Thursday, June 22, 2017

√ Pengumuman Pemenang Lomba Menulis Artikel 2018


Yuhuuu….🙋♀️🙋♀️🙋♀️





Selama periode penerimaan naskah, kami mendapatkan 33 naskah. Agar sanggup memberi evaluasi seobjektif mungkin, kami membaca tulisan-tulisan tersebut satu per satu sambil mengangguk-angguk, senyum-senyum atau bahkan mengerutkan kening, kemudian menyaring finalis, mendiskusikannya hingga menjelang pagi, berpikir keras, memberi penilaian, mengamati hasil voting dan balasannya mengetik pengumuman ini 😀 😀









Merekalah pemenang lomba nemulis artikel wkwkjapan 2018!!









Juara 1





 Agar sanggup memberi evaluasi seobjektif mungkin √ PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENULIS ARTIKEL 2018








Nama: Fizar Rama Waluyo





Skor: 206 (skor admin) + 72 (voting member) = 278 poin





Artikel: “Cara Paling Efektif Belajar Bahasa Jepang









Komentar dari Tanaka





Selamat keluar sebagai juara no 1! Penjelasannya sangat terang dan gampang dipahami. Yaa, sebaiknya menghafal aksara kana dulu kalo emang mau serius belajar, tabungan kosakata akan menyokong kekurangan pemahaman tata bahasa, tata bahasa harus dipelajari secara konsisten dengan memakai pola kalimat, dan penerapan pelajaran secara pribadi di lapangan akan efektif juga. 🙂 Karyamu akan mempunyai kegunaan bagi pemula yang gres mulai mencar ilmu bahasa Jepang. Terima kasih alasannya yaitu sudah mengembangkan pengetahuannya kepada pelajar bahasa Jepang lain di Indonesia. 🙂









Komentar dari Kinanthi Ayu Larasati





Fizar Rama Waluyo san, selamat yaaa… Tulisan Fizar san tergolong goresan pena serius, tetapi cara penyampaiannya tidak membosankan. Pemakaian bahasanya gampang dipahami. Isinya wacana tips-tips belajar, tapi sama sekali tidak terkesan menggurui. Saya rasa isinya sangat mempunyai kegunaan terutama untuk pembelajar bahasa Jepang pemula. Tulisan Fizar san akan lebih menarik lagi (terutama bagi saya), bila dalam penulisan lebih memperhatikan kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar. これからも頑張ってください。









Juara 2





 Agar sanggup memberi evaluasi seobjektif mungkin √ PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENULIS ARTIKEL 2018








Nama: Nurfinna Havis





Skor: 234 (skor admin) + 14 (voting member) = 248 poin





Artikel: “KAGUM, KETERTARIKAN, DAN MENUJU MIMPI









Komentar dari Tanaka





Secara pribadi sih, saya menentukan karyamu sebagai juara no1 kali ini alasannya yaitu sangat banyak makna yang tersembunyi di belakang perjuanganmu yang ditulis dalam artikelmu kali ini. Kisahmu ini akan menjadi contoh, motivasi, atau sanggup menunjukkan semangat buat member di sini atau pelajar-pelajar bahasa Jepang yang lain di seluruh tempat Indonesia. Petualanganmu akan berlanjut terus. Kita nunggu aja ya success story yang selanjutnya. Semoga sukses.









Komentar dari Kinanthi Ayu Larasati





Nurfinna san, selamat telah menjadi juara 2 pada lomba kali ini. Saya tertarik pada dongeng Anda terutama wacana kedua orang ‘penjaga’ LPK itu. Ternyata ada ya, orang-orang yang menyerupai itu. Berani buka usaha, tapi tidak mau mengupdate ilmu, sehingga tidak tahu perkembangan (misalnya tidak tahu soal loncat level, soal JLPT yg masih ada, dll.). Selamat melanjutkan mencar ilmu bahasa Jepang, semoga sanggup tercapai yang diinginkan. O ya, jangan lupa, sambil mencar ilmu bahasa Jepang, kalau ada waktu pelajari juga penulisan dalam bahasa Indonesia, ya… Penggunaan “tak” sebagai pengganti kata “tidak” dan sebagai subjek menggantikan “aku” (tak pelajari, tak ganti, dll) mungkin bagi sebagian pembaca membingungkan. Sukses selalu untuk Anda.









