Sunday, December 3, 2017

√ Perbedaan Puisi Usang Dan Puisi Baru

Perbedaan puisi usang dan puisi baru terletak pada belahan unsur ekstrinsik serta intrinsik. Namun kata usang dan gres bukan berarti puisi dibedakan dari waktu pembuatannya, tetapi dari ciri-ciri ataupun karakteristik yang terdapat di dalamnya.

Misalkan saja puisi yang diciptakan pada tahun kemudian sanggup jadi termasuk puisi gres sedangkan puisi yang dibikin pada ketika ini merupakan puisi lama. Jadi, perbedaan puisi usang dan puisi gres tidaklah menurut dari kapan dibuatnya, tetapi menurut strukturnya.

Untuk lebih terperinci mengenai apa perbedaan puisi usang dan puisi baru mari kita pelajari pengertian dan jenis-jenisnya terlebih dahulu gres menyimpulkan perbedaannya. Silakan lanjut membaca ulasan berikut ini.



 terletak pada belahan unsur ekstrinsik serta intrinsik √ Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi Baru

Puisi ini yaitu sebuah karya sastra yang terdiri dari kumpulan baris-baris kata dengan singkat dan mempunyai makna kias di mana tidak lagi terikat oleh hukum jumlah baris, bunyi, dan bait atau diciptakan dengan bebas oleh si pengarang. Puisi jenis ini tercipta setelah adanya puisi lama. Walau begitu, tetap saja masih adanya unsur puisi, yaitu permainan bunyi.Puisi gres dibedakan menjadi beberapa macam, menurut isi antara lain romansa, elergi, epigram, satire, balada, orde, dan hymne.

  1. Romansa: puisi yang digunakan untuk mengungkapkan keindahan dan kasih sayang.
  2. Elergi: berisi kesedihan yang mana merupakan perwujudan dalam bentuk kata wacana duka, kerinduan, maupun kepergian orang yang tidak diinginkan.
  3. Epigram: mempunyai isi wacana tuntutan dalam hidup.
  4. Satire: berisi ungkapan atau sindiran kepada orang (bersifat personal) yang mempunyai tingkat kedudukan maupun jabatan lebih tinggi.
  5. Balada: merupakan puisi yang dipergunakan untuk menceritakan sebuah kisah. Balada tersusun atas 3 bait yang dalam setiap baitnya mempunyai 8 baris, dan berpola ababbccb kemudian menjadi ababbcbc.
  6. Orde: hampir sama dengan hymne alasannya yaitu berisi sanjungan atau pujian.
  7. Hymne: ibarat doa tapi bukan doa. Hmyne berisi kebanggaan kepada Tuhan, pahlawan, maupun tanah air.

Puisi Lama

Puisi ini mempunyai hukum yang sangat terikat mulai jumlah baris, bait, suku kata. rima dan sajak yang harus dipergunakannya. Pantun, talibun, syair, bidal, dan gurindam yaitu bentuk puisi lama.

Baca juga: Contoh Cerita Fantasi

  1. Pantun: ialah salah satu puisi usang yang mempunyai sajak a-b-a-b. Pada zaman dulu, pantun kerap digunakan untuk media komunikasi.
  2. Taliban: merupakan pantun yang mana dalam penyusunannya terdiri dari 6, 8, maupun 10 baris. Secara bait, taliban tetap sama dengan puisi biasa, terdiri dari isi dan sampiran.
  3. Syair: terdiri atas 4 baris isi serta mempunyai sajak aaaa.
  4. Bidal: peribahasa dengan kandungan arti lugas, mempunyai irama dan rima sehingga masuk dalam golongan puisi. 
  5. Gurindam: mempunyai ciri tiap baitnya terdiri dari dua baris serta mempunyai saja aa.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Adapun perbedaan yang sanggup kita simpulkan dari klarifikasi di atas sebagai berikut.

Puisi Lama
  • Baris dalam tiap bait jumlahnya ditentukan.
  • Suku kata tiap baris mempunyai ketentuan.
  • Bunyi di tiap tamat baris mempunyai ketentuan sesuai jenis puisi.
  • Nama pengarangnya tidak diketahui.
  • Disampaikan dari lisan ke lisan atau secara lisan.
  • Sebagai salah satu unsur yang terdapat pada watak (contoh: mantra, balas pantun Betawi dalam tradisi Palang pintu).

Puisi Baru
  • Tidak ada hukum yang memilih jumlah baris bahkan satu barispun sudah dianggap memenuhi mirip karya yang berjudul "Malam Lebaran" ciptaan Sitor Situmorang.
  • Sama halnya dengan baris, baitnya juga tidak ada hukum yang memilih harus berjumlah berapa.
  • Kata dalam tiap baris tidak ada batasan dalam hitungan jumlah.
  • Penyair boleh menggunakan rima sesuai keinginannya.
  • Umumnya disampaikan dalam bentuk tulisan.
  • Pengarang dari puisi gres bersifat terperinci walaupun misalkan judulnya telah diubah.
  • Menjadi tradisi sastra modern.
  • Sekian bahan puisi usang dan puisi baru.

Sumber http://www.ifabrix.com/