Sunday, October 27, 2019

Mengendalikan Proses Wordpress Heartbeat Api

Malam ahad kemarin aku dicurhati sahabat soal duduk kasus hatinya eh… blog WordPress yang sering disuspend oleh web hostingnya lantaran CPU Usage yang tinggi. Kalau disebabkan lantaran traffic pengunjung tinggi rasanya tidak mungkin, belum hingga 100 per hari kok. Setelah itu aku lihat pluginnya masih default dan temanya saja masih Twenty Fifteen. Aneh kan?


Akhirnya aku dapatkan apa masalahnya ketika membaca email forward dari sahabat yang berisi notifikasi suspensi dari web hosternya. Ternyata ada proses POST yang dijalankan dari /wp-admin/admin-ajax.php berulang kali setiap 1-2 detik. Ini yang menciptakan server hosting kewalahan. Karena terperinci ini file dari WordPress maka perlu diagnosa lebih lanjut apa fungsinya.


Malam ahad kemarin aku dicurhati sahabat soal duduk kasus hatinya eh Mengendalikan proses WordPress HeartBeat API
Heartbeat (Duncan Johnston) / CC BY 2.0

Ternyata ini yaitu fitur dari WordPress HeartBeat API yang ditambahkan semenjak versi WordPress 3.6. Sesuai namanya fitur ini akan mengecek keadaan halaman yang sedang dibuka di dasbor adminnya setiap beberapa ketika menyerupai denyut jantung. Makara fungsi menyimpan revisi otomatis, apakah ada koneksi internet atau tidak ketika mengedit posting, administrasi sesi pengguna, dan masih banyak lagi yaitu dari sini. Jelas penting peranannya.


Solusinya? Paling gampang yaitu mengubah kebiasaan, jangan membuka halaman dashboard atau editor posting WordPress terlalu usang lantaran ini akan memicu proses tadi, apalagi bila anda membuka beberapa sekaligus. Bisa dibatasi hosting anda bila CPU usagenya tinggi.


Alternatifnya? Kendalikan frekuensi update denyutnya dengan menginstall plugin HeartBeat Control.


Malam ahad kemarin aku dicurhati sahabat soal duduk kasus hatinya eh Mengendalikan proses WordPress HeartBeat API


Saya anjurkan biar Control heartbeat locations diganti ke Allow only on post edit pages dan Override heartbeat frequency menjadi 15 seconds supaya tidak aktif di semua serpihan WordPress juga tidak sering – sering dieksekusi.



Sumber gurupintar.com