Juara 3





 Agar sanggup memberi evaluasi seobjektif mungkin √ PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENULIS ARTIKEL 2018








Nama: Nia Purnama





Skor: 218 (skor admin) + 21 (voting member) = 239 poin





Artikel: “Saya Suka Orang Jepang









Komentar dari Tanaka





Ceritanya sangat saaangaaaaat unik dan menarik (benar perut saya terus dikocok wkwk) alasannya yaitu karyamu bukan semacam “stereotipe” tapi menurut pengalaman pribadi yang unik dan rinci sehingga saya juga ikut merasa seolah saya lagi ada di tempat kejadian ^^; Selain itu, saya suka gaya nulismu yang tidak pake basa-basi tetapi menyatakan perasaan pribadi secara langsung. Ah, satu saja, lain kali coba fokus sintaksisnya (penyusunan artikel) biar lebih terang tema, poin, dan kesimpulannya.









Komentar dari Kinanthi Ayu Larasati





Nia Purnama san, selamat. Terima kasih sudah mengembangkan pengalaman wacana kehidupan di Jepang. Ceritanya sangat menarik dan detail. Cara penuturannya sangat nyata, sehingga pembaca sanggup membayangkan kejadian yang diceritakan. Meskipun penulisan kata depan dan awalan masih agak kacau, tapi daya tarik ceritanya cukup sanggup menciptakan saya lupa adanya kesalahan-kesalah tata bahasa tersebut. Semoga keberhasilan selalu menyertai Anda.









Selamat untuk para pemenang 🎉👏👏👏









Data Skor dari Admin dan Voting dari Member





 Agar sanggup memberi evaluasi seobjektif mungkin √ PENGUMUMAN PEMENANG LOMBA MENULIS ARTIKEL 2018








Penutup dari Kinanthi Ayu Larasati





Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengirimkan karyanya pada lomba menulis artikel kali ini. Terus terang, karya-karya yang ada cukup menciptakan saya pusing untuk memberi penilaian. Banyak karya yang menarik. Dari membaca artikel yang kalian kirimkan, saya jadi menerima wawasan baru. Cara mencar ilmu yang tidak terpikirkan oleh saya, atau pengalaman-pengalaman yang sanggup memperkaya wawasan saya. Secara umum, ada 1 hal yang menciptakan saya merasa prihatin dan gemas, yaitu banyaknya kesalahan penggunaan kaidah bahasa Indonesia. Memang sih, artikel itu bukan skripsi yang harus ditulis dengan bahasa baku 100%, tapi paling tidak, tulislah dengan kaidah yang benar. Misalnya dengan menempelkan -ku, -mu, -nya pada kata yang di depannya, atau menempelkan imbuhan ke kata yang mengikuti dan diikutinya. Selain itu, gunakan tanda baca yang sesuai, semoga mempermudah pembaca memahami apa yang ingin disampaikan. Kalau ingin melihat penulisan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik, simaklah cara penulisan Tanaka Sensee dikala memberikan bahan (bukan di komentar ya… :D) Saya mengikuti grup ini semenjak awal pembentukannya, dan selama itu pula, saya belum pernah melihat dia salah memakai ‘di’ sebagai kata depan dan awalan. Yuk, kita terus mendalami bahasa Jepang, tapi jangan hingga mengabaikan bahasa sendiri. Jangan hingga terlena dan berpikir, “Ah, orang Indonesia niscaya bisalah berbahasa Indonesia.” Hmm, tidak semudah itu, Ferguso… 😀







Sumber https://wkwkjapan.com