Friday, August 24, 2018

√ Ranitidin ; Efek Samping, Sediaan Dan Indikasi

 



 


Ranitidin merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung oleh sel penghasil asam pada lambung. Obat ini dikonsumsi untuk  pengobatan masalah-masalah terkait dengan asam lambung menyerupai gastritis, penyakit refluks gastroesofageal, dll.


Nama Generik


Ranitidin


Merek Dagang


Aciblock; Acran; Aldin; Anitid; Biotidine; Chopintac; Chopintac Forte; Conranin; Curadyn; Doranit; Fasotrin; Fordin; Gasela; Gastridin; Getidin; Graseric; Hexer; Hufadine; Indoran; Limaag; Merzatidin; Novaxidin; Omeranin; Radin; Ranal; Ranicho; Ranidine; Ranifin; Ranihexal; Ranin; Ranivel; Ranoxin; Rantag; Ranticid; Rantin; Ratan; Ratinal; Renatac; Rinadin; Titan; Tricker; Tyran; Ulceranin; Wiacid; Zantac; Zantadin; Zantifar; Zenti


Pengertian


Ranitidin merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung oleh sel penghasil asam pada lambung. Obat ini termasuk dalam golongan yang disebut dengan penyekat H2 (histamin-2).


Histamin merupakan zat kimia pada badan yang sanggup menstimulasi sel pada lambung (sel parietal) untuk memproduksi asam. Penyekat H-2 sanggup menghambat kerja histamin pada sel dan menurunkan produksi asam lambung.


Berdasarkan prosedur kerja obat tersebut maka obat ini biasanya dipakai dalam pengobatan masalah-masalah terkait dengan asam lambung menyerupai gastritis, penyakit refluks gastroesofageal, dan masalah-masalah lainnya.


Golongan


Inhibitor sekresi asam lambung, biro gastrointestinal, antagonis histamin H2


Golongan Obat


K (Obat keras)


Sediaan



  • Cairan Injeksi 25 mg/mL

  • Tablet salut selaput 150 mg

  • Tablet salut selaput 300 mg

  • Sirup 15 mg/mL.


Indikasi


Dosis untuk pertolongan secara oral (tablet salut selaput atau sirup)



  • Penyakit ulkus duodenum

    • Dosis dewasa: 150 mg secara oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL dua kali sehari; sanggup juga memakai 300 mg atau 20 mL sirup 15 mg/mL sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur sanggup disertai dengan pertolongan antasida secara bersamaan untuk mengurangi nyeri

    • Dosis cukup umur sebagai takaran pemeliharaan: 150 mg secara oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL sekali sehari pada waktu tidur.



  • Esofagitis Erosive

    • Dosis cukup umur untuk takaran awal: 150 mg secara oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL 4 kali sehari

    • Dosis cukup umur untuk takaran pemeliharaan, 150 mg per oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL dua kali sehari.



  • Hipersekresi lambung

    • Dosis dewasa: 150 mg secara oral atau 10 mL sirup 15 mg / mL dua kali sehari; sanggup diberikan lebih sering menurut kebutuhan masing-masing pasien; hingga 6 g/hari telah dipakai pada pasien dengan penyakit berat.



  • Ulkus lambung

    • Dosis dewasa: 150 mg secara oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL dua kali sehari

    • Dosis cukup umur untuk takaran pemeliharaan, 150 mg per oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL dua kali sehari.



  • Gastroesophageal reflux disease

    • Dosis dewasa: 150 mg oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL dua kali sehar



  • Gangguan pencernaan, Non-ulkus: Profilaksis

    • Dosis dewasa: 75 hingga 150 mg secara oral 30 hingga 60 menit sebelum makan atau minum; takaran maksimal 300 mg/hari.



  • Gangguan pencernaan, Non-ulkus: Pengobatan

    • Dosis dewasa:  75 hingga 150 mg secara oral satu atau dua kali sehari; takaran maksimal 300 mg/hari.



  • Ulkus stres; Profilaksis

    • Dosis dewasa: 150 mg via NGT atau ORAL dua kali sehari.



  • Zollinger-Ellison syndrome

    • Dosis dewasa: 150 mg per oral atau 10 mL sirup 15 mg/mL dua kali sehari; sanggup diberikan lebih sering menurut kebutuhan masing-masing pasien; hingga 6 g/hari telah dipakai pada pasien dengan penyakit berat.




Dosis untuk pertolongan secara injeksi intravena atau intramuskular (cairan injeksi)



  • Penyakit ulkus duodenum

    • Dosis dewasa: 50 mg IM setiap 6 hingga 8 jam ATAU 50 mg bolus intermittent IV pada konsentrasi tidak lebih besar adalah 2,5 mg/mL setiap 6 hingga 8 jam, dengan kecepatan hingga 4 mL/menit; frekuensi pertolongan takaran sanggup ditingkatkan menurut kebutuhan pasien; takaran maksimal 400 mg/hari ATAU infus IV kontinu 6,25 mg/jam.



  • Hipersekresi lambung

    • Dosis dewasa: 50 mg IM setiap 6 hingga 8 jam ATAU 50 mg bolus intermittent IV pada konsentrasi tidak lebih besar adalah 2,5 mg/mL setiap 6 hingga 8 jam, dengan kecepatan hingga 4 mL/menit; frekuensi pertolongan takaran sanggup ditingkatkan menurut kebutuhan pasien; takaran maksimal 400 mg/hari ATAU infus IV kontinu 6,25 mg/jam.



  • Ulkus stres; Profilaksis

    • Dosis dewasa: 50 mg IV setiap 6-8 jam ATAU 6,25 mg/jam IV infus kontinyu.



  • Zollinger-Ellison syndrome

    • Dosis dewasa: 50 mg IM setiap 6 hingga 8 jam ATAU 50 mg bolus intermittent IV pada konsentrasi tidak lebih besar adalah 2,5 mg/mL setiap 6 hingga 8 jam, dengan kecepatan hingga 4 mL/menit; frekuensi pertolongan takaran sanggup ditingkatkan menurut kebutuhan pasien; takaran maksimal 400 mg/hari ATAU infus IV kontinu 6,25 mg/jam.




Catatan



  • Kriteria Beers: Gunakan secara hati-hati atau hindari penggunaannya penderita lanjut usia

  • Injeksi ranitidin sanggup dipakai sebagai alternatif untuk bentuk sediaan oral untuk penggunaan jangka pendek pada pasien yang tidak sanggup mengkonsumsi obat oral.


Kontraindikasi


Ranitidin sebaiknya tidak diberikan kepada:



  • Hipersensitivisitas terhadap ranitidin atau komponen produk lainnya.


Efek Samping


Meskipun sangat jarang terjadi beberapa orang sanggup mengalami imbas samping obat yang sangat jelek bahkan terkadang mematikan ketika mengonsumsi obat tertentu. Hubungi dokter Anda atau segera minta pertolongan medis kalau mengalami salah satu tanda-tanda atau tanda berikut yang terkait dengan imbas samping ranitidin yang buruk:



  • Tanda reaksi alergi menyerupai ruam, gatal-gatal, kulit kemerahan, bengkak, dengan atau tanpa demam, mengi, sulit bernapas, pembengkakan pada mulut, wajah, lidah, atau tenggorokan

  • Pusing yang sangat jelek atau pingsan

  • Perubahan dalam berpikir jernih dan dengan logika

  • Nyeri dada atau dada terasa tertekan atau detak jantung cepat

  • Detak jantung yang tidak terasa normal

  • Sakit kepala yang sangat buruk

  • Tidak sanggup buang air besar

  • Memar atau pendarahan apa pun

  • Tanda-tanda dilema liver (hati) menyerupai urin berwarna gelap, merasa lelah, tidak lapar, sakit perut, kotoran berwarna terang, muntah, atau kulit atau mata kuning.


Semua obat sanggup menjadikan imbas samping. Tapi, pada sebagian orang imbas samping obat tersebut tidak muncul atau hanya menjadikan imbas samping yang minor (kecil). Hubungi dokter Anda untuk mendapat pertolongan medis kalau salah satu imbas samping berikut ini menciptakan Anda terasa sangat terganggu atau mengganggu aktivitas:.



Gejala dan tanda di atas bukan merupakan seluruh imbas samping yang sanggup terjadi bila mengonsumsi ranitidin. Jika Anda mempunyai pertanyaan terhadap imbas samping tersebut silakan hubungi dokter Anda. Dokter sanggup memperlihatkan klarifikasi mengenai imbas samping obat ranitidin.


Kehamilan & Laktasi


Obat ini mempunyai kategori kehamilan B. Golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan resiko bagi janin. Tetapi belum ada studi terkontrol pada perempuan hamil yang memperlihatkan adanya imbas samping, kecuali adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak didapatkan bukti adanya resiko.


