Wednesday, November 8, 2017

√ 33+ Rujukan Pantun Nasehat Beserta Makna Dan Penjelasannya [Lengkap]

Contoh pantun nasehat – Pantun adalah salah satu jenis karya puisi usang dengan 4 baris dan sajak a-b-a-b di selesai larik, baris pertama dan baris kedua berupa sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi. Kali ini akan dibagikan contoh-contoh pantun nasehat dan maknanya.


Terdapat beberapa jenis-jenis pantun yang ada yang dikelompokkan menurut isi pantunnya. Contoh macam-macam pantun misalnya yaitu pantun agama, pantun cinta, pantun jenaka, pantun remaja, pantun pendidikan, pantun nasehat dan lain-lain.


Pantun nasehat cukup banyak dipakai dan dibacakan. Ciri-ciri pantun nasehat yaitu isinya mengandung sebuah petuah dan nasehat untuk pendengarnya. Nasehat yang diberikan bisa berupa nasehat wacana agama, nasehat wacana pendidikan, nasehat wacana kehidupan, nasehat untuk bawah umur dan sebagainya.


Nah di bawah ini akan dibagikan mengenai kumpulan pola pantun nasehat beserta makna dan penjelasannya secara lengkap.


(baca juga contoh pantun teka-teki)


 Pantun adalah salah satu jenis karya puisi usang dengan  √ 33+ Contoh Pantun Nasehat Beserta Makna dan Penjelasannya [Lengkap]


Contoh Pantun Nasehat


Kalau kau lagi di pantai

Jangan lupa menggelar tikar

Kalau kau ingin pandai

Jangan lupa rajin belajar

(Maknanya : kalau ingin pandai, harus rajin belajar)


Warga desa lagi gali tanah

Jenazah mati akan dikubur

Jadi orang haruslah amanah

Mesti terus bicara jujur

(Maknanya : kita harus berbicara jujur semoga menjadi amanah)


Anak katak melompat-lompat

Berlompat-lompat di tepi telaga

Janganlah kita suka mengumpat

Kelak hilang seluruh pahala

(Maknanya : jadi orang jangan suka mengumpat kepada orang lain)


Kayu cendana di atas batu

Sudah diikat dibawa pulang

Adat dunia memang begitu

Benda yang jelek memang terbuang

(Maknanya : di dunia ini, keburukan niscaya akan terpinggirkan dan terbuang)


Jalan-jalan ke kota Banjar

Jangan lupa membeli babat

Jika kau ingin jadi pintar

Maka belajarlah dengan giat

(Maknanya : jikalau mencar ilmu dengan giat, maka kita akan menjadi pintar)


Burung nuri burung kenari

Hingga di pohon sejenak saja

Terus ibadah setiap hari

Rajin shalat jangan lupa

(Maknanya : kita harus terus beribadah setiap hari dan mendirikan shalat)


Pergi memancing dikala fajar

Pulang siang membawa ikan

Siapa yang rajin belajar

Jadi orang sukses kemudian

(Maknanya : jikalau kita rajin belajar, nanti kita akan bisa menjadi sukses)


Kemuning di tengah balai

Bertumbuh terus semakin tinggi

Berunding dengan orang tak pandai

Bagaikan alu pencungkil duri

(Maknanya : jangan berunding dengan orang yang keras kepala sebab tidak akan ada hasilnya)


Padang rumput ada jerapah

Juga gajah, kuda dan zebra

Saat hati sedang gundah

Ingat orang bau tanah ingat keluarga

(Maknanya : dikala sedang sedih, ada baiknya kita ingat dengan keluarga kita)


Buah kenari buah mangga

Di dalam karung ada sepuluh

Agar orang tuamu bangga

Jadilah kau anak patuh

(Maknanya : kita harus jadi anak yang patuh kepada orang tua)


Buah durian buah rambutan

Lebih lezat lagi buah duku

Terus tambah ilmu wawasan

Terus mencar ilmu dan baca buku

(Maknanya : kita harus terus menambah wawasan dengan mencar ilmu dan membaca buku)


Percuma saja kau ambil batu

Kalau nanti batunya kau buang

Percuma saja sanggup ranking satu

Kalau waktu ujian berbuat curang

(Maknanya : kalau kita menerima prestasi dengan cara curang, maka sia-sia prestasi kita)


Parang ditetak ke batang sena

Belah buluh taruhlah temu

Barang dikerja takkan sempurna

Bila tak penuh menaruh ilmu

(Maknanya : segala sesuatu yang kita lakukan harus berdasar ilmu yang dipelajari)


