Friday, August 24, 2018

√ 8 Cara Pinjaman Pertama Pada Kecelakaan (P3k)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau musibah. Bagaimana cara melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan? Di bawah ini beberapa pola akhir kecelakaan berikut langkah mudah untuk menangani dan meringankan rasa sakit penderita. 

1. Pendarahan

Pertolongan pertama pada pendarahan sanggup dilakukan dengan cara menekan di sekitar luka. Apabila luka terlalu lebar, kawasan sekitar luka harus ditekan terus menerus. Posisikan belahan yang luka lebih tinggi daripada kepala. Salah satu cara menghentikan darah sanggup dilakukan dengan cara mengompres memakai kerikil es sempurna pada luka dan di sekitar luka. 

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Untuk menghentikan darah dari luka di sekitar telapak dan jari-jari tangan, tekanlah nadi di pergelangan tangan.
  • Untuk luka di lengan, tekanlah nadi pada ketiak penderita.
  • Apabila luka di leher atau kepala belahan belakang, tekanlah nadi pada leher di bawah telinga.
  • Untuk menghentikan pendarahan di kulit belahan atas kepala tekan nadi di samping kepala, sempurna di depan telinga.
  • Apabila luka di wajah, tekanlah nadi di bawah rahang bawah. Untuk menghentikan pendarahan sanggup pula dipakai saputangan yang diikatkan pada kaki atau lengan penderita.

2. Pingsan

Pingsan ialah keadaan tidak sadarkan diri yang disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya lantaran terkejut (shock), perut kosong atau lapar, kehausan, kekurangan darah, dan kesakitan lantaran kecelakaan. Pertolongan pertama untuk menolong orang pingsan ialah sebagai berikut:

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Perhatikan mukanya, bila warnanya merah, ambillah bantal atau benda lain dan letakkan kepalanya lebih tinggi daripada badan. Bila mukanya pucat, letakkanlah kepalanya lebih rendah daripada badan. Ini dilakukan supaya peredaran darah di kepala lancar.
  • Bila orang itu muntah-muntah, miringkanlah kepalanya supaya muntahnya sanggup keluar dengan gampang dan tidak masuk ke dalam jalan masuk pernapasan.
  • Agar tidak menekan jalannya darah, lepaskan atau longgarkan pakaian si penderita menyerupai ikat pinggang, celana, dan baju yang dikenakan.
  • Agar orang yang pingsan itu sanggup menghirup udara jernih dan segar, bawalah ia ke tempat yang teduh dan terhindar dari orang-orang yang menonton. Ini dilakukan untuk menghindari bunyi bising dan gaduh yang sanggup mengganggu si korban.
  • Bila orang yang pingsan meminta minum, padahal belum sanggup memegang gelas sendiri atau belum sanggup mengangkat gelas ke mulutnya, janganlah diberi dahulu. Pasalnya, kondisi tubuh korban masih lemas dan belum pulih kembali.
  • Kopi panas baik untuk menyegarkan orang pingsan. 7. Wajah orang yang tidak sadarkan diri biasanya pucat. Ini sanggup ditolong dengan cara menciumkan wangi-wangian yang merangsang, juga memakai amoniak yang sanggup dibeli di toko kimia.

3. Pernapasan dari Mulut ke Mulut 

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Untuk melaksanakan pernapasan dari mulut, pastikan bahwa di dalam lisan penderita tidak terdapat sisa-sisa makanan, gula-gula, dan sebagainya. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan sanggup mengganggu orang yang akan memberi napas bantuan.
  • Penderita dibaringkan telentang dan lisan penderita dibuka dengan cara menguakkan rahangnya, selanjutnya lisan penderita ditutup kembali.
  • Selama dilakukan pernapasan buatan, lisan penderita selalu dalam keadaan terbuka. Tiuplah lisan si penderita untuk memasukkan napas buatan, kemudian rasakan dengan memakai telapak tangan apakah udara yang ditiupkan itu diembuskan kembali oleh penderita. Lakukanlah terus menerus hingga 20 kali tiupan per satu menit untuk anak-anak, sedangkan untuk orang sampaumur 12 kali tiupan per satu menit hingga orang tersebut kembali siuman.

4. Jantung Berhenti Berdenyut

Pertolongan pertama yang sanggup dilakukan jikalau penderita mengalami kecelakaan yang menimbulkan jantung berhenti berdenyut, lakukan hal-hal sebagai berikut. 

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Sebelum dada penderita ditekan, hendaknya dilakukan pengurutan sesegera mungkin sesudah janhing berhenti berdenyut.
  • Tekanlah belahan paling bawah dada penderita dengan memakai telapak tangan yang ditumpuk. Tekan sedalam 5 cm dan diulang aksentuasi itu hingga 60 tekanan per menit.

