Monday, April 17, 2017

√ Sobat Senang Sobat Menuju Surga

elysetiawan.com Banyaknya sahabat tidak menjamin kita kepada Surga, banyak sahabat akan menciptakan senang sahabat menuju surga, begitupun sedikitnya sahabat tidak menjamin kita kepada Neraka.
com Banyaknya sahabat tidak menjamin kita kepada Surga √ sahabat senang sahabat menuju surga
teman senang sahabat menuju surga

kualitas seorang teman

 baiknya kualitas seorang sahabat yang sanggup membawa kita Surga, sebagaimana buruknya kualitas seorang sahabat sanggup membawa kita ke Neraka. Oleh alasannya itu perhatikanlah dengan siapa kita berteman (dekat). Teman yang baik akan mengajak ke surga
com Banyaknya sahabat tidak menjamin kita kepada Surga √ sahabat senang sahabat menuju surga
kualitas dari sahabat dekat



Rasulullah bersabda,
"Seseorang itu tergantung pada agama sahabat karibnya. Maka hendaklah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa beliau dekat karib."
(Shahiih, HR. Ahmad, II/303, 334, Abu Dawud, no.4833, at-Tirmidzi, no. 2378, dan al-Hakim, IV/171, no. 7319, ath-Thayalisi, no. 2573, al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman, no. 9436, 9438, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah, III/165, Ibnu Humaid dalam Musnad-nya, 1431, Silsilah ash-Shahiihah, no. 928)

Dari Abu Sa'id al-Khudriy رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah  bersabda,
"Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa."
(Hasan, HR. Ahmad, III/38, Abu Dawud, no. 4832, at-Tirmidzi, no. 2395, dan Ibnu Hibbaan, no. 554, 555, 560)
com Banyaknya sahabat tidak menjamin kita kepada Surga √ sahabat senang sahabat menuju surga
kualitas dari sahabat dekat
Dari Abu Musa al-Asy'ariy رضي الله تعالىٰ عنه, ia berkata,
Rasulullah  bersabda,
"Perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang jelek menyerupai penjual minyak wangi dan bakir besi. Adapun penjual minyak wangi, sanggup jadi ia memberikanmu minyak, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapat aroma yang harum darinya. Sedangkan bakir besi, sanggup jadi ia mengkremasi bajumu atau engkau mendapat anyir yang tidak sedap darinya."
(Shahiih, HR. Al-Bukhari, II/741, no. 1995, 2101, 5534, Muslim, no. 2628, dan Ahmad, IV/408, no. 19127)

Imam an-Nawawi رحمه الله تعالىٰ berkata,
"Di dalam hadits ini terdapat keutamaan bermajelis dengan orang-orang shalih, orang-orang yang mempunyai kebaikan, budbahasa mulia, wara', ilmu, dan adab. Dan di dalamnya juga terdapat larangan bermajelis dengan pelaku kejahatan, ahlul bid'ah, orang-orang yang membicarakan malu orang lain, dan yang selainnya dari banyak sekali macam perbuatan tercela.

Sumber http://www.elysetiawan.com