Lennox-Gastaut Syndrome (LGS) merupakan salah satu tipe epilepsi yang penderitanya jauh lebih sering mengalami kejang, dan dalam tipe yang berbeda-beda pula, khususnya tipe kejang tonic dan atonic. Kebanyakan penderitanya akan terus mengalami kejang-kejang seumur hidup, meskipun bisa menjadi semakin jarang ketika dewasa.
Go Dok – Pernahkah Anda mendengar wacana Lennox-Gastaut Syndrome? Istilah ini dipakai untuk menyebut suatu tipe penyakit epilepsi yang mempunyai beberapa jenis kejang yang berbeda. Tak dilema bila Anda belum pernah mendengarnya, lantaran memang istilah ini kurang terkenal di Indonesia.
Namun, ada baiknya Anda turut mengenal penyakit ini, semoga bisa mengantisipasi ketika orang terdekat mengalaminya. Karenanya, mari mengenal Lennox-Gastaut Syndrome lewat klarifikasi lengkap berikut ini :
Apa itu Lennox-Gastaut Syndrome?
Lennox-Gastaut Syndrome (LGS) merupakan salah satu tipe epilepsi yang penderitanya jauh lebih sering mengalami kejang, dan dalam tipe yang berbeda-beda pula, khususnya tipe kejang tonic dan atonic. Pasien penderita LGS umumnya mengalami cacat dalam perkembangan intelektual (keterbelakangan), meskipun tidak semua masalah mengalaminya.
Statistik menunjukkan bahwa dari keseluruhan masalah epilepsi di masa kanak-kanak, 2 – 5% di antaranya ialah LGS. Meski tergolong langka, namun penyakit ini sudah cukup banyak menerima perhatian di kalangan pedriatik dan jago syaraf dewasa, dan kesudahannya terapi serta perawatan khusus untuk masalah ini sudah cukup berkembang.
Pasalnya, kejang-kejang yang dialami anak penderita LGS tergolong sulit untuk dikendalikan dan membutuhkan perawatan khusus seumur hidup. Kompleksitas dari penyakit ini cukup tinggi, lantaran juga ditambah oleh dilema cacat pada perkembangan intelektual, dan mental. Seringkali, pasien dan keluarga kesulitan dalam mengatur hidup penderita LGS.
Apa penyebabnya?
Dokter tidak selalu sanggup mengetahui apa penyebab niscaya dari Lennox-Gastaut Syndrome pada anak. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini diketahui disebabkan oleh :
- Faktor genetis
- Kekurangan kadar oksigen di waktu kelahiran
- Cedera otak parah yang dikaitkan dengan kehamilan atau kelahiran, menyerupai kelahiran dengan berat tubuh rendah atau kelahiran prematur
- Kejang yang dimulai semenjak masa bayi, disebut juga dengan kejang infantil atau West’s syndrome
- Infeksi otak,seperti meningitis, rubela, atau encephalitis
- Tuberous sclerosis, di mana tumor-tumor yang tidak menyebabkan kanker terbentuk pada banyak kawasan di dalam tubuh anak, salah satunya di dalam otak
- Suatu gangguan kesehatan pada otak yang disebut cortical dysplasia,di mana beberapa urat syaraf di dalam otak tidak terbentuk tepat ketika perkembangan janin di dalam rahim.
Gejala apa saja yang umumnya muncul?
Lennox-Gastaut Syndrome merupakan suatu kondisi klinis pada anak, yang umumnya melibatkan 3 tanda-tanda dan tanda utama, yaitu :
1. Mengalami kejang lebih sering, dengan tipe kejang yang kerap berbeda-beda. Gejala ini seringnya sulit untuk diatasi. Beberapa jenis kejang yang paling umum pada penderita sindrom ini ialah :
- Kejang atonik, di mana penderita kehilangan kontrol otot-otot dan jatuh. Otot-otot mereka mungkin tersentak. Jenis kejang ini berlangsung tidak lama, biasanya hanya beberapa detik.
- Kejang tonik, di mana tubuh penderita akan menjadi kaku, dan biasanya terjadi selama beberapa detik sampai satu menit. Kejang ini biasanya terjadi ketika penderita tengah tidur, dan bila terjadi dalam kondisi bangun, penderita akan jatuh.
- Kejang petit mal atau absence seizures, di mana selama kejang, penderita akan menatap kosong ke depan atau mengangguk-anggukkan kepala atau berkedip-kedip secara cepat.
2. Mengalami cacat kognitif,atau keterbelakangan mental tingkat sedang sampai parah. Kondisi otak dari penderita sindrom ini mempunyai encephalopaty, alias disfungsi otak, yang membatasi kemampuan mereka dalam belajar, berinteraksi sosial, dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Saat beranjak dewasa, penderita juga bisa menderita gangguan menyerupai nanah pada dada yang bisa memperpendek hidup mereka.
Lalu, bagaimana cara menanganinya?
Hanya sedikit penderita LGS yang berhasil melampaui kejang-kejang ketika mereka beranjak dewasa. Kebanyakan masalah LGS penderitanya akan terus mengalami kejang-kejang seumur hidup, meskipun bisa menjadi semakin jarang ketika dewasa.
Kondisi ini membutuhkan pemantauan dan penanganan khusus. Dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat guna mengontrol kejang, menyerupai :
- Cannabidiol(Epidiolex)
- Clobazam(Onfi)
- Felbamate(felbatol)
- Lamotrigine(Lamictal)
- Rufinamide(Banzel)
- Topiramate(Topamax)
- Valproate(Depakene, Depakote).
Selain itu, penanganan lain juga termasuk mengontrol contoh makan anak penderita LGS. Diet ketogenik, yang fokus dalam mengonsumsi masakan karbohidrat, terbukti sanggup membantu belum dewasa yang menderita epilepsi.
Diet ini menerapkan contoh makan tinggi lemak, rendah protein, dan rendah karbohidrat, yan harus dikontrol secara spesifik dan ketat oleh dokter spesialis. Dokter juga akan menambahkan komplemen vitamin dan mineral untuk dikonsumsi. Diet ketogenik dikatakan bisa mengurangi frekuensi kejang yang dialami penderita LGS.
Jika pengobatan dan penerapan diet sama sekali tidak berhasil dalam mengurangi frekuensi kejang, maka dokter mungkin juga mengusulkan operasi.
Nah, itu beliau serba-serbi lengkap dalam mengenal Lennox-Gastaut Syndrome. Semoga membantu Anda dalam mempelajarinya, ya!
Baca juga:
- Pertolongan Pertama Epilepsi yang Harus Anda Ketahui
- Epilepsi; Apa dan Bagaimana Cara Menanganinya? Cari Tahu
- Ini Dia Langkah Langkah Pertolongan Pertama Kejang Demam
Konsultasi dokter sekarang bisa lewat fitur ‘Tanya Dokter’. Download aplikasi Go Dok di sini.
SF/JJ/MA
Referensi
Sumber https://www.go-dok.comm