Sekarang sudah biasa kita belanja online dan tentunya sehabis mempertimbangkan barang yang dibeli selanjutnya yakni menentukan jasa ekspedisi apa yang digunakan. Saya yakin eksklusif terpikir JNE alasannya memang sudah standarnya, tapi bergotong-royong alternatifnya juga tidak kalah secara kualitas lho. 🙂 Kaprikornus saya akan menjelaskan keunggulan dan kekurangan dari masing – masing ekspedisi yang saya pernah gunakan menurut pengalaman
, baik sebagai pengirim atau penerima. Tapi harap ingat ini opini dan pengalaman saya dengan anda sanggup berbeda jauh, gunakan sebagai acuan saja.
JNE
Tampaknya secara defacto ini yakni rajanya ekspedisi di Indonesia. Nama besarnya merupakan jaminan mutu, tarifnya termasuk lebih mahal dibandingkan saingannya. Jarang ada problem terhadap pengirimannya, asalkan barangnya tidak gampang rusak (fragile).
Tapi sudah mulai ada pergeseran terhadap klaim ganti rugi semisal ada problem menyerupai kerusakan isi paket, tergantung cabang di kota anda kadang akan ditolak jikalau pengiriman tidak menggunakan packing kayu. Walaupun ada asuransi. Repot kan? Padahal kebijakan dari sentra (poin 7 dan 8) belum ada perubahan yang mensyaratkan hal itu.
Pos Indonesia
Nama usang dalam dunia kirim mengirim. Kelebihannya yakni selain ongkos kirim yang relatif murah juga jangkauan daerahnya lebih luas dibandingkan jasa ekspedisi apapun. Kaprikornus jikalau lokasi tujuan pengiriman anda termasuk desa atau sulit diakses lebih baik menggunakan kantor pos saja. Kecepatan pengirimannya pun tidak berbeda jauh dengan yang swasta, cuma untuk pengiriman tercepatnya (Pos Ekspress) walaupun estimasinya 1 hari kok selalu lebih ya. Setidaknya barang kondusif sih.
Soal pelacakannya jangan galau membacanya alasannya yang ditulis cuma status terakhir tapi bergotong-royong sudah diproses ke tahap berikutnya. Untuk pengiriman internasional, baik mendapatkan (EMS) atau mengirim juga lewat sini.
Wahana Express Logistics
Mau menggunakan jasa ekspedisi termurah? Maka Wahana yakni yang patut anda gunakan. Saya sendiri kaget alasannya ongkirnya sanggup lebih murah dari kantor pos. Bagaimana kecepatan pengirimannya? Nah… ini yang agak resiko, saya sendiri cuma berani memakainya jikalau kota asalnya berdekatan (misal: Surabaya ke Malang) atau setidaknya sesama Jawa dan barangnya tidak terlalu penting. Tapi rata – rata sampainya standar kok, 2-4 hari. Dari pengalaman orang lain untuk kiriman keluar pulau sanggup sangat usang sampainya, repotnya lagi kontak cabang Wahana yang dicantumkan teleponnya sudah tidak aktif atau malah kantornya sudah pindah.
Dulu hasil cek resi Wahana sangat lengkap, sanggup mendapatkan nomor handphone kurirnya juga untuk tanya sendiri bagaimana paketnya. Sekarang sudah tidak sanggup lagi, sebagai pelanggan cuma sanggup pasrah saja.
TIKI
Dulu nama TIKI ini yakni yang paling populer, pas Sekolah Menengah Pertama sih. Tiba – datang pas kuliah kok ganti JNE ya. Haha. 😀 Nah… selama menggunakan TIKI aslinya kualitasnya sendiri cukup bagus, malah handling paketnya untuk barang yang gampang rusak lebih hati – hati dibandingkan JNE. Teman saya yang usahanya berjualan camilan manis online (brownies, cupcake, cheesecake dan sebagainya) kapok menggunakan JNE alasannya kirimannya rusak tapi tidak mau bertanggung jawab, semenjak beralih ke TIKI tidak ada problem apapun mengirim masakan keluar kota.
Sementara sekian dulu sharing pengalaman saya dari aneka macam jasa ekspedisi di Indonesia, saya batasi yang sering dipakai dan terutama lokasi agennya yang akrab rumah semoga lebih akurat. Ingin sih membahas First Logistics, RPX, dan sebagainya tapi selama ini cuma mendapatkan saja dan belum ada kesan tersendiri. Haha. 😀 Akan saya koreksi misal ada kesalahan atau perubahan kualitas dan lengkapi dengan ekspedisi lain jikalau sudah yakin standarnya.
Sumber gurupintar.com