Sunday, April 16, 2017

√ Isi Perjanjian Roem Royen


Isi Perjanjian Roem Royen – Perjanjian Roem Royen adalah sebuah perjanjian yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai semenjak tanggal 14 April 1949 hingga dengan tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.





Mengapa diberinama Roem Royen? Karena namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, yaitu Mohammad Roem dan Herman van Roijen. Sehingga Perjanjian ini diberi nama Roem Roijen atau biasa disebut dengan Roem Roijen.






Latar Belakang Perjanjian Roem Royen





Perjanjian Roem Royen dilatar belakangi oleh sebuah serangan dari pihak Belanda terhadap bangsa Indonesia, sehabis meraih kemerdekaan, serangan tersebut berlangsung di tempat Yogyakarta.





Selain melaksanakan sebuah serangan, Belanda juga melaksanakan penahanan terhadap beberapa para Pemimpin Indonesia. Bahkan Belanda juga melaksanakan sebuah Propaganda yang menagatakan bahwa TNI telah hancur.





Kemudian Propaganda tersebut mendapat sebuah kecaman dari dunia Internasional. Akibat adanya sebua tekanan dari luar, Belanda kemudian memutuskan bersedia untuk melaksanakan negosiasi dan juga perjanjian Roem Royen.





Perjanjian ini merupakan salah satu jalan untuk menuju Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag , Belanda. Perjanjian Roem Royen dimulai pada tanggal 14 April 1949, namun tidak berjalan dengan mulus.





Penyebab terjadinya duduk perkara tersebut yaitu, Van Royen menyampaikan bahwa :





  • Belanda akan memulihkan pemerintahan, namun sehabis pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia memerintahkan pasukannya untuk menghentikan serangan Gerilya.
  • Belanda akan bekerja sama dalam memulihkan perdamaian.
  • Pemeliharaan ketertiban dan juga keamanan negara.
  • Belanda bersedia untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB).




Kemudian, pada dikala itu bangsa Indonesia tidak melaksanakan hal-hal yang tertera diatas karena, para pemimpin Indonesia keberadaannya terpencar-pencar, dan tidak ada kontak antara satu dengan yang lain.





Perundingan Roem Royen kemudian dilaksanakan lagi pada tanggal 1 Mei alasannya ialah adanya sebuah tekanan yang diberikan oleh pihak Amerika Serikat. Amerika Serikat juga sudah menjanjikan sumbangan Ekonomi sehabis melaksanakan penyerahan kedaulatannya.





Jika tekanan yang dilakukan olaeh Amerika Serikat ditolak, maka pihak Amerika tidak akan membantu dalam bentuk apapun juga kepada pihak Belanda.





Isi Perjanjian Roem Royen





Berikut ini beberapa Isi dari Perundingan Roem Royen yaitu antara lain :





  1. Seluruh angkatan militer Negara Indonesia harus menghentikan semua kegiatan Gerilya.
  2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri KMB (Konfrensi Meja Bundar) yang akan dilaksanakan di Den Haag.
  3. Pemerintahan RI harus segara dikembalikan lagi ke tempat Yogyakarta.
  4. Seluruh militer bersenjata milik pihak Belanda juga akan menghentikan seluruh operasi militer yang dilakukan dan membebaskan semua tahanan politik.
  5. Kedaulatan RI akan diserahkan secara utuh tanpa adanya syarat sesuai dengan sejarah dari Perjanjian Renville pada tahun 1948.
  6. Dibentuknya sebuah komplotan antara Belanda dan Indonesia (RIS) dengan didasarkan sukarela dan adanya persamaan Hak.
  7. Semua hak, kewajiban serta kekuasaan yang menjadi milik Negara Indonesia akan diserahkan kembali oleh pihak Hindia Belanda.




Tokoh Perjanjian Roem Royen





Terdapat banyak tokoh yang terlibat didalam Perjanjian Roem Royen tersebut yaitu sebagai berikut ini :





  • Pihak Delegasi Indinesia diwakili oleh : Muhammad Roem (sebagai ketua), Ali Sastro Amijoyo, Dr. Leimena, Ir. Juanda, Prof. Supomo, dan juga Latuharhary.
  • Pihak Delegasi Belanda diwakili oleh : Herman van Roeijn (sebagai ketua), Blom, Jacob, dr.Van, dr. Gede, Dr.P.J.Koets, Van Hoogstratendan, dan Dr. Gieben.
  • Pihak UNCI/Penengah yang diwakili oleh Merle Cochran (sebagai ketua).




Dampak Perjanjian Roem Royen bagi Indonesia





Adanya persetujuan didalam Perjanjian Roem Royen dari pihak Belanda dan bangsa Indonesia tersebut yang memperlihatkan beberapa efek yang sangat signifikan bagi bangsa Indonesia.





Kesepakatan tersebut, salah satunya berisi wacana pengembalian tahanan politik, yang menciptakan Soekarno dan Hatta dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta sehabis melalui masa pengasingan.





Selain hal di atas, Belanda juga memutuskan Yogyakarta menjadi ibu kota sementara bagi Republik Indonesia.





Dampak lainnya yang dihasilkan perjanjian ini ialah dikembalikannya Pemerintahan Indonesia kepada Ir. Soekarno dari presiden PDRI di Sumatera, yakni Syafruddin Prawiranegara.





Pasca Perjanjian Linggarjati





Pada tanggal 1 Juli 1949  secara resmi pemerintahan Republik Indonesia telah kembali ke tempat Yogyakarta, sebagai wujud dari berhasilnya perjanjian tersebut.





Soekarno dan Mohammad Hatta dikembalikan ke Yogyakarta sehabis mengalami pengasingan pada tanggal 6 juli 1949, dan selanjutnya pada tanggal 10 Juli 1949, Jenderal Sudirman datang di Yogyakarta. Setelah pemerintahan Republik Indonesia kembali ke tempat Yogyakarta, pada tanggal 13 Juli 1949 akan diselenggarakan sidang kabinet.





Di dalam sidang tersebut, Syafruddin Prawiranegara selaku Presiden PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) mengembalikan mandat kepada Wapres Mohammad Hatta yang sudah diterimanya semenjak tanggal 22 Desember 1948 dan secara resmi mengakhiri masa jabatannya di PDRI.





Kemudian didalam sidang tersebut juga ditetapkannya Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Menteri Pertahanan dan sekaligus merangkap manjadi koordinator keamanan.





Pada tanggal 3 Agustus, gencatan senjata yang terjadi antara kedua belah pihak yaitu Belanda dan bangsa Indonesia mulai dijalankan, diawali dengan pulau Jawa yaitu pada tanggal 11 Agustus dan di daerah Sumatera pada tanggal 15 Agustus.





Dalam Konferensi Meja Bundar tercapailah semua persetujuan wacana semua konflik yang ada di dalam agenda pertemuan tersebut, tak terkecuali duduk perkara Papua-Belanda.





Mengapa diberi nama Roem Royen?

Karena namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, yaitu Mohammad Roem dan Herman van Roijen.

Perjanjian Roem Royen dilaksanakan pada tanggal?

Perjanjian Roem Royen dimulai semenjak tanggal 14 April 1949 hingga dengan tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Apa laba yang didapatkan bangsa Indonesia dengan adanya Perjanjian Linggarjati?

Dikembalikannya pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia dari masa pengasingan dan pengembalian pemerintahan RI ke Yogyakarta.





Demikianlah pembahasan dari artikel wacana isi perjanjian roem royen, supaya bermanfaat bagi kita semua.





Artikel Terkait Lainnya :








Sumber aciknadzirah.blogspot.com