Tuesday, June 13, 2017

√ Tur Bersama 4 Orang Jepang Dari Fukuoka


 dengan tujuan ke daerah wisata di Ubud Bali √ Tur bersama 4 orang jepang dari Fukuoka








Pada suatu pagi sekitaran jam 08.00 am. Saya berangkat dari rumah kontrakan (Kuta-Bali) ke daerah penjemputan (hotel nusa dua-Bali) dengan tujuan ke daerah wisata di Ubud Bali. Di dalam kendaraan beroda empat dan mulailah terjadi percakapan sederhana ibarat perkenalan, alasannya yakni takut dengan pertanyaan dari tamu yang saya tidak tau dan tidak saya mengerti kesudahannya saya memperlihatkan mendengarkan musik jepang, dengan maksud biar tamunya merasa santai dan nyaman tak lupa juga saya kasih tau ke tamunya bahwa saya sedang mencar ilmu bahasa jepang dan jika ada yang salah dengan kalimat saya maafkan saya (わたしのにほんごははじめたばかりですそしてまちがいがあたらよろしてください).









SAYA MERASA KAGUM DENGAN BUDAYA JEPANG





Saat masih di dalam kendaraan beroda empat saya di tanya,”kamu punya plastik sampah?” (あなたのごみばくですか?), saya merasa sangat di hargai dengan menjaga kebersihan kendaraan beroda empat saya dan bukan hanya itu saja, saya merasa jatuh cinta pada ketika beliau melayani saya di meja makan ibarat membagi-bagikan piring makan dan menuangkan bir bintang yang saya pesan. Hari berganti dan saya melihat setiap orang jepang melaksanakan hal tersebut dengan rasa ingin tau dan rasa keingin-tahuan yang besar, saya bertanya kepada sobat sekalian senior saya. Ternyata itu kebiasaan yang mereka lakukan.









SAYA JATUH CINTA PADANYA dan ADATNYA





Sebelum beliau pulang ke jepang, beliau sempat bertanya,






にほんじん: tinoさん はかのじょいますか?、tinoさん のinsta と id line をやってますか?♥♥♥









Saya mengambil sepengal kertas dan menulisnya di situ ID LINE saya.. Saya yang hanya dapat berbahasa inggris tidak tau apa arti dari pertanyaannya itu, alasannya yakni beliau melihat saya tidak menjawab pertanyaannya, beliau pun memakai bahasa inggris super buruk (karena orang jepang jika berbahasa inggris sama halnya kita mendengarkan lagu tape rekorder yang pita lagunya sudah kusut.), maaf sebelumnya Tanaka sensei, Lilik sensei, Citra sensei と minasan : saya minta maaf sebelumnya, mooshiwake gozaimasen.
Saat itu waktu telah pertanda pukul 10.00pm, dan di ketika itulah saya merasa duka alasannya yakni harus mengantarkannya ke bandara. Saya memeluknya bersahabat seakan tak rela melihatnya pergi, beliau pun memeluk saya bersahabat dan berbisik,”Tino genkidene.” Saya pun dengan impulsif berkata kepadanya dengan kalimat yang di ucapkan ke saya.









Sekian.









Penulis: Valentino Masengi



Sumber https://wkwkjapan.com