Monday, April 17, 2017

√ Isi Perjanjian Renville


Isi Perjanjian Renville – Perjanjian Renville yaitu salah satu bentuk Perjanjian yang sangat bersejarah yang terjadi antara Indonesia dan Belanda, yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.





Mengapa disebut dengan Perjanjian Renville? Karena negosiasi dari Perjanjian ini dilaksanakan di atas geladak kapal USS Renville dari Amerika Serikat.





Perundingan ini dimulai semenjak tanggal 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 yang diikuti oleh Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Belgia, Australia dan Amerika Serikat. Namun, kenyataanya hasil dan isi dari Perjanjian Renville banyak merugikan pihak Negara Indonesia.






Latar Belakang Perjanjian Renville





Diadakannya Perundingan Renville dengan banyak sekali tujuan yaitu salah satunya untuk menuntaskan segala pertikaian yang terjadi antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda.





Perundingan ini dilatarbelakangi lantaran adanya sebuah tragedi penyerangan Belanda terhadap bangsa Indonesia yang disebut dengan Agresi Militer Belanda Pertama (AMBP) yang terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 hingga dengan 4 Agustus 1947.





Karena adanya sebuah tragedi Penyerangan yang dilakukan oleh Belanda terhadap bangsa Indonesia, menjadikan reaksi keras dari pihak luar Negeri. Tepatnya pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan keduanya untuk menghentikan agresi tembak enembak tersebut.





Pada tanggal 4 Agustus 1947, Republik Indonesia (RI)dan Belanda mengumumkan Gencatan dan berakhir pula agresi dari Agresi Militer Pertama. Agresi Militer Pertama ini disebabkan lantaran adanya sebuah Perselisihan Pendapat yang terjadi didalam proses persetujuan Renville.





Dimana pihak Belanda masih tetap mendasarkan Tafsiran Pidato Ratu Wilhelmina pada tanggal 7 Desember 1942. Dimana isi dari pidato tersebut bahwa bangsa Indonesia akan dijadikan Anggota Commonwealth serta akan dibentuknya sebuah Negara Federasi.





Keinginan pihak Belanda ditolak oleh pihak bangsa Indonesia lantaran dianggap sangat merugikan bangsa Indonesia. Perundingan antara pihak Belanda dan pihak bangsa Indonesia sudah dimulai semenjak Tanggal 8 desember 1947 diatas Kapal Renville yang sedang berlabuh diteluk Jakarta.





Perundingan ini menghasilkan saran-saran dari KTN dengan banyak sekali pokok pembicaraan yaitu salah satunya pemberhentian agresi tembak-menembak yang terjadi di sepanjang Garis Van Mook serta Perjanjian Pelatakan Senjata dan pembentukan tempat kosong Militer.





Pada kesannya Perjanjian Renville pun distujui dan ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948 yang disusul dengan intruksi untuk menghentikan agresi Tembak-Menembak pada tanggal 19 Januari 1948.





Isi dari Perjanjian Renville





Berikut ini yaitu pokok-pokok dari isi Perjanjian Renville, yaitu sebagai berikut :





  1. Belanda akan terus berdaulat kepada Indonesia hingga terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
  2. RIS atau Republik Indonesia Serikat memiliki kedudukan yang sederajat dengan Uni Indonesia Belanda.
  3. Belanda lalu menyerahkan kekuasaanya ke Pemerintah Federal Sementara, sebelum terbentuknya RIS.
  4. Negara Republik Indonesia akan menjadi salah satu belahan dari Republik Indonesia Serikat.
  5. Enam bulan bahkan hingga satu tahun, akan diadakan sebuah Pemilihan Umum (Pemilu) didalam pembentukan Konstituante RIS.
  6. Setiap tentara bangsa Indonesia yang berada di tempat kedudukan Belanda harus berpindah dan kembali ke tempat Republik Indonesia.




