Friday, June 23, 2017

√ Kagum, Ketertarikan, Dan Menuju Mimpi


A. Berawal dari Tatap





Saat itu saya kelas 2 SMA, sepintas tak ada yang berbeda. Tepatnya hari jum’at, para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq ( akronim dari dogma dan taqwa ) ya alasannya yaitu memang di tempat tempat ku tinggal mempunyai motto “ maju, religius, dan berbudaya “. Singkatnya program imtaq pun usai, seluruh murid termasuk saya uring-uringan ingin segera bubar, dan yang tak terduga pun ada di depan mata, ya kalian bisa tebak siapa itu? waaahhh ada turis, tapi ada yang berbeda dengan tamu di sekolah ku ini, mata sipit, rambut pirang, putih, bahasa yang digunakan pun bukan Inggris, asing sekali mendengarnya syukurnya ada kata kunci yang kukenal dia mengucap “ arigatou gozaimasu” sehabis usang berpikir saya pun sadar yaaap dia turis dari Jepang! Yosh, semangat kami pun kembali memuncak alasannya yaitu selain ada tamu istimewa dia pun sangat cantik. Sayang pas salah satu dari sahabat kami memanggil, si turis cueeekk banget sumpah.









B. Menegangkan





 para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq  √ KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPIDia memperkenalkan diri namun entah siapa namanya, cepat sekali kudengar jadi saya tidak menangkap namanya diantara kalimat yang panjang itu. Guru bahasa Jepangku sebagai penerjemah, dia sempat memberikan nama turis itu namun saya lupa saking asing nya haha. Spontan turis ini berkata “ kenapa disini barisannya tidak rapi, bunyi ada dimana-mana (ribut), siapa yang akan mendengarkan siapa, maaf tolong hormati siapapun yang sedang berbicara di depan!” Kami terhenyak mendengar apa yang dikatakan sehabis diterjemahkan. Ya ku akui barisannya tak rapi, kami asik berbicara sesekali memperhatikan. Dia berkata dengan tegas dan pandangan yang cukup nanar menurutku kami se aula pun diam, dia kembali berkata “ bagaimana bisa negara ini maju bila budaya menghargai sesamanya saja tak ada, di negaraku kami membisu ketika ada yang berbicara, kami akan memposisikan diri kami di tempat yang pas dan rapi supaya yummy dipandang tidak ibarat ini. “ Bagiku kalimat ini kembali menusuk bertubi-tubi. Dan menjadi awal ketertarikan ku dengan Jepang. “seperti apa sih Jepang?“









C. Berbekal Media Sosial





 para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq  √ KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPIAku tidak mengambil pusing apa yang disampaikan turis itu, fokus mencar ilmu dan lulus dengan nilai yang memuaskanlah yang utama. Setelah lulus, ingatan ihwal pertemuan itu kembali, rasa ingin tau pun bermunculan, apa iya Jepang ibarat itu? Jepang oh Jepang saya harus mulai dari mana? Dari internet ku cari semua hal yang kuinginkan dan fakta itupun terkuak. Bahwa Jepang merupakan Negara maju yang mempunyai kecanggihan industry dan teknologi, tertib, disiplin, menghargai sesama, etos kerja tinggi, dan yang membuat saya terkejut yaitu Jepang tercatat sebagai Negara dengan upah minimum tertinggi se Asia. Wow!! Jangan heran juga kalau Jepang masyarakatnya masbodoh alasannya yaitu kebanyakan dari mereka yaitu tipe orang yang tertutup (pantas saja turis waktu itu juga masbodoh jadi ini alasannya) Membuat ku semakin ingin tau saja. Tak luput juga saya membaca segala hal mengenai Negara Sakura tersebut salah satunya makan menggunakan sumpit (sampai tak pelajari dan ternyata susah juga, saking keselnya itu sumpit tak ganti pakai sendok lagi) hingga memakan makanan yang tak sesuai di lidahku misalnya udon, takoyaki, ramen, dorayaki dsb (aku hingga buat planning, hingga Jepang nanti mau masak sendiri aja ahh padahal ntah kapan mungkin mau ke Jepang ahaha). Kebetulan sehabis lulus saya memutuskan untuk gap year, tujuannya ya hanya ingin matang saja mau melanjutkan hidup ke arah mana.









D. Menuju Mimpi





 para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq  √ KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPIKupikir khayalan ihwal Jepang hanya terlintas saja, dan Tuhan Maha Baik cuilan bagaikan puzzle yang saya temui kian terisi. Ya saya bertemu dengan ex kenshuu dan kini mendirikan forum pemagangan ke Jepang jalur IM satu-satunya di daerahku. Aku bertanya segala hal ihwal Jepang dan dia hanya menceritakan sekilas, jujur saya kecewa alasannya yaitu rasa ingin tahu ku tak terbalaskan,aku ingin tahu Jepang secara signifikan namun info yang dia berikan banyak saya dapatkan di internet. Aku tak tau alasannya, apa iya alasannya yaitu memang kebijakan, privasi, atau memang lagi malas ngomong dll.


