Thursday, August 23, 2018

√ Dongeng Nabi Yunus Dalam Perut Ikan

Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan. Nabi Yunus as yakni keturunan Matta. Nabi Yunus seorang yang selalu beribadat dan taat kepada Allah, sedangkan kaumnya selalu durhaka dan menyembah berhala. Ia berada di Mousul (Mesopotamia) di sebuah tempat berjulukan Naynawi.

Setelah tiga tahun dia menjadi Nabi, orang yang beriman kepada Allah hanya dua orang saja, yaitu Rubil dan Tanukh. Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas ra : Ketika Yunus telah menyeru kaumnya supaya berbakti kepada Allah, maka kaumnya tetap saja menolak permintaan itu".

Lalu Nabi Yunus berdoa kepada Allah, mohon semoga umatnya mau mendapatkan ajarannya itu. Kemudian datanglah wahyu Tuhan yang menyatakan supaya Yunus tetap berdakwah kepada umatnya dalam 40 hari, dan apabila dalam 40 hari mereka masih tidak mau beriman kepada Allah, pasti Allah akan menurunkan siksaan. Dan nabi Yunus diperintahkan keluar dari kota itu sesudah Allah mewahyukan kepadanya.
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, kemudian imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman. Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan Kami beri kesenangan kepada mereka hingga kepada waktu yang tertentu" (QS. Yunus 10: 98).
Lalu kembalilah Nabi Yunus berdakwah kepada kaumnya dan sesudah 37 hari ia berdakwah dan umatnya tetap saja kufur, maka pada malam ke 40 harinya, turunlah adzab Allah berupa awan hitam yang bergumpal-gumpal di tepi langit.

Umat Nabi Yunus sesudah melihat mendung yang hitam bergumpal-gumpal itu, keluarlah mereka dari rumahnya, orang bau tanah dan anaknya tercerai-berai, pergi ke suatu tempat dan mereka menyatakan taubat kepada Tuhan, dan mereka sibuk pula kesana-kemari mencari Nabi Yunus, tetapi saying mereka tidak menemukan nabinya itu.

Nabi Yunus Ditelan Ikan

 Nabi Yunus seorang yang selalu beribadat dan taat kepada Allah √ Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan

Nabi Yunus meninggalkan mereka, sebab takut datangnya siksaan itu. Azab bagi kaumnya telah hilang, sedangkan Nabi Yunus masih meneruskan perjalannya, sehingga berlayar dengan sebuah kapal. Allah telah menceritakan dalam Al-Quran:
"Dan (Ingatlah kisah) Nabi Dzun Nun (Yunus), dikala ia pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, kemudian ia menuruti prasangkanya bahwa Kami tidak mempersempitnya (menyulitkannya)" (QS. al-Anbiya 21:87).
Sewaktu Nabi Yunus menumpang kapal Bersama orang-orang banyak, tiba-tiba di tengah pelayaran, datanglah angin badai yang hamper menenggelamkan kapalnya. Kapal itu diombang-ambingkan oleh ombak, kesana kemari kapal itu terguncang ombak.

Berkata nahkoda kapal: "Biasanya kapal ini mau membawa orang pelarian, dan kalau ada pelarian di dalamnya pasti terjadilah hal semacam ini…Karena itu apakah ada di antara penumpang ini seorang pelarian? Jika ada lebih baik mengaku dan terjunlah ke dalam air, untuk menjaga keselamatan orang banyak".

Mendengar itu, Yunus berkata: "Betul, saya ini orang pelarian"

Maka tidak berfikir Nabi Yunus terjun ke laut, ditelan gelombang besar yang andal itu, kemudian ditelan ikan Paus yang besar.
"Sesungguhnya Yunus benar-benar seorang rasul, (ingatlah) dikala ia pergi dari kaumnya, ke sebuah bahtera yang penuh muatannya. Kemudian Iapun diundi, kemudian dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian (nama Yunus selalu muncul dalam undian itu), Maka ia ditelah oleh ikan Hut dalam keadaan tercela (karena berada dalam pelarian). (QS. as-Shaffaat 37: 139-142).

Nabi Yunus keluar dari Perut Ikan

 Nabi Yunus seorang yang selalu beribadat dan taat kepada Allah √ Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan

Dalam perut ikan itu ia menyadari kesalahannya untuk lari dari kaumnya sebelum turun wahyu Allah kepadanya. Maka Nabi Yunus berdoa kepada Allah semoga sanggup keluar dari perut ikan itu "Ya Allah tidak ada Tuhan melainkan Engkau Maha Suci dan bekerjsama saya termasuk golongan orang yang menganiaya dirinya sendiri. Aku tidak sabar sehingga saya melarikan diri dari kaumku sebelum ada wahyuMu. Ampunilah dosa kami wahai Tuhanku". Para malaikat mendengar doa yang lambat-lambat Allahumma laa ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu minaddzaalimin.
"Maka ia menyeru dalam gelap gulita: "Bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau, Maha suci Engkau bekerjsama saya yakni termasuk orang-orang yang dzalim. Maka Kami perkenankanlah doanya dan Kami selamtkan ia dari sedih cita dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman" (QS. al-Anbiya 21:88).
Ketika Tuhan telah mengabulkan doa Nabi Yunus, maka keluarlah Nabi Yunus dari perut ikan atas izin Allah, tetapi ia sakit, badannya kurus, ia tak berdaya lagi, barangkali sebab terlalu usang dalam perut ikan, diriwayatkan bahwa ia berada di perut ikan itu selama tujuh hari, dan kalau sekiranya ia bukan Nabi pasti ia mati dalam perut ikan itu. Kemudian ia diperintahkan Allah untuk pulang ke negerinya.
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang mengingat Allah, pasti ia akan tetap tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke tempat yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman kepadanya dan Allah menunjukkan kesenangan kepada mereka hingga ajalnya" (QS. as-Shaffaat 37:147-148)

Nabi Yunus Kembali ke Kaumnya

Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan seorang pengembala, kemudian bertanya kepadanya: "Apa kabarnya orang-orang yang ada di kampung?"

Si pengembala menjawab: "Kabar baik, mereka hidup kondusif dan tenteram, sebab mereka telah taubat kepada Allah, dikala mereka melihat adzab akan turun. Sekarang mereka mengharapkan Rasul supaya kembali cepat kepada mereka untuk memimpinnya". Mendengar itu Yunus pun gembiralah seraya berkata: "Aku inilah Yunus yang menjadi Rasul Allah".

Kemudian pengembala itu pergi kepada kaumnya, mengabarkan kedatangan Yunus. Kaumnya sangat besar hati sekali atas kedatangan Yunus itu, mereka sambut dengan besar hati dan Yunus tetap di sisi mereka hingga beberapa tahun lamanya. Mereka hidup dengan kesenangan dan kenikmatan hidup. Dan kemudian ribuan kaumnya beriman kepada Allah.

Sekian uraian perihal Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com