Sejak usang vitamin A memang dikenal penting bagi tubuh. Namun, hasil penelitian terbaru memperlihatkan bila konsumsinya terlalu berlebihan sanggup timbul risiko jelek bagi kesehatan, khususnya bagi perempuan lanjut usia. Dalam riset terbaru yang dimuat jurnal American Medical Association, para mahir di Amerika Serikat melaporkan perempuan lansia yang terlalu berlebihan mengkonsumsi vitamin A, baik dari masakan maupun pelengkap tambahan, berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang.
Kelebihan Vitamin A Tingkatkan Resiko Patah Tulang

Menurut hasil suatu riset nasional yang melibatkan 72 ribu perempuan berusia 34 sampai 77 tahun terungkap bahwa kadar retinol, yang merupakan bentuk murni vitamin A, berkaitan dengan sejumlah perkara patah tulang pada perempuan pasca menopause selama sekitar dua dekade. Namun demikian, tidak ditemukan hubungan signifikan patah tulang dengan kadar beta-karoten atau zat yang sanggup diubah badan menjadi vitamin A.
Pimpinan riset, Dr. Diane Feskanich dari Harvard Medical School di Boston Massachusetts, menjelaskan meskipun vitamin A penting bagi kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi maupun sistem kekebalan tubuh, kadarnya yang berlebih sanggup menghambat pertumbuhan tulang gres dan meningkatkan risiko patah tulang berkelanjutan. Feskanich dan rekannya mengindikasikan, kadar retinol yang ditopang vitamin A dan pelengkap masakan sebaiknya dievaluasi kembali jumlah asupannya. Mereka merekomendasikan, asupan vitamin A bagi perempuan sebaiknya mencapai 700 mikrogram per hari (mcg/d) dengan batas maksimal sampai 3000 (mcg/d).
Dalam riset selama sekitar 18 tahun, para mahir mengkaji warta contoh dan jenis masakan serta penggunaan vitamin dari responden perempuan yang ikut ambil bab dalam penelitian bertajuk Nurses Health Study. Sebagian besar perempuan ini yaitu ras kulit putih dan mereka dibagi ke dalam lima kelompok menurut asupan vitamin. Hasilnya, perempuan yang mengkonsumsi 3000 (mcg/d) tercatat mempunyai risiko 48 persen lebih tinggi mengalami patah tulang, dibanding yang hanya mengkonsumsi 1250 mcg/d.
Wanita yang menggunakan pelengkap vitamin A juga berisiko 40 persen lebih tinggi mengalami patah tulang dibanding yang tidak mengkonsumsinya. Sedangkan, perempuan yang menggunakan multivitamin mempunyai kecenderungan sampai 32 persen. Sementara itu, perempuan yang menjalani terapi pengganti hormon (hormone replacement therapy) dilaporkan relatif tidak terpengaruh oleh dampak kelebihan vitamin ini.
"Temuan kami menawarkan bukti tambahan bahwa penggunaan vitamin A berlebihan, khususnya retinol, sanggup menimbulkan risiko patah tulang yang bersifat osteoporotik pada wanita. Jumlah retinol dalam masakan dan pelengkap vitamin mungkin perlu ditinjau kembali," ungkap peneliti menyimpulkan.
Dari riset juga terungkap, multivitamin dipakai responden sebagai sumber utama asupan retinol, sedangkan susu, hati dan sereal yaitu jenis masakan yang menjadi sumber asupan. Sepertiga dari total responden dilaporkan menggunakan multivitamin dikala penelitian dimulai, sedangkan menjelang final penelitian jumlahnya meningkat sampai lebih dari setengahnya
Sumber http://www.ilmusiana.com