Siapa sih yang gak tau seni bela diri Judo? Seperti kalian yang suka dengan olahraga macam bela diri, sangat mengetahui seni beladiri Judo satu ini. Judo sendiri memang berasal dari Jepang yang dianggap sebagai olahraga, seni bela diri dan juga filosofi. Judo merupakan hasil dari perkembangan seni bela diri kuno Jepang yang kita kenal dengan istilah Jujutsu. Di masa lalu, seni bela diri ini mempunyai banyak sekolah, tetapi judo ketika ini diwakili oleh sekolah Nihonden-kodokan-judo. Judo yaitu seni bela diri yang paling dikenal bagi orang Jepang lantaran sudah menjadi semacam mata pelajaran yang diajarkan di kursi SMP.
Saking populernya olahraga satu ini, hampir semua negara didunia ini, mengajarkan teknik Judo dan mengadakan semacam kompetisi Judo buat mereka yang mempelajari seni bela diri satu ini. Saat ini banyak atlet Judo yang berbakat dan berprestasi di bidangnya menyerupai Majlinda Kelmendi, Ferry Sonneville, dan masih banyak lagi. Namun kita tentu tak bisa melupakan seorang Kyuzo Mifune, atlet Judo yang disebut sebagai “God Of Judo”. Nah Kyuzo Mifune dikenal sebagai p0judo yang mempunyai teknik terbaik sehabis sang pendiri, Kano Jigoro. Buat kalian yang ingin tau siapa itu Kyuzo Mifune, berikut fakta seputar Kyuzo Mifune. Check it out guys!
1. Kyuzo Mifune
photo via : http://maestros-marciales.blogspot.com
Kyuzo Mifune merupakan seorang laki-laki yang lahir pada 21 April 1883. Ia lahir di Kota Kuji, Prefektur Iwate, di Pulau Honshu di Jepang. Ia terlahir tepat setahun sehabis Kodokan Judo Institute didirikan. Nah pada masa kecilnya, Mifune ini dilaporkan sebagai anak laki-laki yang selalu melaksanakan kejahatan dan tidak pernah mendengar nasehat orang. Ketika dirinya berusia 13 tahun, ayahnya yang menjunjung tinggi kedisiplinan kesudahannya menyerahkan Mifune ke salah satu Sekolah Menengah Pertama di Sendai, sebuah kawasan yang berada di Jepang Utara. Di sana Mifune muda menemukan judo, dan tetapkan untuk mendedikasikan dirinya untuk judo. Pada usia 14 tahun, ia mengalahkan 9 lawan berturut-turut di satu turnamen dengan sekolah menengah lainnya.
Setelah lulus, Mifune dikirim ke Tokyo preparatory school untuk mempersiapkan diri masuk ke Universitas Waseda. Dia segera berusaha bergabung dengan Kodokan Judo Institute. Pada masa itu, ia diwawancarai secara langsung oleh Kano Jigoro, pendiri Kodokan Judo Institute. Berkat peringkat judoka, ia kemudian menandatangani sumpah dengan darah. Dan tahun 1903, Mifune resmi bergabung dengan Kodokan.
Setelah 15 bulan pelatihan, Mifune mencapai peringkat shodan (tahap awal dan) di Kodokan judo, dan sehabis waktu yang sangat singkat, sekitar 4 bulan kemudian ia berhasil mencapai nidan (tahap kedua dan). Melalui pengaturan waktu dan kecepatan, Mifune dengan cepat mendapatkan reputasi, dan tidak pernah dikalahkan di turnamen tahunan Red and White Kodokan. Pada 1912, ia menduduki peringkat rokudan (tahap ke 6 dan) dan menjadi seorang instruktur. Di usianya yang ke 30 tahun, ia telah disebut sebagai God of Judo.