5. Tersedak Makanan

Untuk menunjukkan pertolongan pertama pada penderita yang mengalami tersedak makanan, maka lakukanlah hal-hal sebagai berikut. 

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Peluklah pinggang penderita dengan dua tangan dari belakang. Usahakanlah tubuh belahan atas penderita menggantung ke depan
  • Kepalkan salah satu tangan Anda dan tekankanlah di perut belahan atas, belahan bawah tulang iga, dan di atas pusar. Kemudian tarik kepalan tangan tersebut ke belahan atas. Ulangi beberapa kali hingga masakan tersebut keluar.

6. Terbakar

Menolong orang yang pakaian pada tubuhnya terbakar, sebaiknya segera direbahkan di tanah. Bila korban dibiarkan bangun atau berlari-lari, nyala api itu malah akan terus menjalar dan menjilati bajunya yang belum terbakar.

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Bila korban sudah direbahkan di tanah, ambillah segera selimut atau semacamnya. Lalu tutupi tubuh korban dengan selimut hingga nyala api padam. Guntinglah pakaian yang menempel pada tubuh korban dengan hati-hati. Usahakan untuk segera menerima pertolongan spesialis menyerupai dokter, mantri Puskesmas atau petugas Palang Merah Indonesia (PMI).

7. Patah Tulang

Patah tulang ada dua macam yakni patah tulang tertutup dan patah tulang terbuka. Patah tulang tertutup lika tidak ada kerusakan pada kulit, sedangkan patah tulang terbuka jikalau ujung-ujung tulang yang patah menusuk kulit hingga terlihat tampak menonjol keluar. Jika patah tulang tertutup, pertolongan harus diberikan secara hati-hati. Karena jikalau tindakan salah, patah tulang tertutup sanggup menimbulkan patah tulang terbuka dan akan menimbulkan infeksi. Berikut cara mudah menunjukkan pertolongan. 

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Penderita patah tulang ditidurkan.
  • Jika ada pendarahan segera hentikan.
  • Jika tidak perlu sebaiknya jangan memindahkan korban.
  • Pasang spalk atau bidai (jalinan bilah bambu untuk membalut tangan patah).
  • Jika tak ada spalk, gunakan gagang sapu, atau kayu-kayu yang ringan, dan kuat.
  • Bagian dalam spalk harus diganjal dengan memakai kain atau kapas supaya menciptakan nyaman penderita.
  • Balutan spalk harus kuat, tetapi jangan ada pembalutan pada tempat di mana tulang itu patah. Pasalnya, selain sanggup mengakibatkan rasa sakit, hal ini juga sanggup menimbulkan risiko.

8. Patah Tulang Punggung

Kesalahan pertolongan pertama pada patah tulang punggung akan sangat berbahaya lantaran sanggup merusak sumsum tulang sehingga menimbulkan kelumpuhan. Gejala-gejalanya terasa sakit di belahan tulang belakang atau leher. Cara menunjukkan pertolongan untuk patah tulang punggung sebagai berikut. 

 ialah tindakan awal untuk membantu penderita yang mengalami kecelakaan atau peristiwa alam √ 8 Cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
  • Jangan memindahkan korban jikalau tidak benar-benar diperlukan.
  • Hangatkan suhu tubuhnya dengan memakai selimut.
  • Jangan sekali-kali si penderita patah tulang punggung disuruh duduk atau mengangkat kepalanya. Karena ini sangat riskan dilakukan.
  • Jika si korban harus diangkat, hendaknya perhatikan hal-hal sebagai berikut.
Alat pengangkut harus memiliki ganjal yang keras, contohnya papan yang kuat. Penggunaan papan akan membantu menyangga dan menciptakan kondusif kawasan di sekitar belahan tulang yang patah untuk sementara waktu.
  • Jika diduga patah tulang leher, ketika dibaringkan muka si korban harus lurus melihat ke atas. Dengan begitu, cedera patah tulang leher tidak menjadi parah.
  • Jika diduga patah tulang punggung (di bawah leher), maka si penderita harus dibaringkan tengkurap. Posisi demikian cukup kondusif untuk mengamankan kawasan cedera patah tulang punggung.
  • Jika tak diketahui, lebih baik muka menghadap ke atas.
  • Waktu mengangkat jangan ada gerakan pada lengan atau kaki si korban. Dikhawatirkan gerakan-gerakan tersebut akan menimbulkan rasa sakit.
  • Sedikit-dikitnya harus dua orang yang mengangkatnya supaya korban sanggup dievakuasi dengan aman.
Sekian uraian ihwal Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com