Tokoh Tokoh Perundingan Renville





 Perjanjian Renville yaitu salah satu bentuk Perjanjian yang sangat bersejarah yang terja √ Isi Perjanjian Renville




Dibawah ini terdapat beberapa Tokoh yang terlibat di dalam Perjanjian Renville, yaitu sebagai berikut :





  • Delegasi Republik Indonesia : Amir syarifudin (ketua), Ali Sastroamijoyo, H. Agus Salim, Dr.J. Leimena, Dr. Coatik Len, dan Nasrun, yaitu Perwakilan dari delegasi bangsa Indonesia.
  • Delegasi Belanda : R.Abdul Kadir Wijoyoatmojo (ketua), Mr. H..A.L. Van Vredenburg, Dr.P.J. Koets, dan Mr.Dr.Chr.Soumokil, yaitu perwakilan dari delegasi Belanda.
  • PBB yang berperan sebagai perantara di wakili oleh Frank Graham (ketua), Paul Van Zeeland, dan Richard Kirby.




Dampak Perjanjian Renville bagi Bangsa Indonesia





Dampak dari Perjanjian Renville lebih banyak merugikan pihak bangsa Indonesia. Misalnya, wilayah kekuasaan Indonesia yang semakin berkurang dan lebih banyak dikuasai oleh pihak Belanda.





Selain itu pasukan bangsa Indonesia pun harus ditarik mundur untuk kembali ke daerahnya sendiri. Belum lagi blokade ekonomi yang dilakukan oleh pihak Belanda.





Berikut ini beberapa imbas dari Perjanjian Renville yang merugikan bangsa Indonesia yaitu antara lain :





  1. Indonesia harus menarik mundur pasukannya yang berada di luar wilayah kekuasaan yang sudah disepakati.
  2. Semakin menyempitnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia lantaran sebagian daerahnya sudah dikuasai oleh pihak Belanda.
  3. Runtuhnya kabinet Amir Syarifuddin lantaran sudah dianggap menjual negaranya sendiri kepada pihak Belanda.
  4. Belanda juga melaksanakan tindakan Blokade Ekonomi terhadap bangsa Indonesia.
  5. Untuk memecah belah kesatuan Republik Indonesia, Belanda menciptakan beberapa Negara Boneka menyerupai Negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur dan Negara Jawa Timur.




Pasca Perjanjian Renville





 Perjanjian Renville yaitu salah satu bentuk Perjanjian yang sangat bersejarah yang terja √ Isi Perjanjian Renville




Dampak dan Akibat dari perjanjian renville Sebagai hasil dari Persetujuan Renville, pihak Republik harus segera mengosongkan wilayah yang sudah dikuasai oleh TNI, dan pada bulan Februari 1948, Divisi Siliwangi hijrah ke tempat Jawa Tengah.





Divisi ini menerima sebuah julukan yaitu Pasukan Hijrah oleh masyarakat yang tinggal di Kota Yogyakarta, yang lalu menyambut dengan ramah kedatangan mereka.





Tidak semua p0juang Republik yang tergabung kedalam banyak sekali Laskar, contohnya menyerupai Barisan Bambu Runcing dan Laskar Hizbullah / Sabillilah yang berada di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, yang mematuhi hasil dari Perjanjian Renville tersebut.





Apa yang dimaksud dengan Perjanjian Renville?

Perjanjian Renville yaitu salah satu bentuk Perjanjian yang sangat bersejarah yang terjadi antara Indonesia dan Belanda, yang ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.

Mengapa disebut dengan Perjanjian Renville?

Karena Perundingan dari Perjanjian Renville ini dilaksanakan di atas geladak kapal USS Renville dari Amerika Serikat.

Wilayah Indonesia yang di akui oleh Belanda yaitu, sebutkan!

Wilayah Republik Indonesia yang diakui oleh Belanda hanya, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Sumatera.

Agresi Militer Belanda Pertama terjadi pada tanggal?

Agresi Militer Belanda Pertama (AMBP) terjadi pada tanggal 21 Juli 1947 hingga dengan 4 Agustus 1947.





Sekian pembahasan dari artikel kali ini, supaya menjadi pengetahuan gres bagi para pembaca.





Artikel Terkait Lainnya :








Sumber aciknadzirah.blogspot.com