Tuesday, July 10, 2018

√ Sejarah Inovasi Sel Dan Perkembangan Teori Sel Sampai Dikala Ini

Sejarah inovasi sel diawali pada 1665. Saat itu, Robert Hooke –seorang jago biologi kebangsaan Belanda mengamati sebuah sayatan gabus batang tumbuhan Quercus suber memakai mikroskop rancangannya. Dari pengamatan itu, ia kemudian menemukan adanya banyak ruang kosong dengan dinding tebal sebagai pembatasnya. Ruang-ruang kosong yang ditemukan Hooke ini, olehnya kemudian dinamai dengan istilah cellulae atau sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke bergotong-royong yakni sel-sel gabus mati. Kendati begitu, hasil kerja Hooke inilah yang kemudian membuka sejarah inovasi sel sehingga menjadi pioner dalam perkembangan teori dan teknologi sel di masa kini.

Sejarah Penemuan Sel

Hasil kerja Hooke telah menarik minat Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723) untuk mempelajari lebih dalam perihal diam-diam kehidupan terkecil di muka bumi. Ia merancang mikroskop kecil berlensa tunggal untuk memuluskan niatannya. Mikroskop tersebut ia gunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Dari pengamatan yang dilakukannya, Antonie menemukan adanya organisme yang bergerak-gerak dalam air yang diamatinya itu. Organisme tersebut kemudian dinamai dengan istilah bakteri. Karena pengamatan tersebut Antonie van Leeuwenhoek dianggap sebagai orang pertama yang menemukan sel hidup dalam sejarah inovasi sel.

seorang jago biologi kebangsaan Belanda mengamati sebuah sayatan gabus batang tumbuhan Quer √ Sejarah Penemuan Sel dan Perkembangan Teori Sel Hingga Saat Ini

Perkembangan Teori dalam Sejarah Penemuan Sel

Dari penelitian yang dilakukan Robert Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek, sejarah inovasi sel dilanjut dengan perkembangan teori dan penemuan-penemuan baru. Beberapa jago yang mendalami teori sel tersebut contohnya Schleiden (1804–1881), Theodor Schwan (1810–1882), Max Schultze (1825–1874), Rudolph Virchow (1821–1902), Robert Brown (1812), Felix Durjadin (1835), dan Johanes Purkinye (1787–1869).


a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup

Pada tahun 1829, Jacob Schleiden melaksanakan penelitian dan pengamatan terhadap mikroskopis sel tumbuhan, sementara secara hampir bersamaan Theodor Schwan juga melaksanakan pengamatan serupa dengan objek yang diamati berupa sel hewan. Dari pengamatan tersebut, keduanya menari teori bahwa “sel merupakan kesatuan atau unit struktural mahluk hidup”. Secara lebih jelas, teori tersebut dijabarkan sebagai berikut:
  1. Setiap makhluk hidup terdiri dari sel.
  2. Sel yakni unit struktural terkecil pada makhluk hidup.
  3. Organisme bersel satu terdiri dari satu sel (uniseluler), organisme yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak (multiseluler).

b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup

Penelitian mendalam perihal sel dilanjutkan oleh Max Schultze di tahun 1845. Penelitian yang membuka babak gres dalam sejarah inovasi sel tersebut menghasilkan teori bahwa dalam sel terdapat pecahan berjulukan protoplasma. Protoplasma yakni dasar fisik kehidupan yang bukan hanya pecahan struktural sel, melainkan juga sebagai daerah berlangsung reaksi-reaksi biokimia kehidupan. Berdasar hasil penelitian inilah Schultze mengemukakan teori bahwa sel yakni kesatuan fungsional kehidupan.

c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup

Pada tahun-tahun berikutnya, Rudolph Virchow juga melaksanakan penelitian mendalam terhadap ilmu sel. Dari penelitian tersebut ia mengemukakan teori omnis cellula ex cellulae yang artinya semua sel berasal dari sel sebelumnya. Dari teori tersebut, sejarah inovasi sel mengungkap kenyataan gres bahwa sel yakni unit pertumbuhan makhluk hidup.

d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup

Kemajuan IPTEK telah mendorong inovasi unit-unit hereditas yang ada dalam inti cell atau nukleus. Unit hereditas dalam sel yang disebut kromosom itu yakni unit pembawa sifat bagi perkembangbiakan sel. Melalui penelitian beberapa orang berikut ini teori sel yakni unit hereditas mahluk hidup menjadi kian berkembang.
  1. Robert Brown (1812). Ahli biologi Skotlandia ini menemukan sebuah benda terapung berukuran kecil di dalam cairan sel. Benda tersebut dianggapnya sebagai inti sel atau nukleus.
  2. Felix Durjadin (1835). Ahli biologi Belanda ini menemukan adanya cairan sel yang terdapat di dalam membran sel. Cairan tersebut sekarang kita kenal dengan istilah protoplasma. 
  3. Johanes Purkinye (1787–1869). Ahli biologi yang menjadi orang pertama pengaju istilah protoplasma.

Demikianlah uraian mengenai sejarah inovasi sel serta perkembangan teori seputar sel. Penemuan-penemuan lebih lanjut mengenai sel mungkin akan dibarukan kembali di masa depan seiring dengan kemajuan teknologi mikroskop. Oleh karenanya, motivasilah diri Anda dan terus berkarya sehingga mungkin Andalah yang akan tercantum sebagai jago gres dalam teknologi sel di masa mendatang.
Sumber http://www.ebiologi.net