Monday, June 19, 2017

√ Retceh Menuju Jlpteh


Apakah kau ingin berguru bahasa Jepang tetapi pada kenyataannya lebih suka membaca situs  √ Retceh Menuju JLPTeh








Apakah kau ingin berguru bahasa Jepang tetapi pada kenyataannya lebih suka membaca situs meme daripada belajar? Jika kau menjawab ya, selamat tiba di panduan “Retceh Menuju JLPTeh” di mana selera humor retceh kau sanggup mendukungmu mencari ilmu.





Teman-teman yang tahu perihal serial One Piece niscaya kenal dengan Nami. Nami merupakan karakter wanita ceria yang bahu-membahu mempunyai masa kemudian yang sedih. Pertanyaannya, apa nama panggilan Nami kecil yang sering nangis? Jawabannya.. なみだ. *ba dum tss*





Ya, ya, saya tahu bila (biasanya) saya memang kurang lucu. Tetapi, saya ingat ketika saya ingin menghafalkan kosakata なみだ (涙) yang berarti air mata, saya sempat kesulitan menghafalkan kosakata tersebut. Sampai balasannya terpikirkan karakter Nami.









Belajar dengan Gambar





Selain mempunyai tanda-tanda retceh akut, saya juga suka sekali berguru secara visual. Dari awal berguru hiragana hingga kini (persiapan N2), saya suka menulis materi pelajaran sambil dihiasi gambar corat coret saya sendiri. Sewaktu menghafalkan hiragana, saya menyadari bahwa abjad す menyerupai sekali dengan rambut ikal karakter SUperman. Saya gambar karakter Superman dengan abjad す di keningnya. Hasilnya, saya sanggup mengingat karakter tersebut dengan sangat mudah. Catatan saya tidak pernah rapi, tetapi terasa personal dan bersahabat di hati.





Jika kau tidak suka menggambar, kau sanggup mengandalkan Google Image untuk menghiasi catatan belajarmu. Saat kau mencari suatu kosakata di Google Image, hasil gambar yang muncul juga sanggup membantu kau memahami nuansa kosakata tersebut. Tetapi, jangan hingga kau menghindari menggambar sesuatu hanya lantaran takut hasilnya jelek. Biasanya saya lebih gampang mengingat sesuatu yang saya gambar sendiri. Semakin buruk gambar saya, semakin lucu ketika saya review. Bisa dibilang, hobi saya ialah menertawakan diri sendiri.





Berdasarkan kisah saya di atas, rasanya berguru bahasa Jepang terdengar sangat mudah. Kita hanya perlu menciptakan lelucon-lelucon kemudian otomatis sanggup menguasai semua materi kan? Tidak semudah itu, Ferguso.









Catatan Digital





Meskipun lucu, dagelan yang kita buat sanggup saja terlupakan. Itulah sebabnya saya sering sekali merekomendasikan aplikasi ini hingga saya terdengar menyerupai kaset rusak; aplikasi flashcards favorit saya yaitu Anki (*1). Sama menyerupai pelawak yang harus melatih leluconnya supaya tidak lupa, Anki sanggup membantu kau untuk mengingat segala hal dengan efektif. Tidak menyerupai catatan konvensional, dengan Anki saya sanggup menambahkan ilham dagelan yang terpikirkan pada ketika review atau bahkan informasi lainnya menyerupai pelengkap rujukan kalimat, gambar, foto, dan bahkan rekaman suara. Dengan demikian, saya tidak merasa terbebani untuk memikirkan dagelan untuk setiap kosakata yang saya pelajari lantaran saya sanggup menambahkan hal tersebut kapan saja. Saat review, terkadang saya juga menghapus atau mengganti dagelan yang sudah tidak terasa relevan supaya catatan saya selalu menyenangkan.









Tidak Semua Harus Lucu





Pada ketika berguru hal-hal yang tidak sanggup saya buat menjadi lelucon, saya tetap mengandalkan gambar, tetapi saya juga mencoba mencari hal-hal yang berkaitan baik dari segi arti, pengucapan, bahkan bentuk. Terkadang saya juga menciptakan mindmap (*2). Khusus untuk mindmap, saya gunakan aplikasi AnkiMaster (*3) yang cara kerjanya menyerupai Anki tetapi berbeda lantaran untuk mindmap saya harus berguru sambil melihat mindmap keseluruhan.









Belajar Kanji Dua Tahap ala Citra





Pada ketika berguru kanji, proses berguru saya terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama yaitu fokus pada bentuk kanji dan radikal ぶしゅ (部首) dan mempelajari artinya. Belajar radikal kanji artinya mempelajari makna elemen penyusun suatu kanji. Saya tidak menghafalkan cara baca kanji (onyomi dan kunyomi) pada tahap ini. Saya hanya fokus pada bentuk kanji dan artinya.





Saya berguru kanji tidak menurut level JLPT, tetapi saya mengurutkan kanji umum じょうようかんじ (常用漢字) (*4) menurut jumlah goresan dari kanji bentuk sederhana hingga kompleks (*5). Kenapa demikian? Kalau kita telaah, kanji level JLPT diurutkan menurut kanji yang paling sering muncul, sedangkan kanji level sekolah di Jepang diurutkan menurut arti yang paling gampang supaya gampang dipahami anak-anak. Saya ingin berguru bahasa Jepang untuk jangka waktu panjang dan benar-benar menikmatinya, maka saya fokus pada bentuk kanji menyerupai berguru bermain Lego merangkai kanji sederhana hingga kompleks.





Tahap kedua ialah berguru kosakata yang dilengkapi dengan kanji dan arti kosakata. Pada waktu tahap kedua ini, saya berguru cara baca kanji dalam konteks kosakata lantaran cara baca kanji dalam bahasa Jepang berbeda-beda tergantung kosakatanya. Saat melihat kanji-kanji tersebut, saya menyerupai melihat sahabat usang lantaran saya sudah kenal bentuk mereka dan artinya. Sehingga pada ketika saya menghafalkan arti kosakata, arti kanji penyusun kosakata tersebut juga sanggup memperkuat ingatan dan sering menjadi materi dagelan saya.









Komedi Bahasa Jepang





Tulisan ini telah membahas beberapa teknik berguru secara visual dan berguru melalui lelucon, tetapi janganlah lupa bahwa berguru bahasa sangat penting untuk komunikasi. Komunikasi aktif menyerupai berbicara dengan orang Jepang maupun komunikasi pasif menyerupai membaca buku bacaan atau menonton program TV Jepang sangatlah penting. Dari komunikasi ini, kita sanggup berguru banyak perihal kebudayaan dan pola pikir orang lain. Selain itu, program komedi orang Jepang berbagai yang menarik! Acara TV Jepang pun banyak yang lucu-lucu dan informatif. Percayalah berguru itu sanggup menjadi suatu pengalaman yang sangat menyenangkan!









Semoga bermanfaat!









*Catatan kaki:





  1. Tulisan saya perihal Anki juga sanggup kau baca di grup facebook → KLIK.
  2. Mindmap. Aplikasi yang saya gunakan untuk menciptakan mindmap dengan mudah: MindNode oleh IdeasOnCanvas Gmbh.
  3. Aplikasi AnkiMaster oleh Tatsuya Hirose.
  4. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Jōyō_kanji
  5. https://en.m.wikipedia.org/wiki/List_of_kanji_by_stroke_count






Sumber https://wkwkjapan.com