Saturday, June 2, 2018

√ Loratadine: Efek Samping, Sediaan Dan Indikasi




Loratadine yakni obat dalam golongan antihsitamin, Histamin yakni salah satu perantara penting dalam reaksi alergi yang sanggup bermanifestasi antara lain menjadi konjungtivitis, rhinitis, asma dan urtikaria.


Nama Generik


Loratadine


Merek Dagang


Alernitis, Alloris, Clarihis, Claritin, Imunex, Logista, Loracor, Rahistin, Rihest, Soneryl, Winatin, Allohex, Anhissen, Clatatin, Cronitin, Dayhist, Folerin, Glodin, Gradine, Inclarin, Inversyn, Klinset, Lesidas, Lolergi, Loran, Loratadine Hexpharm, Loratadine Indo Farma, Nosedin, Nufalora, Picadin, Pylor, Sohotin, Tinnic, Urtilar, Xepalodin


Pengertian


Loratadine yakni obat dalam golongan antihsitamin, Histamin yakni salah satu perantara penting dalam reaksi alergi yang sanggup bermanifestasi antara lain menjadi konjungtivitis, rhinitis, asma dan urtikaria.


Obat ini termasuk golongan gres antihistamin yang terbukti lebih kondusif dengan efektivitas tinggi dan imbas samping yang lebih minimal. Mekanisme obat ini yakni dengan menghambat secara selektif reseptor H1 perifer dan tidak mengikat reseptor H1 di Sistem Saraf Pusat (SSP) sehingga tidak terjadi pelepasan sel mast dan leukotrien.


Golongan


Antihistamin


Golongan Obat


K (Obat Keras)


Sediaan



  • Tablet – 5mg, 10mg

  • Kapsul – 10mg

  • Sirup – 5mg/5ml.


Indikasi


Reaksi alergi (rhinitis alergi, konjungtivitis alergi, urtikaria, alergi makanan, gigitan serangga, asma bronkial)



  • Dewasa – 10mg 1x/hari per oral atau 5mg 2x/hari

  • Untuk pasien dengan gangguan ginjal atau hati 10mg/hari dengan selang pemberian selanjutnya 1 hari

  • Anak-anak 2-6 tahun 5mg/hari

  • Anak-anak >6 tahun 10mg/hari.


Kontraindikasi


Sampai ketika ini, kontraindikasi adikara hanya pada orang-orang yang hipersensitif dengan loratadine.


Efek Samping


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, loratadine yakni antihistamin yang terbukti efektif sebagai terapi pada banyak sekali macam reaksi alergi, dengan imbas samping yang minimal dibanding antihistamin generasi terdahulu terutama pada imbas sedatifnya sehingga sering diresepkan oleh dokter.


Penggunaanya yang hanya single dose per hari juga meningkatkan kepatuhan minum obat oleh pasien. Namun obat ini harus diminum dengan resep dan supervisi dari dokter. Beberapa imbas samping sanggup muncul, yang paling sering yakni nyeri kepala (>12%), imbas samping lain menyerupai penurunan kesadaran, kehilangan keseimbangan, rasa lelah dan nyeri perut sanggup terjadi namun jarang.


Penderita kelainan ginjal dan hati sebaiknya berhati-hati memakai obat ini. Konsultasikan dengan dokter Anda apabila Anda mengalami imbas samping.


Kehamilan dan Laktasi


Loratadine yakni obat dengan kategori B oleh FDA. Artinya obat ini dari hasil penelitian terbukti tidak mempunyai imbas samping pada janin pada hewan, namun belum ada studi kontrol lebih lanjut pada insan sehingga tidak disarankan untuk dipakai ketika kehamilan terutama pada trimester pertama. Loratadine diekskresikan pada ASI namun dalam takaran yang tidak signifikan.


Peringatan



  • Sampaikan kepada dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini apabila Anda alergi dengan loratadine

  • Jika Anda mempunyai riwayat alergi terhadap obat, kuliner atau zat lainya, sampaikan tanda-tanda apa yang muncul ketika Anda mengalami alergi

  • Meskipun sanggup dipakai untuk banyak sekali macam alergi, belum ada penelitian yang lebih lanjut wacana keuntungannya pada dermatitis atopik

  • Pasien dengan kelainan hati dan ginjal sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini setiap hari

  • Konsumsi obat dengan kuliner sanggup meningkatkan bioavailibilitas

  • Konsumsi dengan alkohol sanggup meningkatkan resiko depresi SSP

  • Apabila mengalami overdosis maka sanggup timbul imbas samping menyerupai yang disebutkan diatas dan lakukan terapi suportif dan simptomatik.


Interaksi Obat


Dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu yang bersamaan sanggup menunjukkan imbas masing-masing dan saling berinteraksi. Efek tersebut sanggup berupa penambahan imbas salah satu obat, penurunan imbas salah satu obat, atau bahkan sanggup meningkatkan resiko imbas samping obat. Efek ini disebut juga dengan interaksi obat.


Mengonsumsi obat-obat dibawah ini dengan bersamaan dengan loratadine diketahui telah memunculkan interaksi obat dengan meningkatkan konsentrasinya di plasma dengan inhibitor CYP3A4 dan CYP2D6.


Dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti mengonsumsi salah satu obat atau menyesuaikan dosisnya kalau dipakai bersamaan dengan loratadine. Obat tersebut adalah:



  • Simetidin

  • Ketokonazole

  • Eritromisin

  • Klaritromisin

  • Kuinidine

  • Flukonazole

  • Fluoxetine.


Penyimpanan


Simpan obat di kawasan yang kering dan tidak lembab dengan suhu 20-25oC. Jauhkan dari jangkauan belum dewasa dan binatang peliharaan.


Bila obat yang disimpan telah mencapai masa kadaluarsa hindari membuang obat ini secara sembarangan. Tanyakan kepada apoteker atau petugas sarana pengelola limbah di lingkungan Anda dimana dan bagaimana cara paling kondusif untuk membuang sisa produk ini


Semoga bermanfaat!


 


Baca juga:



Jangan ragu untuk selalu gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk berkonsultasi dengan dokter online yang siap siaga 7×24 jam. Segera d0wnl0ad aplikasi kesehatan Go Dok di sini.


JT/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm