Monday, September 3, 2018

Turut Berduka Atas Meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono, Berikut Fakta Seputar Penyakit Beliau

Seluruh rakyat Indonesia sekarang masih dilingkupi rasa sedih sesudah ditinggal oleh sesosok ibu yang mengayomi masyarakat. Yup Ani Yudhoyono, istri Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) National Hospital University, Singapura, pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu setempat.


Beliau diketahui menderita penyakit kanker darah atau leukimia dan tengah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit terkemuka di Singapura. Dirawat tiga bulan lebih, usaha Ani Yudhoyono berakhir pada Sabtu siang sekitar pukul 11.50 waktu Singapura, atau sekitar pukul 19.30 WIB.


Ibu Ani, meninggal pada usia 67 tahun dan meninggalkan sang suami Susilo Bambang Yudhoyono yang telah didampinginya selama 43 tahun, dua anak lelaki yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, dua menantu, dan 4 orang cucu.


Beliau dimakamkan pada Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Utama Kalibata pada hari Minggu, 2 Juni 2019. Makam Ani Yudhoyono terletak Blok M nomor 129 dan terletak berhadapan dengan makam mantan ibu negara Ainun Habibie.


Tentu meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono menjadi luka yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia, pasalnya, sosok penyuka fotografi ini telah menjadi ibu negara selama 10 tahun dan telah menjadi sosok yang bersahabat dengan masyarakat.


Kabar dirinya mengidap kanker darahpun menciptakan masyarakat Indonesia terbelalak kaget Pasalnya istri dari SBY ini populer dengan sosok yang bersemangat, selalu terlihat segar dan bugar. Hal ini menciptakan banyak masyarakat yang bertanya-tanya, wacana penyakit yang diderita oleh ibu Ani Yudhoyono. Nah untuk itu, berikut Berikut Beberapa Fakta Seputar Penyakit Beliau.


1. Menderita kanker darah semenjak Februari 2019


Seluruh rakyat Indonesia sekarang masih dilingkupi rasa sedih sesudah ditinggal oleh sesosok ib Turut Berduka Atas Meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono, Berikut Fakta Seputar Penyakit Beliau


photo via :  www.instagram.com/aniyudhoyono




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



Sebelum tutup usia pada 1 juni 2019, Ibu Ani diketahui telah berjuang melawan kanker darah semenjak Februari 2019. Kanker darah atau Leukemia yang menyerang ibu Ani ini menyerang sumsum tulang, limfoma menyerang kelenjar getah bening dan myeloma menyerang sel plasma.


Informasi bahwa Ani Yudhoyono mengidap kanker darah diketahui semenjak pertengahan Februari 2019. Awalnya, konfirmasi disampaikan pribadi oleh SBY melalui tayangan video. SBY juga mengungkapkan bahwa istrinya tengah dirawat insentif di National University Hospital (NUH) Singapura semenjak 2 Februari 2019 atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.


2. Sempat diisolasi di ruangan


Karena penyakitnya tersebut, daya tahan tubuh Ibu Ani menjadi menurun. Untuk itu, Ani Yudhoyono sempat diisolasi di ruangannya untuk menghindari penyakit lain masuk ke tubuhnya. Atas tindakan itu, Ibu Ani hanya sanggup menemui rekan atau keluarga yang membesuk dirinya di rumah sakit melalui beling pintu.


3. Tabah dan tegar dalam menjalani pengobatan


Melalui postingan Instagram pribadinya pada 17 Februari lalu, Ibu Ani mencurahkan perasaan dia dalam menjalani pengobatan. Sejak awal dirinya divonis menderikan kanker darah oleh dokter di Singapura, dia berusaha mendapatkan dengan tulus dan percaya kalau Allah sedang mengujinya meskipun dia juga sempat merasa tak percaya dan ibarat ada palu godam menimpa dirinya dikala vonis tersebut dia dengar.


Setiap hari dia menjalani pengobatanm mulai dari meminum obat, suntikan kemo, transfusi darah dll, semuanya dia jalani dengan tabah, tegar, penuh disiplin. Dengan suport dari keluarga tercinta dan dari masyarakat Indonesia yang mengasihi beliau, dia tegar menghadapi peristiwa alam tersebut.


4. Sempat membaik


Seluruh rakyat Indonesia sekarang masih dilingkupi rasa sedih sesudah ditinggal oleh sesosok ib Turut Berduka Atas Meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono, Berikut Fakta Seputar Penyakit Beliau


photo via : www.instagram.com/aniyudhoyono


Setelah 1 bulan Ani Yudhoyono menjalani perawatan intensif dan kemoterapi, kondisinya berangsur terlihat lebih baik dan semangatnya masih belum padam. Meski begitu, Ani Yudhoyono yang sudah usang hanya berdiam diri di kamar rumah sakit atau ruang ICU. Awal Maret 2019, Ani Yudhoyono sempat diizinkan keluar ruangan dan berjalan-jalan menghirup udara luar.




class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">



Saat itu Ani Yudhoyono sempat mengunggah fotonya berjalan-jalan di taman sambil mengucap rasa syukurnya sanggup melihat hijaunya daun dan cerahnya langit secara langsung.


5. Sempat dikabarkan akan menerima donor sumsum tulang


Ani Yudhoyono pun sempat dikabarkan akan menerima donor sumsum tulang belakang dari adiknya, Pramono Edie Wibowo guna mengganti pabrik darahnya yang sudah rusak dan mengganti sel darah merah.


Hal tersebut disampaikan pribadi oleh putra sulung SBY dan Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menyebut pamannya itu mempunyai kesamaan delapan parameter darah yang diperlukan oleh dokter untuk transplantasi sungsum tulang belakang.