2. Ditantang oleh pesumo dengan berat tubuh dua kali lebih besar dari Mifune
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
photo via : baomoi.com
Setelah 20 tahun berlalu. Prestasi dan reputasi Mifune terus melonjak. Dia yaitu seorang judoka dan p0juang yang sangat kompetitif. Ia memenangkan 1st All Japan Championship pada tahun 1930. Saat itu dimana usianya telah mencapai 40 tahu, ia melawan pegulat sumo yang mempunyai tinggi 182 cm dan berat 108. Mifune yang ketika itu hanya mempunyai tinggi 152 cm dan berat sekitar 45 kg, bisa mengalahkan pegulat dengan berat lebih dari 2 kalilipat berat badannya. Sata itu ia membanting pegulat tersebut dengan lemparan khasnya yakni “lemparan pesawat” atau kuki nage atau uki otoshi
3. Menjadi pelatih judo paling berpengaruh
Setelah itu, Mifune, mengajar di Kodokan dan menjadi kepa Instruktur. Ia mengajar teknik Judo di banyak sekali universitas, departemen kepolisian sampai perguruan militer. Hingga pada 1937, Kano mempromosikan Mifune ke pangkat kudan (tahap dan yang ke 9). Dengan ajal Kano pada tahun 1938, Mifune menjadi pelatih yang paling berpengaruh. Saking berperngaruhnya, banyak siswa yang ia didik mengeluh lantaran merasa takut dengan Mifune. Pada 25 Mei 1945, Mifune menjadi salah satu dari Judan (tahap dan yang ke 10) yang keempat dari 18 judoka yang pernah begitu dihormati.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
4. Menulis sebuah buku
photo via : www.amazon.com
Pada tahun 1956, ia menulis buku klasiknya, The Canon Of Judo, yang masih merupakan eksposisi luar biasa wacana sejarah judo, filsafat, dan deskripsi teknis. Buku ini meliputi hampir semua teknik yang diakui Kodakon, dan menambahkan variasi dan teknik baru. Ini meliputi 15 kata yang dikembangkan oleh Mifune untuk mengajarkan pembiasaan melalui pembalikan dan penghitung. Dia mengajarkan perbedaan antara judo dan jujitsu, tugas kompetisi dalam Judo, dan tujuan latihan bebas. Ia termasuk dalam teknik melempar keseimbangan, posisi, dan eksekusi. Konsep dasar teknik, menyerupai kontrol tubuh, dan kemampuan beradaptasi.
5. Memiliki banyak prestasi
photo via : http://fightlosophy.com
Selama hidupnya Mifune mendapatkan banyak penghargaan. Salah satu penghargaan yang paling menyedot perhatian yaitu dianugerahi The Order of the Rising Sun dari Pemerintah Jepang. Penghargaan ini biasanya diberikan kepada mereka yang telah menciptakan prestasi terhormat dalam relasi internasional, promosi budaya Jepang , kemajuan di bidangnya, pengembangan dalam kesejahteraan atau pelestarian lingkungan. Dan Mifune salah satu dari orang berprestasi dan terhormat tersebut.
6. Kematian Mifune
Diusianya yang sudah senja tersebut, Mifune masih aktif dengan kegiatan yang berafiliasi dengan Judo. Bahkan satu tahun sebelum kematiannya, Mifune sempat menjadi wasit di Tokyo Olmpics. Yup, Pada 1965 Mifune wafat diusia 81 tahun di Rumah Sakit Universitas Nichidai di Tokyo guys. Namun sehabis 6 tahun kematiannya, Mifune menerima penghargaan besar lantaran efek besarnya di dunia Judo. Saat itu, sebagai penghargaan atas jasa Mifune, sebuah patung perunggu di dirikan dan diresmikan pada upacara pemotongan pita di Pusat Peringatan Mifune, dengan dihadiri oleh istri dan keluarganya.
Nah itu beliau fakta seputar Kyuzo Mifune guys. Seorang kakek yang dijuluki sebagai “God Of Judo”. Hampir semua keterampilan dan teknik permainan Judonya tidak pernah terkalahkan guys. Kyuzo Mifune mungkin tidak mempunyai tubuh yang besar, namun keterampilan dan teknik judo yang tepat menciptakan dirinya menjadi salah satu orang yang paling besar lengan berkuasa didunia seni bela diri satu ini.
Nah buat kalian yang ingin tau dengan agresi andal God Of Judo satu ini, berikut videonya.
Sumber http://blogunik.com