Faktor - Faktor Penyebab Terjadinya Sikap - Sikap Antisosial
A. Lemahnya Fungsi Keluarga Dalam Pendidikan Informal
Sejak lahir seorang anak mendapat pelatihan dari keluarga dalam bentuk pendidikan informal. Dalam pendidikan informal ini berisi pendidikan akal pekerti serta pendidikan etika yang diberikan oleh orang renta pada anak - anaknya. Namun, tidak semua orang renta menyadari fungsi menjalankan pelatihan etika dan akal pekerti dalam lingkungan keluarganya. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pendidikan. Selain itu sebab keterbatasan perhatian terhadap perhatian terhadap pelatihan kepada anak - anaknya. Kondisi menyerupai ini memungkinkan sikap - sikap menyimpang dari nilai dan norma di masyarakat yang selanjutnya akan berkembang saat mendapat pergaulan yang kurang baik.
B. Proses Sosialisasi Terhadap Sub - Sub Kebudayaan Yang Menyimpang
Proses sosialisasi di lingkungan masyarakat sekitar khususnya terhadap sub - sub kebudayaan menyimpang, menyerupai lingkungan pemabuk, penjudi, klub - klub malam dan kelompok - kelompok gang yang berfokus pada perkelahian kolektif. Kondisi pergaulan yang menyerupai ini memungkinkan terjadinya proses sosialisasi terhadap sub - sub kebudayaan yang menyimpang yang pada gilirannya sanggup melahirkan sistem nilai yang salah pada diri anak, sehingga perilakunya sangat aneh dan berbeda dengan sikap orang - orang pada umumnya.
C. Proses Sosialisasi Yang Tidak Sempurna
Proses sosialisasi yang tidak tepat memungkinkan adanya sikap "potong kompas" yaitu sikap untuk mengambil fasilitas - fasilitas tanpa memerhatikan nilai - nilai dan norma - norma yang ada dalam masyarakat. Akibatnya yakni mengabaikan kepentingan individu yang lain dalam masyarakat, sehingga menyebabkan sistem nilai yang salam dan sikap - sikap yang mengganggu ketertiban umum.
D. Ketidakmampuan Menyesuaikan Dengan Perilaku Yang Ada
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat terus menerus memungkinkan lahirnya contoh - contoh pikir gres dan contoh - contoh sikap yang baru. Bagi anak - anak yang belum cukup usia seringkali perubahan - perubahan diterima tanpa diadaptasi dengan budaya setempat, kemampuan diri sendiri dan nilai - nilai sosial yang ada di dalam lingkungan masyarakat. Keadaan ini memungkinkan terjadinya kesalahan dalam menentukan nilai sehingga menjadikan terjadinya sikap aneh yang bertentangan dengan ketertiban dan kemapanan dalam masyarakat.
E. Kegagalan Dalam Mencapai Sesuatu Sehingga Memunculkan Pelampiasan
Tidak selamanya segala sesuatu yang ada di hadapan kita sesuai dengan impian kita. Kondisi - kondisi ini apabila terkumpul dalam jumlah yang besar akan menyebabkan beban kejiwaan dan kekecewaan. Pada perkembangan berikutnya akan terjadi bentuk - bentuk pelampiasan untuk membuang rasa tidak puas dan tidak bahagia terhadap kegagalan itu dalam bentuk sikap - sikap negatif yang mengundang sensasi gres dalam masyarakat. Perilaku menyerupai ini apabila dibiarkan akan bermetamorfosis tindakan - tindakan anti sosial yang mengusik ketenteraman dan kemapanan di masyarakat.
F. Sikap - Sikap Radikalistik Yang Cenderung Ekstrim
Ada kalanya kelompok - kelompok sektarian tertentu mempunyai tujuan kelompok yang pencapaiannya mengabaikan keberadaan kelompok - kelompok lain dan mengabaikan keberadaan norma - norma sosial. Sikap - sikap radikal ini seringkali melahirkan tindakan - tindakan ekstrim yang juga mengusik kemapanan yang ada di dalam masyarakat dalam bentuk demokrasi, agresi - agresi anarkis, pemboikotan, agresi protes, dan lain - lain. Bentuk - bentuk pelampiasannya justru dituangkan di lingkungan publik yang strategis untuk mendapatksan sensasi dan perhatian dari masyarakat.
Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com