Thursday, August 16, 2018

√ Myasthenia Gravis ; Gejala, Penyebab Dan Penanganan




Myasthenia Gravis (MG) merupakan gangguan neuromuskular yang mengakibatkan kelemahan pada otot rangka.  Keadaan ini terjadi ketika kesinambungan antara sel-sel saraf dan otot terganggu sehingga menjadikan kerusakan. Gejala utamanya terjadinya kelemahan pada otot rangka.


Mengenal Myasthenia Gravis


Myasthenia Gravis (MG) merupakan gangguan neuromuskular yang mengakibatkan kelemahan pada otot rangka; dimana ibarat yang kita tahu otot rangka berperan penting bagi badan untuk bergerak.


Keadaan ini terjadi ketika kesinambungan antara sel-sel saraf dan otot terganggu sehingga menjadikan kerusakan. Hal inilah yang mengakibatkan otot tidak sanggup berkontraksi dengan baik dan pada karenanya terjadilah kelemahan otot.


Menurut Yayasan Myasthenia Gravis Amerika, MG ialah gangguan primer yang paling umum terjadi dari transmisi neuromuskuler. Menurut National Institutes of Health, myasthenia gravis biasanya terjadi pada perempuan dengan usia di atas 40 tahun. Sedangkan, pada laki-laki angka insiden biasanya ditemukan pada usia 60 tahun atau lebih.


Gejala


Gejala utama myasthenia gravis ialah terjadinya kelemahan pada otot rangka. Jika tidak menderita keadaan ini, bahwasanya otot rangka tersebut berada di bawah kendali kita. Pada seseorang dengan myasthenia gravis, kondisi tersebut tidak sanggup dilakukan lantaran otot tidak sanggup merespon impuls saraf sehingga otot gagal berkontraksi.


Tanpa transmisi impuls yang tepat, kesinambungan antara saraf dan otot menjadi terhambat sehingga menghasilkan kelemahan otot. Kondisi kelemahan otot yang terkait dengan kondisi ini biasanya semakin memburuk dengan acara yang banyak atau berlebihan dan membaik dengan istirahat.


Beberapa tanda-tanda yang mungkin timbul pada pasien adalah:



  • Kelumpuhan pada kawasan wajah

  • Kelopak mata tampak turun

  • Penglihatan ganda

  • Sulit menelan atau mengunyah

  • Sulit berbicara

  • Suara serak

  • Sulit bernafas

  • Bermasalah ketika menaiki tangga atau mengangkat benda

  • Kelelahan.


Penyebab


Myasthenia gravis ialah gangguan neuromuskular yang biasanya disebabkan oleh autoimun. Seperti yang sudah sering kita ketahui, yang dimaksud autoimun ialah kondisi sistem kekebalan badan kita secara keliru menyerang sel atau jaringan yang sehat. Pada pasien dengan myasthenia gravis, antibodi menyerang jaringan neuromuskular sehingga menjadikan kerusakan pada membran neuromuskular.


Keadaan kerusakan ini mengurangi kinerja zat neurotransmitter, yaitu asetilkolin, yang merupakan zat penting untuk terjadinya kesinambungan antara sel-sel saraf dan otot sehingga terjadilah kelemahan otot.


Sebenarnya, penyebab niscaya reaksi autoimun pada kondisi ini masih di teliti lebih lanjut oleh para ilmuwan. Menurut Muscular Dystrophy Association, sebuah teori menyatakan bahwa protein virus atau bakteri tertentu sanggup mendorong badan untuk menyerang asetilkolin.


Diagnosis


Dokter akan melaksanakan wawancara (anamnesis) secara jelas mengenai riwayat penyakit pasien dan juga investigasi fisik. Jika dokter menduga adanya keadaan myasthenia gravis, umumnya akan dilakukan investigasi neurologis lengkap meliputi:



  • Pemeriksaan pergerakan mata

  • Pemeriksaan fungsi motorik (seperti menyentuh hidung dengan jari Anda secara berulang)

  • Pemeriksaan refleks

  • Pemeriksaan tonus otot

  • Pemeriksaan fungsi sensorik.


Selain itu, jikalau diperlukan, dokter akan melaksanakan beberapa tes pemanis seperti:



  • Uji laboratorium darah (melihat ada atau tidaknya antibodi yang terkait dengan kondisi myasthenia gravis)

  • Uji stimulasi saraf berulang

  • Tes edrophonium: tes ini dilakukan secara intravena dan hanya diberikan kepada pasien  di bawah pengawasan dokter.

  • CT scan atau MRI (untuk menyingkirkan diagnosis tumor).


Penanganan


Dapat dikatakan tidak ada obat khusus untuk mengatasi kondisi ini. Tujuan penanganan ialah untuk mengurangi tanda-tanda yang timbul dan mengontrol acara sistem kekebalan tubuh. Beberapa penanganan yang sanggup dilakukan antara lain:



  • Perubahan gaya hidup


Ada beberapa hal yang sanggup pasien lakukan di rumah untuk meringankan tanda-tanda myasthenia gravis, ibarat menghindari stress dan paparan terhadap panas berlebihan lantaran dua hal tersebut sanggup memperburuk gejala, perbanyak waktu untuk istirahat lantaran hal ini sanggup meminimalisir kelemahan otot yang terjadi.


Penanganan ini tidak sanggup menyembuhkan myasthenia gravis. Namun, pada beberapa pasien, tanda-tanda yang ada sanggup berkurang sehingga memungkinkan untuk tidak menerima pengobatan khusus.



  • Obat


Obat-obatan ibarat imunosupresan dan kortikosteroid sanggup dipakai untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan ini membantu meminimalkan respons imun yang bersifat aneh pada kondisi myasthenia gravis. Selain itu, inhibitor kolinesterase ibarat pyridostigmine sanggup dipakai untuk meningkatkan terjadinya kesinambungan antara saraf dan otot.



  • Pengangkatan kelenjar thymus


Pengangkatan kelenjar thymus yang merupakan penggalan dari sistem kekebalan badan mungkin merupakan penanganan sesuai untuk pasien. Beberapa penelitian menyebutkan, sesudah kelenjar thymus di angkat, pasien biasanya mengalami peningkatan acara pada otot rangka (keadaan kelemahan otot lebih membaik).


Menurut Yayasan Myasthenia Gravis Amerika, antara 10 hingga dengan 15 persen pasien dengan MG akan mempunyai tumor di kelenjar thymus mereka. Meskipun tumor tersebut di kategorikan jinak, biasanya dokter tetap melaksanakan pengangkatan tumor lantaran sewaktu-waktu keadaan ini sanggup bermetamorfosis kanker.



  • Plasmapheresis


Plasmapheresis (plasma exchange) merupakan proses menghilangkan antibodi berbahaya dari darah, sehingga sanggup menghasilkan peningkatan kekuatan otot. Dapat dikatakan ini merupakan pengobatan jangka pendek. Mengapa demikian? Karena sejatinya, badan terus menghasilkan antibodi (termasuk yang berbahaya) setiap ketika sehingga kelemahan otot pun sanggup terulang kembali. Namun, meskipun demikian, plasmapheresis ini sangat membantu pasien myasthenia gravis sebelum operasi dilakukan atau selama masa-masa kelemahan otot yang ekstrim.



  • Imunoglobulin


Penanganan ini dilakukan secara intravena. Prosedur ini melibatkan antibodi normal dari pendonor. Meskipun belum sepenuhnya diketahui bagaimana prosedur penanganan ini, para andal beropini metode terapi ini cukup efektif.


Komplikasi


Salah satu komplikasi potensial yang paling berbahaya dari myasthenia gravis ialah krisis myasthenia; dimana pasien pada keadaan ini mengalami kelemahan otot yang sanggup mengancam jiwa terutama otot pernafasan. Selain itu, seseorang dengan myasthenia gravis mempunyai risiko lebih tinggi terkena gangguan autoimun lainnya, ibarat lupus (SLE) dan penyakit rheumatoid arthritis.


Semoga bermanfaat!


 


Baca juga:



Konsultasi kesehatan sekarang sanggup pribadi lewat gadget Anda. Download aplikasi Go Dok di sini.



Sumber https://www.go-dok.comm