Pelecehan secual sanggup terjadi di mana saja termasuk daerah kerja. Mengalami pemerkosaan sanggup berdampak berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup korbannya. Ia kerap kali perlu berjuang dengan masalah-masalah psikologis yang sanggup memengaruhi kesehatan fisiknya.
Go Dok – Pelecehan secual ialah pengalaman mengerikan yang menyebabkan stress berat berkelanjutan bagi para korbannya. Hal tersebut sanggup menyampaikan dampak andal yang tidak diinginkan, baik dari segi fisik maupun psikologis
Pelecehan secual sanggup dialami oleh siapa pun. Jika Anda atau kerabat mengalami pelecehan secual, berikut ialah hal-hal yang harus diperhatikan!
Ciri-ciri pelecehan seksual di daerah kerja
Pelecehan secual sanggup terjadi di mana saja, entah itu di kantor, transportasi dan akomodasi umum, sekolah, di jalan, bahkan di rumah. Agar terhindar dari sikap yang tak diinginkan, ada baiknya kita mengenali apa saja ciri sikap yang sanggup dikategorikan sebagai pelecehan secual di daerah kerja.
Menurut Equal Employment Opportunity Commission (EEOC), terdapat dua tipe pelecehan secual di tempat kerja, yaitu quid pro quo (ini atau itu) dan lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Pelecehan tipe quid pro quo adalah verbal atau implikasi yang dituturkan seseorang, tetapi mengarah ke perintah atau harapan untuk diberikan kepuasan secual.
Jika korban menurutinya, pelaku akan menyampaikan ganti yang menurutnya “menguntungkan”. Misalnya, seorang pelaku memperlihatkan suatu hal tertentu, tetapi sebagai gantinya, korban diminta untuk melaksanakan tindakan secual sesuai harapan pelaku.
Tipe pemerkosaan di daerah kerja yang kedua ialah tipe lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Tipe ini sanggup muncul saat perkataan atau tingkah laris seorang kolega kantor menjurus ke arah yang cenderung secual.
Dampaknya, perkataan atau tingkah laris tersebut menciptakan lingkungan atau situasi lebih intimidatif dan sanggup mengancam kinerja korbannya. Contohnya, pelaku mengancam korban untuk melayani harapan secualnya, dan mengancam bahwa jikalau korban menolak, pelaku akan melaksanakan hal jelek untuk menghancurkan kariernya.
Selain itu, pemerkosaan lain sanggup dimulai dari hal-hal yang berdasarkan sebagian orang “wajar” dan “tidak berbahaya”, menyerupai lawakan secual, godaan yang tidak menciptakan nyaman, sentuhan yang tidak diinginkan, sampai tindakan paksa yang menciptakan korban sulit untuk melawan.
Dampak pelecehan seksual
Mengalami pemerkosaan sanggup berdampak berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup korbannya. Orang yang pernah mengalaminya kerap kali perlu berjuang dengan masalah-masalah psikologis yang sanggup memengaruhi kesehatan fisiknya.
Menurut Ann McFadyen, seorang profesor asosiasi managemen strategis di Universitas Texas, Arlington, depresi, kecemasan, dan stres ialah beberapa dari problem psikologis yang disebabkan oleh pelecehan secual.
Sebuah penelitian pada tahun 2018 menyampaikan bahwa korban perempuan yang mempunyai pengalaman pemerkosaan mempunyai tekanan darah lebih tinggi, tanda-tanda depresi dan kecemasan yang lebih berat, serta jam tidur yang lebih jelek daripada perempuan lainnya.
Korban sanggup merasa aib atau takut saat mengalami pemerkosaan sehingga tetapkan untuk mengisolasi diri. Oleh lantaran itu, tanda-tanda depresi dan kecemasannya akan semakin memburuk. Dalam kasus yang lebih parah, para korban sanggup mengalami memori kilas balik yang mengingatkan mereka akan pengalaman traumatis pemerkosaan yang dialami.
Pelecehan secual dianggap otak sebagai sebuah ancaman, sehingga menciptakan hormon stres kortisol jauh lebih meningkat. Hasilnya, seseorang merasa cemas, gelisah, dan defensif. Hal ini sanggup terjadi kapan saja jikalau seseorang mengalami stres atau pelecehan kronis dan merasa tidak aman, menyebabkan timbulnya tanda-tanda disregulasi kortisol. Tubuh sanggup meradang, menurunkan imunitas, sehingga meningkatkan risiko kondisi yang lebih serius menyerupai risiko penyakit jantung dan kanker.
Setelah mengalami pelecehan secual, korban mungkin merasa bermasalah dengan tubuh dan kepercayaan dirinya. Hal ini sanggup memicu kebiasaan makan yang memburuk. Tingkat stres korban juga sanggup berdampak hilangnya napsu makan, sehingga berat tubuh dan nutrisi pun berkurang, menyebabkan bertambahnya risiko kesehatan lainnya.
Bantuan untuk korban
Ketakutan biasanya membungkam para korban pelecehan untuk melapor bahkan menceritakan perihal pengalaman traumatisnya. Jika Anda mempunyai teman yang menjadi korban, lakukanlah hal-hal berikut untuk membantunya:
- Dengarkan ceritanya dan beri dukungan
- Hindari terlalu banyak bertanya; biarkan ia menceritakan apa yang ingin diceritakannya
- Mempercayai ceritanya
- Yakinkan bahwa ia tidak bersalah atas apa yang menimpanya
- Anjurkan untuk mencari konsultasi medis atau melaporkan pelaku.
Jika Anda mengalami pelecehan secual di daerah kerja atau di mana pun, carilah sumbangan medis secepatnya. Pemeriksaan medis sanggup membantu mengatasi problem psikologis maupun fisik yang mungkin dialami. Beri tahu orang terdekat atau yang dipercaya. Menceritakan pengalaman traumatis memang tidak mudah, tapi sanggup sangat membantu.
Banyak penyintas yang juga pernah mengalami pelecehan, maka ingatlah bahwa Anda tidak sendirian. Tidak ada yang pantas untuk mengalami pelecehan, dan korban tidak sanggup disalahkan.
Itu ia hal-hal yang perlu diperhatikan jikalau mengalami pelecehan secual di daerah kerja atau di mana pun. Semoga membantu!
Baca juga:
- Bagaimana Cara Mengatasi Trauma Psikologis?
- Skizofrenia; Gangguan Psikologis Pemicu Apatis!
- Gangguan Psikologis Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Atasi permasalahan kesehatan Anda dengan gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk tanya jawab seputar penanganannya dengan Tim Dokter Go Dok. Download aplikasinya di sini.
VD/JJ/MA
Referensi
Sumber https://www.go-dok.comm