Thursday, July 19, 2018

√ 7+ Struktur Kisah Hikayat

Bisakah kau sebutkan dan jelaskan struktur dongeng hikayat? Seperti karya sastra pada umumnya, hikayat juga mempunyai struktur yang membangun keseluruhan dongeng secara utuh dan terpadu. Semua karya sastra harus mempunyai struktur ini biar keseluruhan bangunan ceritanya utuh dan sempurna. Struktur juga akan membantu pembaca dalam memahami isi dongeng dan pesan yang terdapat dalam hikayat.

 Bisakah kau sebutkan dan jelaskan struktur dongeng hikayat √ 7+ Struktur Cerita Hikayat

Lantas, apa saja yang menjadi poin-poin penting terkait struktur hikayat? Yuk berikut ini ulasannya:

Struktur Hikayat

Hikayat mempunyai struktur menyerupai yang dimiliki oleh novel, drama, dan cerpen. Struktur tersebut yaitu: tema, alur, setting, tokoh, dan penokohan. Berikut ini kami bahas masing-masing struktur tersebut:

1. Tema (Abstraksi)

Struktur hikayat yang pertama ialah tema (abstraksi) cerita. Tema ialah inti, ringkasan, atau citra awal dalam dongeng hikayat. Tema akan bermetamorfosis rangkaian insiden yang diceritakan dalam hikayat. Olehnya itu, tema sanggup diketahui dengan membaca keseluruhan cerita. Umumnya, tema dalam hikayat sama dengan karya sastra modern. Seperti problem perjuangan, cinta, dendam, dan sebagainya.

Tema sanggup disebut sebagai pokok pikiran yang menjadi jiwa dan dasar cerita. Tema terbagi menjadi dua, yaitu:
  • Tema mayor, yaitu sentra pikiran cerita.
  • Tema minor, yaitu potongan atau rincian dari tema mayor, umumnya dirumuskan dari setiap insiden dalam cerita.

2. Alur / Plot (Komplikasi)

Struktur hikayat yang kedua ialah alur (komplikasi). Alur ialah urutan peristiwa-peristiwa dalam dongeng hikayat. Seluruh insiden tersebut akan terhubungan satu sama lain dengan contoh sebab-akibat. Alur dongeng juga akan membantu pembaca mengenali susila atau abjad tokoh-tokoh yang diceritakan dalam hikayat.

3. Setting (Latar)

Struktur hikayat yang ketiga ialah setting (latar). Latar berkaitan dengan waktu, suasana, dan kawasan yang diceritakan dalam hikayat. Bagian ini sangat gampang dikenali lantaran hikayat mempunyai sifat istana sentris. Hikayat tidak jauh-jauh dari dongeng ihwal kehidupan istana. Namun, terkadang juga dalam hikayat terdapat komplemen latar lain, menyerupai dunia kahyangan atau dunia gaib.

Setting atau latar hikayat bisa juga kita sebut sebagai sesuatu yang melingkupi pelaku atau peristiwa-peristiwa dalam cerita. Latar hikayat mencakup:
  • Latar waktu (dahulu kala, siang, dan sebagainya)
  • Latar kawasan (istana, di darat, di laut)
  • Latar suasana (gembira, sedih, sepi, gaduh, dan sebagainya)
  • Latar alat (pertanian, peternakan, dan sebagainya)

4. Motif

Struktur hikayat yang keempat ialah motif. Dalam hikayat, motif berkaitan dengan alur dongeng yang digerakkan oleh tokoh-tokoh. Dengan kata lain, motif sanggup dipandang sebagai alasan suatu dongeng bergerak. Dalam hikayat, motif sanggup berupa cinta, balas dendam, ataupun kekuasaan.

5. Penokohan

Struktur hikayat selanjutnya ialah penokohan. Penokohan ialah karakteristik dari tokoh atau tindak-tanduk yang dilakukan oleh tokoh. Penokohan sanggup kita ketahui dengan mengikut keseluruhan alur hikayat.

6. Sudut Pandang

Struktur hikayat yang keenam ialah sudut pandang. Bagian ini berkaitan dengan cara pengarang menceritakan keseluruhan isi hikayat. Pada umumnya, hikayat mengambil sudut pandang pengarang-pengamat, yaitu sang penulis seakan-akan mengetahui seluruh insiden yang terjadi dalam hikayat.

7. Nilai

Struktur hikayat yang terakhir ialah nilai. Setelah pembaca mengikuti keseluruhan cerita, maka akan dipetik pelajaran atau makna yang terangkum di dalamnya. Karena itulah, nilai atau pelajaran yang dipetik dari dongeng sanggup berbeda-beda, tergantung persepsi pembaca.

Bacaan Terkait:
Untuk memahami struktur dari Hikayat, perhatian kutipan dongeng berikut ini:
Syahdan dan Permaisuri kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputra pria yang baik parasnya. Maka kata permaisuri "Kakang aji ingin pula rasanya kita ini peroleh anak", maka kata Nata "Sungguh menyerupai kita Tuan; Kakanda pun demikian juga bila gerangan kakang ini beroleh putera dengan pun Yayi. Akan jadi ganti pun Kakang di dalam dunia ini, kalau-kalau kita kedua dikehendaki oleh Shayang Suka kembali ke Kayangan kita." Maka kata Permaisuri "Kakang Aji marilah kita memuja kepada segala dewa-dewa memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewa mulia akan kita akan anak ini."
Watak Permaisuri dalam dongeng di atas ialah Taat beribadah. Sedangkan nilai atau amanat yang bisa dipetik ialah berdoa dan berusahalah kalau menginginkan sesuatu.

Kutipan hikayat yang kedua:
Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja semayam di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian. Maka barangsiapa bercakap mengobati raja itu; jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan membantu. (Hikayat Patani)
Penggalan hikayat di atas menyajikan tokoh raja yang merupakan salah satu karakteristik hikayat. Di samping itu, dikisahkan juga secara implisit kesaktian seseorang yang bisa atau cakap mengobati raja.

Demikianlah klarifikasi ihwal Struktur Hikayat. Bagikan bahan ini kepada sobat yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com