Sunday, June 9, 2019

Ingin Streaming Youtube Lebih Lancar?

Barusan saja saya ketemu sebuah pembahasan menarik soal codec yang dipakai di YouTube. Dengan besarnya bandwidth yang ditawarkan ISP di Indonesia menonton video online bukanlah problem yang besar, asalkan kualitas videonya seimbang dengan besar kecepatan internetnya. Tapi ternyata masih ada satu hal lagi yang dapat dioptimalkan untuk menciptakan streaming di browser lebih baik.


Kasusnya saya mengalami video yang diputar patah – patah, ngelag atau nyendat. Hal ini terjadi mulai dari resolusi 480p, 720p, dan 1080p juga dapat jadi 4k. Awalnya sih mengira lantaran koneksi internet tidak stabil atau memang komputer saya saja yang ga berpengaruh nyetelnya. Ternyata tidak, atau masih ada yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.


Barusan saja saya ketemu sebuah pembahasan menarik soal codec yang dipakai di YouTube Ingin streaming YouTube lebih lancar?


Coba anda cek halaman YouTube HTML 5 Video Player dulu: https://www.youtube.com/html5 dan lihatlah pinjaman codec apa saja yang hidup (warna biru) dan yang mati (warna merah). Hal ini berlaku untuk browser modern menyerupai Mozilla Firefox, Google Chrome, Microsoft Edge, Opera dan seterusnya.


Coba lalu matikan pinjaman untuk WebM VP8 dan MSE & WebM VP9 secara manual atau memakai addon/ekstensi menyerupai h264ify (Firefox atau Chrome). Lanjutkan dengan merestart browsernya. Seharusnya video yang framenya patah – patah pas diputar akan lebih lancar.


Dari percobaan dibandingkan memakai H.264 maka jumlah frame yang dibuang (Dropped frames) jauh lebih kecil dan malah dapat tidak ada sama sekali. Ini yang menjamin video yang disetel lebih anggun dan tidak patah – patah. Cek di opsi Stats for Nerd yah. 😀


Barusan saja saya ketemu sebuah pembahasan menarik soal codec yang dipakai di YouTube Ingin streaming YouTube lebih lancar?


Kenapa hal ini dapat terjadi? Atau kok efek penggunaan codec berbeda terasa besar? Dari banyak sekali rujukan ini disebabkan pinjaman akselerasi CPU atau GPU terhadap codec H.264 jauh lebih baik dibandingkan VP8 atau VP9. Sederhana kan? Bahkan oleh Microsoft secara default dinonaktifkan support untuk kedua codec tadi. Memang secara standar lebih dahulu H.264 dan lantaran ini urusannya dengan hardware maka tidak secepat itu pula revisi atau update arahan khususnya.


Semoga mencerahkan. 🙂



Sumber gurupintar.com