Diam dan berpikir itulah yang sanggup saya lakukan, mengingat perekonomian keluarga standar dan honor di Jepang tinggi, saya kembali bertanya kali ini ihwal magang. Ket : B = bapak, S = saya









B : “Kamu mau magang? Tau abjad Jepang? Semua huruf itu aneka macam loh, kalau sanggup ya silahkan, umur mu juga gres 18 tahun belum bisa magang ke Jepang. Magang itu ga praktis beberapa orang saja yang bisa lulus.”
S : “Iya, ada 3 hiragana, katakana, kanji. Ada romaji tapi itu abjad latin. Memang banyak, malah kanji ribuan. Setidaknya perjuangan dulu duduk kasus hasil urusan akhir.”
B : “Test jlpt itu suliiit sekaaaliii. Bahkan murid saya dipaksa matang.”
S : “Makanya kan mencar ilmu semoga gak sulit, jlpt juga bisa loncat level kalau mau menghemat waktu asal mampu.”
B : “Kata siapa? harus berurutan dari N5,N4 dst. Tidak bisa loncat.”
S : “Internet. Ya sudah kalau memang tidak bisa magang saya kursus saja.”
B : “Maaf belum ada kelas untuk wanita, nanti akan saya bentuk.”









 para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq  √ KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPIPulang kerumah dengan tangan hampa, tak ada yang spesial. Malah saya merasa diragukan dan diremehkan.Aku merasa dia tak memberi ruang untuk mimpiku. Cerita ini sudah 10 bulan yang kemudian namun hingga detik ini kelas untuk perempuan belum terlaksana juga di forum itu. Mindset ku berubah bahwa belajar sendiri juga bisa kok. Aku mulai dengan mencar ilmu hiragana dan katakana terlebih dahulu, sempat kewalahan alasannya yaitu selain banyak, ada tata cara menulisnya juga. Tanpa frustasi saya telan semua, mencar ilmu menulis dan mengingat, hingga saya tempel di lemari tak tulis dengan warna yang menarik semoga pas tidur tetap liat dan ingat, tak lupa latihan dengan aplikasi android juga, pokoknya baik banget deh si mbah google berkat si mbah saya tau banyak hal. Yeaaayy hasilnya bisa ya walau masih terbata-bata pas baca kalimat (serasa anak SD yang gres mencar ilmu baca haha). Tak duduk kasus yang penting ber progress.


Kemudian yang paling saya takutkan yaitu kanji, banyak banget ya Tuhaaan cobaan apalagi ini!! Okee tak apa saya pun mempelajarinya, dengan metode yang sama ibarat menghapal abjad sebelumnya, sempat menggunakan metode menghapal semua bentuk, goresan, cara baca, beserta arti namun usang sekali kurasa, 2 jam hanya hapal 35 kanji saja, hasilnya ganti metode yakni menghapal bentuk dan goresannya dulu sekaligus arti dalam bahasa Indonesia 2 jam bisa menghapal 55 kanji. Bagiku cara ini lebih efektif walau perlu mengulang lagi untuk menghapal cara baca dalam bahasa Jepang, namun saya tak repot alasannya yaitu cara bacanya singkat-singkat hahaha.


Sambil menghapal abjad Jepang, saya mencari tahu lpk mana yang bisa kujadikan tempat kursus alasannya yaitu saya butuh pembimbing. Ternyata lpk di tempat ku terbatas sekali saya hanya menemukan 2 lpk saja itupun satu IM (tempatku daftar pertama namun tak ada kelas untuk wanita), dan satunya lagi swasta. Swasta terang mahal, itupun harus yang ada izin SO, legal apa tidak, terang apa tidak kontrak kerjanya, dan masih banyak lagi yang harus dipertimbangkan bila ingin magang. Aku pun pergi kesana hanya untuk kursus tak berniat magang, dan benar saja bagiku orang nya tidak transparan. Aku ingin kursus bahasa Jepang saja namun orang itu berkata ikut mencar ilmu bahasa Jepang saja eksklusif di negaranya.





 para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq  √ KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPIYa tak jawab ohh ryuugaku, itu mahal pak tapi ya gitu bisa eksklusif mencar ilmu sama native speaker dan budayanya tapi kasian orang bau tanah ga ada biaya. Saya maunya kursus bahasa Jepang saja semoga ada sertifikat jlpt. Lagi-lagi di jawab bahwa jlpt sudah dihapus. Apa maksudnya coba jelas-jelas ketika itu awal bulan desember 2018, temanku juga lagi test tapi kok asing ya, dia bilang jlpt dihapus. Aku pun hasilnya pulang dan tidak jadi mendaftar.


Tuhan masih baik padaku, tak kursus bukan berarti tak bisa kan. Aku tergabung dalam grup bahasa Jepang di WA dan Facebook. Bersyukur banget ketemu sama grup itu terutama wkwkjapan.com native speaker eksklusif dari Jepang dan itu gratisss tiiss tiss terlebih dia sudah pandai bahasa Indonesia jadi lebih praktis mencar ilmu nya. Aku pun mengikuti, kadang ikut pula bertukar pendapat dengan member yang lain semakin menambah wawasan ku ihwal Jepang baik budaya ataupun materi,dari yang tidak tau menjadi tau, kisah member yang lain pun menjadi motivasi bagiku. Sempat kaget alasannya yaitu sensei ku ini tegas sekali, peraturan yang dia buat mengikat namun saya suka, secara tak eksklusif dia mengajarkan bahwa budaya Jepang memang ibarat ini adanya.


Sempat berpikir kerja sekaligus kuliah kelak disana, bila tujuannya kerja maka tidak bisa kuliah alasannya yaitu menggunakan visa kerja. Selesai kontrak mau lanjut kuliah ya tetap tidak bisa, harus pulang ke negara asal libur setahun dua tahun tergantung kebijakan gres bisa balik ke Jepang menggunakan visa pelajar. Itupun kalau lulus petugas migrasi Jepang yang super ketat, pernah ada masalah yang dokumennya sudah lengkap namun tetap tidak bisa masuk. Minimal uang di rekening pun Rp.200 jt untuk kuliah di jepang. Terkecuali memang sudah niat kuliah di Jepang gres bisa sekalian baito alasannya yaitu memang menggunakan visa pelajar.


 para murid dan guru menggunakan pakaian imtaq  √ KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPIMungkin kini tingkatan bhs Jepang ku masih di tahap pemula namun saya optimis bisa hingga N2, magang jalur IM ke Jepang, dan mengangkat derajat keluarga menjadi lebih baik. Semoga Tuhan selalu mempermudah segala urusan kita tak perduli berapa banyak kendala yang akan dilalui, Tuhan Maha Baik dia akan menunjukkan apa yang hambaNya butuhkan, bermimpi lah setinggi langit, bila tak sesuai dengan mimpimu percaya lah Dia telah menuliskan dan menggariskan skenario terindah untukmu. Iya Dia Tuhan, yang telah membuat dunia dan yang paling tau apa yang terbaik buat kamu. Niat, tekad,doa dan perjuangan tak akan membohongi hasil. Tak ada yang tak mungkin bila memang betul-betul niat. Akan ada pelangi sehabis badai. Berjanjilah satu hal bahwa kita akan bertemu di puncak yang sama sehabis apa yang di perjuangkan, yaitu “ KESUKSESAN “ Yasudah tak duduk kasus hanya kerja di Jepang duduk kasus kuliah kan bisa di Indonesia.


Ini yaitu sepenggal kisahku menuju mimpi, maaf belum bisa memberi informasi, metode maupun motivasi berharga kepada para pembaca. Karena tahapan saya masih pemula, konteksnya disini yaitu sama-sama membuatkan pengalaman dan pelajaran. Semoga para pembaca bisa mengambil pesan yang tersirat dari dongeng ini bahwa kekuatan doa dan perjuangan itu memang benar adanya. Selain itu dituntut juga perjuangan yang optimal, pantang mengalah sekaligus memaksimalkan keberanian. Kenapa keberanian juga dibutuhkan? Karena saya sadar lebih banyak didominasi orang Indonesia (tidak bermaksud menyinggung, namun berdasarkan budi dan fakta yang terjadi di masyarakat,termasuk diri saya sendiri) yaitu orang yang penakut tumpuan mau bertanya takut, mau ke luar negeri takut ( pada dasarnya ya belum berperang sudah mengalah ). Buang sifat penakut ini! Jangan takut, kita gak akan tau rasanya bila belum mencoba, tapi yang dicoba hal-hal baik yah. Ibarat makan sesuatu bila belum hingga ke pengecap kita ga akan tau rasanya kan (aku lagi mencoba, hmm semangat)!!
Ingin ke Jepang? maka belajarlah menjadi masyarakat Jepang. Bukankah ketika ingin menjadi sesuatu kita dituntut untuk mengetahui, menguasai dan menjadi apa yang ada di dalam nya? Maka lakukanlah! Sekian.











NB : Gambar sebagai pemanis, untuk gambar abjad Jepang merupakan gambar original penulis.









Penulis : Nurfinna Haviz







Sumber https://wkwkjapan.com