Buah kenari dan buah mangga

Di dalam karung ada sepuluh

Agar orang tuamu bangga

Jadilah kau anak penurut

(Maknanya : jadi anak harus penurut pada kedua orang bau tanah kita)


Gugur daun pohon kenanga

Daun hijau jadi sekarat

Tidak beriman akan sengsara

Di dunia dan juga di akhirat

(Maknanya : kita harus jadi orang beriman semoga senang di dunia dan di akhirat)


Makan martabak di restoran

Ditambah sambal biar pedas

Jadi orang harus beriman

Jangan lupa sama yang di atas

(Maknanya : kita harus jadi orang beriman dan mengingat Tuhan)


Mancari ikan di bawah empang

Air keruh ikannya mati

Mencari mitra tidaklah gampang

Mencari musuh simpel sekali

(Maknanya : mencari teman itu tidak mudah, tapi mencari musuh mudah)


Tinggi tubuh amat semampai

Petani pergi mengambil talas

Rajin mencar ilmu pangkal pandai

Semangat terus jangan malas

(Maknanya : rajin mencar ilmu akan menciptakan kita pandai)



Ngun Syah Betara Sakti

Panahnya berjulukan Nila Gandi

Bilanya emas banyak di peti

Sembarang kerja boleh menjadi

(Maknanya : kita harus bekerja semoga bisa mempunyai emas atau harta)


Jalan-jalan ke Kota Blitar

Jangan lupa beli sukun

Jika kau ingin pintar

Belajarlah dengan tekun

(Maknanya : mencar ilmu dengan tekun akan menciptakan kita menjadi pintar)


Melati basi melati putih

Rempah-rempah banyak gunanya

Mari kita hidup bersih

Buang sampah pada tempatnya

(Maknanya : mari hidup higienis dengan membuang sampah pada tempatnya)


Pergi ke toko membeli kain

Kena air kainnya basah

Kalau kau jadi pemimpin

Harus berlaku jujur dan amanah

(Maknanya : kita harus berlaku jujur dan amanah sebagai pemimpin)


Permainsuri tinggal di istana

Selalu menawan di mata raja

Berjuanglah mencapai cita-cita

Demi mengharumkan nama negara

(Maknanya : berjuang demi negara untuk menggapai cita-cita)


Buah salak lezat rasanya

Serat tanda pohon berduri

Orang galak angker rupanya

Tampang saja bukan di hati

(Maknanya : jangan menilai seseorang dari luarnya saja)


Buah duku buah durian

Lebih lezat buah semangka

Dapat kiprah segera kerjakan

Jangan suka menunda-nunda

(Maknanya : jikalau menerima tugas, eksklusif kerjakan jangan ditunda)


Waktu hujan berbasah-basah

Main di kolam untuk berenang

Waktu kecil bersusah-susah

Dewasa kelak bersenang-senang

(Maknanya : dikala kecil kita bersusah belajar, maka dikala cukup umur akan menerima hasilnya)


Hewan jerapah lehern ramping

Hewan gajah besar badan

Kerjakan dulu yang penting-penting

Yang lainnya bisa belakangan

(Maknanya : prioritas untuk mengerjakan kiprah yang lebih penting)


Baju sobek jangan dibuang

Ambil kain bisa ditambal

Ngapain capek pergi berperang

Lebih baik rajin beramal

(Maknanya : terus perbanyak amal daripada bermusuhan)


Anak bermain layang-layang

Bermain sambil bersanda gurau

Orang bau tanah selalulah disayang

Agar hidup tak jadi kacau

(Maknanya : jangan lupa untuk mengasihi orang bau tanah kita)


Pergi ke kolam untuk berenang

Habis berenang berair sekali

Jadi orang bau tanah harus penyayang

Bimbing anak sepenuh hati

(Maknanya : orang bau tanah harus bisa membimbing dan mendidik anak)


Bulan terang sangat jelas

Pagi hari tertutup kabut

Bila sudah masuk kelas

Selalu damai tidak ribut

(Maknanya : dikala sedang di kelas, harus membisu dan tidak ribut)


Rumput-rumput di pinggir semak

Jatuh sehelai selarasnya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya

(Maknanya : percuma mempunyai ilmu tinggi tapi tidak beribadah)



Nah itulah tumpuan pola pantun nasehat beserta maknanya dikutip dari aneka macam sumber. Pantun nasehat memang berisi petuah dan nasehat yang berkhasiat dan bermanfaat bagi pendengarnya, asal dilakukan dan diterpkan pada kehidupan sehari-hari.






Sumber https://www.zonareferensi.com