Saturday, July 14, 2018

√ Serba Serbi Gusi Nanah Pada Anak

Gusi nanah pada anak penyebab utamanya kurang terjaganya kebersihan gigi dan mulut. Meski begitu, beberapa penyakit lain juga sanggup meningkatkan risiko anak terkena gusi bengak, menyerupai diabetes, Kindler Syndrome, serta Down Syndrome.


Go DokBunda, salah satu hal penting yang dihentikan Anda abaikan ialah perihal kesehatan gigi dan gusi si kecil. Ya, di masa kanak-kanak sampai remaja, tahap perkembangan gigi dan gusi anak memasuki masa-masa penting.


Di kala ini pula, anak akan mulai mengonsumsi lebih banyak hal dibandingkan dengan ketika masih balita, dan karenanya mempunyai risiko infeksi yang lebih besar. Nah, salah satu problem kesehatan yang sanggup terjadi ialah gusi nanah pada anak. Apa sajakah hal yang memicu kondisi ini? Bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak klarifikasi lengkapnya berikut ini!


Sekilas ihwal gusi bengkak


Gusi bengak merupakan suatu kondisi di mana beberapa area pada gusi anak menjadi menggembung lebih besar, dan juga memerah. Tidak jarang, kondisi ini disertai rasa sakit yang menciptakan si kecil menjadi kehilangan nafsu makan dan mengeluarkan liur lebih banyak.


Jika mengalami kondisi ini, baiknya Anda segera memeriksakan anak ke dokter gigi, guna mendapat perawatan yang tepat.


Apa penyebab gusi nanah pada anak?


Kondisi ini sanggup mulai muncul di waktu kanak-kanak, dan berlanjut sampai dewasa. Penyebab utama dari gusi nanah pada anak ialah kurang terjaganya kebersihan gigi, gusi, dan mulut.


Meski begitu, beberapa penyakit lain juga sanggup meningkatkan risiko anak terkena gusi bengak, menyerupai diabetes, Kindler Syndrome, serta Down Syndrome. Selain itu, gusi bengkak pada anak juga sanggup terjadi lantaran luka pada gusi, sariawan, atau imbas dari tumbuhnya gigi.



  • Gingivitis


Umumnya, kondisi ini juga merupakan membuktikan dari penyakit gingivitis, yang tanda-tanda utamanya ialah gusi bengkak. Selain itu, tanda-tanda yang muncul juga sanggup termasuk nafas tak sedap, gusi berdarah, dan berwarna kemerahan.


Anak juga akan kehilangan nafsu makan dan sensitif ketika gusinya disentuh. Penyebabnya ialah infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini merupakan penyakit gusi yang umum dialami anak, namun bila tak diatasi segera sanggup berlanjut menjadi Periodontitis.



  • Gingivostomatis


Gingivostomatis ialah suatu infeksi yang umum dialami anak pada verbal dan gusi. Seperti gingivitis, tanda-tanda utamanya ialah pembengkakan pada gusi atau mulut. Seringkali, ada pula tanda-tanda tambahan berupa lesi yang menyerupai sariawan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.


Kondisi ini pun umumnya disebabkan oleh infeksi basil atau virus, yang terkait dengan minimnya perawatan dan kebersihan pada gigi dan mulut. Jika mengalaminya, anak juga akan merasa kesakitan dan menolak untuk minum.


Bagaimana cara mengobati dan mencegahnya?


Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, cara terbaik untuk mengobati kondisi gusi bengkak pada anak adalah dengan memeriksakannya ke dokter gigi. Lakukan hal ini segera setalah anak memperlihatkan gejala-gejalanya, ditambah dengan gusi berdarah dan nafas tak sedap. Dokter akan mendiagnosis penyebabnya, dan memperlihatkan perawatan yang paling tepat.


Sedangkan untuk mencegah terjadinya gusi nanah pada anak, Anda sanggup mengikuti saran-saran berikut :



  • Menyikat gigi anak setidaknya dua sampai tiga kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur

  • Bersihkan sela-sela gigi Anda setiap hari

  • Pergi memeriksakan dan membersihkan gigi dan verbal ke dokter gigi setiap enam bulan sekali

  • Rutin membersihkan aksesoris gigi, menyerupai kawat gigi lepas pakai guna mencegah penumpukan basil dan infeksi

  • Selalu perhatikan kesehatan gigi dan verbal Anda secara rutin, dan segera memeriksakannya bila ada sesuatu yang tidak biasa.


Nah, itu ia serba-serbi gusi nanah pada anak dan cara pencegahannya. Selamat mencoba, dan supaya bermanfaat!


 


Baca juga:



Gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk tanya dokter online yang siap 7×24 jam. Download aplikasi Go Dok di sini.


SF/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm