang paling besar dan berbahaya. Kuti berhasil menduduki ibu kota kerajaan sheingga Jayanegara terpaksa melarikan diri ke kawasan Bedander.

   Jayanegara kemudian dilindungi oleh pasukan Bhayangkari pimpinan Gajah Mada. Berkat kepemimpinan Gajah Mada, pemberontakan Kuti sanggup dipadamkan. Namun, meskipun banyak sekali pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan, Jayanegara justru meninggal akhir dibunuh oleh salah seorang tabibnya yang berjulukan Tanca.

   3) Pemerintahan Tribhuwanatunggadewi

   Jayanegara tidak berputra, sementara Gayatri sebagai Rajapatni telah menjadi biksuni, takhta kerajaan Majapahit diserahkan kepada Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana (1328 - 1350) yang menjalankan pemerintahan dibantu suaminya, Kertawardhana. Masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi diwarnai permasalahan dalam negeri, yakni meletusnya pemberontakan Sadeng. Pemberontakan ini sanggup dipadamkan oleh Gajah Mada yang pada dikala itu gres saja diangkat menjadi Patih Daha.

   4) Pemerintahan Hayam Wuruk

   Hayam Wuruk naik takhta pada usia 16 tahun dengan gelar Rajasanegara. Dalam menjalankan pemerintahan, ia didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih di Majapahit pada tahun 1331. Dalam upacara peresmian tersebut, Gajah Mada mengucapkan sumpahnya yang populer dengan nama Sumpah Palapa, berisi tekadnya untuk mempersatukan Nusantara di bawah Majapahit.

   Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa pada zaman Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan dan mempunyai wilayah yang sangat luas. Luas kekuasaan Majapahit pada dikala itu hampir sama dengan Luas Negara Republik Indonesia sekarang. Namun, sepeninggal Gajah Mada pada tahun 1364, Hayam Wuruk tidak berhasil mendapat penggantinya yang setara. Kerajaan Majapahit pun mengalami kemuduran.

   C. Kehidupan Sosial Ekonomi

   Kehidupan sosial ekonomi kerajaan aman, tenang dan tentram. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk melaksanakan perjalanan keliling ke kawasan - kawasan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Dalam kehidupan ekonomi, masyarakat Majapahit hidup dari pertanian dan perdagangan. Prasarana perekonomian dibangun menyerupai jalan, kemudian lintas sungai, dan pelabuhan.

   D. Kehidupan Kebudayaan

   Zaman Majapahit menghasilkan banyak karya sastra. Periodisasi sastra masa Majapahit dibedakan menjadi dua, yaitu sastra zaman Majapahit awal dan sastra zaman Majapahit akhir. Karya sastra zaman Majapahit awal yakni :
1. Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca (1365), 
2. Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, 
3. Kitab Arjuna Wiwaha karangan Mpu Tantular,
  Karya sastra zaman majapahit ditulis dengan bahasa Jawa dalam bentuk tembang (kidung) dan gancaran (prosa). Karya - karya sastra pada zaman ini yakni kitab Pararaton yang berisi perihal riwayat raja - raja Majapahit dan kitab Sundayana berisi perihal Peristiwa Bubat.

   Jenis Peninggalan Kebudayaan yang lain dari Kerajaan Majapahit yakni candi. Candi - candi peninggalan Majapahit, antara lain :
1. Candi Sumberjati
2. Candi Sanggapura
3. Candi Panataran
4. Candi Tikus
5. Candi Pari 



Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com