Thursday, July 5, 2018

√ Laki-Laki Telat Puber Dan Pengaruhnya Ketika Dewasa

Pria telat puber biasanya akan mempunyai tanda fisiknya yang cenderung berbeda dengan laki-laki sebayanya, ibarat pada usia 13 tahun ukuran p3enis masih tergolong kecil.  Anak yang orang tuanya telat mengalami pubertas mempunyai kemungkinan lebih tinggi mengalami hal yang sama.


Go Dok Pubertas merupakan fase alami pada anak yang memasuki usia remaja. Hal ini akan dialami oleh semua laki-laki dan perempuan di masa mudanya. Pubertas umumnya akan terlihat pada usia 9 sampai 14 tahun. Namun ada juga lho yang mengalami pubertas di atas usia tersebut.


Nah, kondisi demikian disebut sebagai telat pubertas. Jika Anda menemukan kondisi demikian pada keluarga atau teman pria, sebaiknya segera selidiki kondisi tersebut lebih dalam. Karena jikalau laki-laki telat pubertas sanggup menjadikan gangguan kesehatan ketika sampaumur nanti, lho.


Tanda-tanda pubertas pada pria


Tubuh insan akan mengatakan beberapa perubahan ketika pubertas dimulai. Meskipun perempuan dan laki-laki mempunyai banyak tanda yang sama, ada beberapa yang hanya terlihat pada badan pria. Ini dia.



  • Suara terdengar semakin berat

  • Tumbuhnya bulu di area wajah, dada, kaki, lengan, dan di sekitar organ genital

  • Berkembangnya badan dengan cepat

  • Membesarnya ukuran p3enis dan t3st1s.


Saat seorang laki-laki telat pubertas, akan nampak gejala lain. Biasanya fisik laki-laki tersebut akan cenderung berbeda dengan laki-laki sebayanya. Tanda-tanda tersebut antara lain:



  • Pada usia 13, ukuran p3enis masih tergolong kecil

  • Pada usia 14, ukuran t3st1s tidak lebih dari 1 inch

  • Pada usia 15, bulu badan yang tumbuh di area genital, ketiak, dan lainnya sangat sedikit

  • Tubuh tidak berkembang

  • Tampak penumpukan lemak di area pinggang, pelvis, perut, dan dada.


Bagaimana terjadinya pria telat pubertas?


Rekaman pubertas biasanya menurun dalam gen keluarga. Anak yang orang tuanya telat mengalami pubertas mempunyai kemungkinan lebih tinggi mengalami hal yang sama. Kasus yang demikian merupakan yang paling banyak ditemukan sebagai penyebab terjadinya telat pubertas.


Telat pubertas yang disebabkan genetik keluarga ibarat ini sanggup sembuh dengan sendirinya. Orang tersebut biasanya akan mengalami pubertas dalam rentang usia Sekolah Menengah Pertama final sampai SMA. Meskipun akan sedikit berbeda dengan sekelilingnya, namun kondisi ini sangatlah normal. Sehingga anda tidak perlu khawatir akan adanya penyakit yang menjadikan tertundanya pubertas.


Namun, telat pubertas juga sanggup disebabkan oleh penyakit, lho. Penyakit-penyakit yang sanggup mengganggu siklus pubertas seseorang antara lain:



  • Inflammatory bowel disease (IBD)

  • Diabetes melitus

  • Penyakit Celiac

  • Cystic fibrosis

  • Penyakit sickle cell

  • Penyakit liver dan ginjal

  • Penyakit autoimmune

  • Kemoterapi

  • Tumor pada kelenjar pituitary

  • Kelenjar tiroid yang tidak aktif

  • Hypogonadism (t3st1s memproduksi sedikit sampai nol hormon).


Sebenarnya anorexia juga menjadi penyebab telatnya pubertas pada seseorang. Namun kasus ini sangat jarang ditemukan pada pria.


Bagaimana cara mengatasinya?


Jika seorang laki-laki tidak kunjung mengalami pubertas sampai melewati usia 14 tahun, Anda sanggup segera berkonsultasi kepada dokter di rumah sakit/klinik terdekat. Mereka akan menanyakan apakah ada anggota keluarga yang dulunya mengalami hal yang sama.


Nah, sesudah itu beberapa tes fisik akan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi pasien lebih baik. Tes tersebut meliputi:



  • Tes darah, untuk mengecek kadar hormon pertumbuhan, secual, dan tiroid dalam tubuh

  • Pengecekan respon LH terhadap GnRH dalam tes darah

  • Analisis kromosom atau tes genetik lainnya

  • Melakukan MRI pada kepala untuk mendeteksi tumor

  • Tes dengan ultrasound pada kawasan pelvis dan t3st1s

  • X-ray pada tangan kiri untuk melihat perkembangan tulang.


Jika ditemukan penyebab laki-laki telat pubertas ialah faktor genetik keluarga, maka tidak diharapkan penanganan medis dari dokter. Namun apabila diketahui bahwa penyebabnya ialah penyakit, maka menyembuhkannya ialah jalan keluar terbaik.


Terapi hormon juga sanggup dilakukan untuk merangsang terjadinya pubertas. Terapi ini dilakukan dengan menyuntikkan hormon testosteron pada otot setiap 4 ahad dan dosisnya akan bertambah sampai pubertas terjadi.


 


Baca juga:



Gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk chat dengan dokter seputar kesehatan Anda. Download aplikasi Go Dok di sini.


YS/PJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm