Sewaktu gres mempunyai anak pertama, saya termasuk yang kewalahan. Anak saya sanggup dibilang termasuk tipe bayi yang minum ASI (Air Susu Ibu) sepanjang malam. Sakit, ngantuk, dan lelah bercampur aduk deh. Kalau Bunda mengalami hal yang sama ada beberapa cara yang sanggup dilakukan ketika menghadapi situasi menyusui sepanjang malam kayak gini, Bun.
Dokter Anak Dr William Sears menuliskan dalam bukunya The Fussy Baby Book Parenting Your High-Need Child From Birth to Age Five bahwa minum ASI berkali-kali di malam hari merupakan ciri-ciri anak berkebutuhan tinggi, Bun. Maksudnya, anak tipe ini semenjak bayi pribadi menyatakan dengan terperinci bahwa mereka membutuhkan lebih banyak ASI.
Kata William, tahap menyusui berkali-kali di malam hari akan berlalu seiring waktu. Bunda maupun si kecil suatu hari sanggup tidur nyenyak sepanjang malam kok. Kalau Bunda jadi sangat kurang tidur dan itu memengaruhi kegiatan keesokan harinya, kesal dan kekerabatan dengan suami sanggup memburuk. Makanya, perlu ada beberapa perubahan pada acara menyusui di malam hari.
Bahkan, kalau belum sanggup menciptakan si kecil tidur nyenyak di malam hari, Bunda sanggup membantunya mengurangi waktu minum ASI. Berikut cara-caranya:
1. Buat anak kenyang di siang hari
Anak balita bahagia minum ASI, tapi mereka sangat sibuk di siang hari, sehingga lupa minum ASI. Atau sanggup juga Bunda sangat sibuk sehingga lupa menyusui.
“Menambah waktu menyusui di siang hari sanggup membantu payudara tidak terlalu menarik bagi bayi di malam hari,” kata William.
2. Perbanyak sentuhan di siang hari
William bilang, Bunda sanggup menggendongnya dan susui lebih sering anak di siang hari. Kalau bayi sudah lebih besar, sangat gampang mengurangi jumlah sentuhan tanpa bayi menyadarinya.
“Banyak ibu yang menyatakan bahwa bayi dan balita memperlihatkan peningkatan kebutuhan untuk minum ASI atau digendong sempurna sebelum beliau memasuki tahap perkembangan baru, ibarat merangkak, berjalan, dijaga pengasuh bayi, dan lain-lain,” katanya.
3. Bangunkan bayi untuk minum hingga kenyang sebelum bunda tidur
Menurut William, lebih baik Bunda menyusui si kecil hingga kenyang sebelum bunda tidur. Dengan cara ini, tidur bunda akan sedikit terganggu dan agar bunda sanggup menikmati tidur.
Tapi, ini tak akan berhasil kalau Bunda tak mempunyai persedian ASI yang cukup untuk diberikan. Jadi, pastikan menjaga persediaan ASI.
4. Lakukan rutinitas pada anak
Sekitar usia 18 bulan, lanjut William, anak sudah sanggup paham kalimat sederhana. Bunda sanggup menciptakan anak tidak mengharapkan ASI ketika berdiri dengan mengatakan, “Kita akan minum susu lagi kalau Tuan Matahari muncul,”.
Mengulang rutinitas juga sanggup menciptakan anak paham dengan kesehariannya, Bun. Dalam hal ini, adaptasi ialah hal yang penting.
“Ingat balita mencari sesuatu yang normal. Mereka ingin tahu standar tingkah laris apa yang dibutuhkan di rumah mereka,” kata William.
5. Tawarkan pengganti
William mengatakan, bayi berkebutuhan tinggi tak gampang dibodohi dan mereka tak begitu saja mendapatkan pengganti. Tetapi perlu dicoba. Merawat bayi itu tak selalu menyusui. Hormati pasangan dengan membagi tanggung jawab memberi si kecil susu di malam hari. Sehingga anak balita tak selalu menyusu di malam hari.
6. Jaga jarak tidur dengan si kecil
Kalau saran di atak tak sanggup mengurangi frekuensi menyusui si kecil, Bunda kayaknya perlu mengatur rujukan tidur anak. Bunda atau Ayah sanggup menemani anak sebelum tidur atau ketika anak berdiri dan ingin menyusu.
7. Bayi menjadi barometer
Gunakan tingkah laris balita di siang hari sebagai barometer apakah perubahan menyapih bayi di malam hari berhasil. Jika bayi jadi lebih tergantung dan merengek atau menjauh, anggap ini sebagai tanda untuk memperlambat tempo penyapihan di malam hari. Kata William, bayi akan lepas dari payudara ibu dan suatu haru akan tidur sepanjang malam.
“Tahap menyusui di malam hari sanggup melelahkan dan ini akan berlalu seiring waktu. Kebiasaan si kecil akan berupan tapi cinta dan kenyamanan orang renta untul anak akan menetap selamanya,” kata William.
Dr Helen Oddy, jago gizi dan peneliti dari Telethon Institute for Child Research di Perth mengatakan, ibu sebaiknya jangan heran kalau bayinya sanggup menyusu hingga 12 kali dalam waktu 24 jam. Namun kalau bayi sangat mengantuk dan sudah tidur dalam jangka waktu lama, maka cobalah membangunkan secara perlahan untuk disusui.
“Hal yang terpenting dalam menyusui adalah memperlihatkan kedua payudara pada bayi dan bukan hanya salah satunya saja,” ujar Helen dilansir detikcom.
Sumber https://www.go-dok.comm