Tetapi, proses donor sumsum tulang belakang itu belum sempat terealisasi lantaran kondisi Ani Yudhoyono yang belum sepenuhnya stabil. Namun tim dokter tetap mengupayakan yang terbaik. Kesehatan terakhir Ani Yudhono juga dikatakannnya sempat membaik. Sebelum tiba-tiba almarhumah mengalami kemunduran lagi.


6. Kondisi menurun hingga meninggal dunia


Saat kondisi dia menurun, dia harus dipasang respirator. Penyebab menurunnya kondisi Ibu Ani bukan lantaran kemoterapi yang dijalani tapi disebabkan perjalanan penyakitnya sendiri.


Ani Yudhoyono mulai masuk ruang ICU pada Rabu (29/5/2019) sore. Itu merupakan kali kedua Ani Yudhoyono masuk ke ICU, selama menjalani pengobatan sakit kanker darah semenjak bulan Februari 2019. Beberapa hari menjalani perawatan intensif di ICU, sempurna tanggal 1 Juni 2019, Ibu Ani menghembuskan nafas terakhirnya.


7. Fakta kanker darah yang dialami Ibu Ani


Kanker darah pada orang dewasa, atau yang biasa disebut juga Adult acute myeloid leukemia (AML) yang dialami oleh ibu Ani, memang tergolong penyakit yang cukup fatal. Dikutip dari Suara.com, Berikut rangkuman fakta-fakta penyakit kanker darah cukup umur akut yang dialami oleh Ibu Ani.



  • Penyakit ini menyerang sumsum tulang yang membuatnya memproduksi myeloblast, alias sel darah putih ganas dan abnormal, yang hasilnya menyebar ke seluruh tubuh.

  • Pada kanker darah akut, kondisi ini berlangsung dengan cepat. Sehingga sel darah putih yang asing menyerang organ tubuh lainnya ibarat kelenjar getah bening, hati, limpa, dan sistem saraf pusat.

  • Lelaki perokok dan berusia di atas 60 tahun merupakan kelompok paling berisiko mengalami penyakit kanker darah ini.

  • Pengobatan kemoterapi atau radiasi akhir penyakit kanker, serta paparan radiasi lantaran bahan-bahan kimia, turut meningkatkan risiko terjangkit kanker darah.


Hingga kini, belum ada yang sanggup menjelaskan secara niscaya mengapa seseorang sanggup terjangkit kanker darah akut. Namun, berdasarkan beberapa penelitian, perubahan DNA sanggup menjadikan sel normal sumsum tulang untuk menjadi sel-sel leukemia.


Penyakit kanker darah akut pada orang cukup umur mempunyai beberapa gejala, ada yang khas, namun ada pula tanda-tanda umum yang biasa ditemukan pada pasien kanker lainnya, seperti rasa lelah, wajah yang pucat, dan gampang mengalami sesak napas. Hal ini dikarenakan pasien kanker darah sering mengalami kekurangan sel darah merah. Infeksi berulang, terutama penyakit umum ibarat selesma, yang terjadi lantaran sel darah putih tidak bekerja dengan baik. Pendarahan, memar, menstruasi yang berat, gusi berdarah, dan mimisan terus-menerus, akhir kandungan trombosit yang terlalu sedikit. Demam tinggi dan berkeringat dikala tidur di malam hari. Rasa nyeri pada sendi dan tulang, serta munculnya area berwarna keungungan pada kulit.


Kondisi yang dialami oleh Ani Yudhoyono ini juga mempertegas kondisi bahwa, penyakit leukemia mempunyai beberapa fase.


Dari mulai kondisi awal hingga tahapan kritis yang dialami oleh penderita leukimia. Dikutip dari Tribunnews, berikut ini beberapa tahapan penderita Leukimia :



  • Stadium A

    Pada tahap ini terjadi pembersaran kelenjar getah bening, (limafedenopati) yang mana kurang dari tiga kelompok sel darah putih yang tinggi.

  • Stadium B

    Pembesaran kelenjar getah bening pada lebih dari tiga kelompok/lokasi dalam jumlah sel darah putih tinggi.

  • Stadium C

    Pada fase ini terjadi pembesaran pada kelompok kelenjar getah bening atau limpa di suatu kepingan tubuh, jumlah sel darah putih tinggi dan jumlah sel darah merah trombosit rendah.


Pada setiap fase, kelompok kelenjar getah bening diartikan sebagi kelenjar getah bening di suatu area tertentu ibarat di leher, ketiak, atau pangkal paha. Setiap kawasan dihitung sebagai kelompok, bahkan jikalau kelenjar getah bening di kedua sisi tubuh membengkak, pasa setiap tahap, leukimia mempunyai gejalanya sendiri.


Kemudian, setiap tahap dirasakan sebagai berikut ini :



  • Tahap A : satu-satunya tanda-tanda yang mungkin kau miliki yaitu pembesaran kelenjar getah bening, dan biasanya belum dirasakan.

  • Tahap B : Kamu mungkin akan merasa lelah dan belum mempunyai gejala.

  • Tahap C : Kamu akan mengalami anemia dan cepat merasa lelah, pada tahap ini kau akan mempunyai tanda-tanda pembekuan darah abnormal, ibarat mimisan atau memar. Kamu akan mengalami infeksi berulang ibarat misal penurunan berat tubuh serta gampang berkeringat pada malam hari.


Nah itu dia beberapa fakta seputar sakit kanker darah yang Ibu Ani Yudhoyono derita. Kami segenap tim Blog Unik mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, agar dia menerima tempat yang layak disisiNya dan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan, Amin.



Sumber http://blogunik.com