Wednesday, June 27, 2018

√ Tahapan Reproduksi Virus Secara Litik Dan Lisogenik

Proses reproduksi virus hanya sanggup terjadi jikalau virus menempati media hidup menyerupai sel bakteri, sel tumbuhan, maupun sel binatang yang spesifik dengan cara hidupnya. Virus mosaik pada tembakau misalnya, mereka hanya hidup dan bereproduksi pada sel tumbuhan; virus rabies hanya sanggup hidup dan bereproduksi pada sel binatang mamalia; atau bakteriofag yang hanya sanggup menyerang bakteri. Dengan keterbatasan kemampuannya inilah maka virus terkadang disebut sebagai organisme benalu obligatif.

Reproduksi Virus

Meskipun hanya sanggup menginangi sel yang spesifik dengan cara hidupnya, reproduksi virus tetap hanya sanggup dilakukan melalui 2 siklus saja, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Apa itu siklus litik dan lisogenik itu? Berikut pemaparannya!

 hanya sanggup terjadi jikalau virus menempati media hidup menyerupai sel kuman √ Tahapan Reproduksi Virus secara Litik dan Lisogenik

1. Siklus Litik (Lisis)

Siklus litik yaitu siklus reproduksi atau replikasi virus yang menyebabkan janjkematian sel inang pada tamat prosesnya. Istilah litik mengacu pada fase pelepasan virus di tamat proses replikasi yang membuat sel inang pecah dan hancur.Virus-virus yang hanya sanggup mereplikasi dirinya melalui siklus litik disebut virus virulen. Berikut ini klarifikasi dari tahapan reproduksi virus yang dilakukan melalui siklus litik.

a. Fase Adsorbsi

Di fase ini, ekor virus melalui serabut yang dimilikinya mulai melekat pada dinding sel bakteri. Penempelan virus sanggup terjadi lantaran ia mempunyai kawasan tertentu pada ujung ekornya yang disebut reseptor. Penempelan virus pada sel kuman bersifat khas, artinya hanya sanggup dilakukan oleh virus tertentu sehingga jenis virus lain tidak sanggup melakukannya. Adapun sehabis menempel, enzim lisozim kemudian akan dikeluarkan virus untuk menghancurkan dinding sel sehingga virus sanggup masuk ke dalam sel tersebut. [Baca Juga : Penyakit yang Disebabkan oleh Virus pada Tumbuhan]

b. Fase Penetrasi

Fase  penetrasi dilakukan sehabis dinding sel inang hancur. DNA virus akan masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak.bagian badan virus yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleatnya saja. Kapsid akan tetap ada di luar dinding sel dan akan terlepas dengan sendirinya sehabis tidak berkhasiat lagi.


c. Fase Sintesis

Enzim lisozim yang disintesis virus selain sanggup menghancurkan dinding sel, juga sanggup menghancurkan DNA sel inang. Proses ini membuat sintesis DNA kuman berhenti. DNA kuman kemudian digantikan oleh DNA virus, sehingga DNA virus mengendalikan secara penuh kehidupan dari sel bakteri. Pada fase inilah virus mereplikasi dirinya secara berulang. DNA virus mengendalikan sintesis DNA dan protein sel inang untuk kemudian dijadikan kapsid virus baru.

d. Fase Perakitan

Di fase ini, penggalan badan virus antara kepala, ekor, dan serabut ekor yang masih terpisah-pisah akan mengalami perakitan menjadi sebuah kapsid yang utuh. Kapsid utuh yang terbentuk kemudian diisi oleh DNA atau RNA virus sehingga proses reproduksi virus berhasil membuat virus baru. Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah.

e. Fase Lisis

Kerja enzim lisosom bukan hanya untuk melubangi dinding sel inang saja. Secara simultan, enzim ini juga membuat dinding sel akan mengalami perpecahan di tamat fase reproduksi virus. Pecahnya dinding sel kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus gres yang telah siap melaksanakan replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru. Proses pelepasan virus gres dalam fase ini sanggup kita amati memakai mikroskop gelap. [Baca Juga : Penyakit yang Disebabkan oleh Virus]

2. Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik yaitu siklus reproduksi atau replikasi virus yang tidak menyebabkan janjkematian sel inang pada tamat prosesnya. Setelah adsorbsi dan injeksi, DNA virus akan berintegrasi dengan kromosom kuman secara profage. Sintesis DNA kuman tidak sanggup pribadi dilakukan virus lantaran kuman masih mempunyai imunitas. Setelah imunitas kuman hilang, DNA virus barulah sanggup mengendalikan DNA bakteri. Pada tahapan ini, proses replikasi virus akan terjadi menyerupai siklus litik. Secara lebih lengkap, berikut ini 7 tahapan proses reproduksi virus melalui siklus lisogenik.
 hanya sanggup terjadi jikalau virus menempati media hidup menyerupai sel kuman √ Tahapan Reproduksi Virus secara Litik dan Lisogenik
  1. Fase penyerapan dan infeksi terjadi dimana virus melekat pada dinding sel inang.
  2. Fase penetrasi atau injeksi terjadi dimana fag virus masuk ke dalam sel bakteri.
  3. Fase penggabungan terjadi dikala DNA virus dan DNA kuman bergabung membentuk suatu profag. Dalam bentuk ini, hanya terdapat minimal 1 gen aktif yang berfungsi mengkodekan protein reseptor.
  4. Fase replikasi terjadi dikala profag membelah. Sel kuman yang membelah akan menghasilkan 2 sel kuman yang masing-masing mengandung profag. Semakin sering kuman melaksanakan pembelahan sel, maka akan semakin banyak pula virus yang dihasilkan.
  5. Fase sintesis
  6. Fase perakitan
  7. Fase lisis

Nah, demikianlah pemaparan sekilas mengenai proses reproduksi virus secara litik dan lisogenik. Dari pemaparan di atas, sanggup kita simpulkan bahwa virus ternyata tidak sanggup melaksanakan pembelahan dan replikasi sendiri. Virus gres merupakan hasil dari penyusunan materi pada sel inang yang sebelumnya sudah ada. Semoga bermanfaat dan baca juga artikel selanjutnya untuk mengetahui perbedaan siklus litik dan lisogenik untuk semakin menambah pemahaman Anda terkait sistem reproduksi virus.
Sumber http://www.ebiologi.net