Pemberian ranitidin untuk ibu menyusui, harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu


Peringatan



  • Sampaikan  kepada dokter sebelum Anda mengonsumsi obat ini bahwa:

    • Anda alergi terhadap Ranitidin

    • Jika Anda mempunyai alergi terhadap obat, makanan, atau zat lainnya. Sampaikan tanda-tanda apa yang muncul ketika anda mengalami alergi

    • Jika Anda mempunyai riwayat porfiria.



  • Hindari mengemudi dan melaksanakan kiprah atau tindakan lain yang meminta Anda untuk waspada hingga Anda melihat bagaimana obat ini memengaruhi Anda

  • Obat ini sanggup memengaruhi tes laboratorium tertentu. Pastikan dokter dan pekerja laboratorium Anda tahu bahwa Anda mengonsumsi obat ini

  • Katakan kepada dokter kalau Anda mempunyai tinja yang berwarna hitam, lengket menyerupai ter, atau berdarah; Anda muntah darah; atau muntahtampak menyerupai debu kopi

  • Jika Anda berusia 65 tahun atau lebih, gunakan obat ini dengan hati-hati. Anda sanggup mengalami lebih banyak imbas samping

  • Katakan kepada dokterjika Anda hamil atau berencana untuk hamil. Anda perlu membicarakan manfaat dan risiko memakai obat ini ketika Anda hamil

  • Katakan kepada dokter  jika Anda menyusui. Anda perlu membicarakan risiko apa yang sanggup terjadi pada bayi Anda bila Anda mengkonsumsi obat ini.


Interaksi Obat


Dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu yang bersamaan sanggup memperlihatkan imbas masing-masing dan saling berinteraksi. Efek tersebut sanggup berupa penambahan imbas salah satu obat, penurunan imbas salah satu obat, atau bahkan meningkatkan risiko munculnya imbas samping obat.


Efek ini disebut sebagai interaksi obat. Mengonsumsi obat di bawah ini bersamaan dengan ranitidin telah diketahui memunculkan interaksi obat. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk berhenti mengonsumsi salah satu obat atau menyesuaikan dosisnya bila dikonsumsi bersamaan dengan ranitidin. Obat tersebut antara lain:



  • Kontraindikasi (Tidak sanggup diberikan bersamaan)

    • Tidak ada obat yang menjadi kontraindikasi terhadap ranitidin.



  • Interaksi mayor (efek yang muncul ketika konsumsi kedua obat secara bersamaan cukup besar)

    • Fentanyl  

    • Ketoconazole

    • Tolazoline

    • Erlotinib

    • Delavirdine

    • Atazanavir

    • Vismodegib

    • Domperidone

    • Amiodarone

    • Piperaquine

    • Oxycodone

    • Eliglustat

    • Hydrocodone

    • Bupropion

    • Ledipasvir

    • Gefitinib

    • Methadone

    • Acalabrutinib

    • Rilpivirine

    • Alfentanil

    • Dihydrocodeine

    • Meperidine

    • Sufentanil

    • Pentazocine

    • Tramadol

    • Buprenorphine.



  • Interaksi moderat (efek yang muncul ketika konsumsi kedua obat secara bersamaan  dalam tingkat sedang)

    • Didanosine

    • Warfarin

    • Glipizide

    • Enoxacin

    • Cefpodoxime

    • Dicumarol

    • Fosamprenavir

    • Triazolam

    • Risperidone

    • Memantine

    • Midazolam

    • Phenprocoumon

    • Procainamide

    • Acenocoumarol

    • Lomitapide

    • Carbamazepine

    • Nilotinib

    • Itraconazole

    • Bosutinib

    • Velpatasvir.



  • Interaksi minor (efek yang muncul ketika konsumsi kedua obat secara bersamaan  dalam tingkat ringan)

    • Aspirin

    • Triamterene

    • Diltiazem

    • Phenytoin

    • Theophylline

    • Miglitol

    • Ceftibuten

    • Nisoldipine

    • Bisacodyl

    • Ponatinib.




Penyimpanan


Untuk sediaan tablet salut selaput dan sirup simpan pada suhu ruangan (20-30°C) . Simpan pada kawasan yang kering dan hindari dari kawasan yang lembap. Jangan simpan di kamar mandi. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.


Untuk sediaan sirup sebaiknya tidak dipakai kembali 2 ahad sesudah tutup kemasan dibuka. Untuk sedian serbuk injeksi hanya sanggup disimpan di rumah sakit atau klinik dokter. Anda tidak disarankan untuk menyimpannya di rumah.


Bila obat yang disimpan telah mencapai masa kadaluarsa hindari membuang obat ini secara sembarangan. Tanyakan kepada apoteker atau petugas sarana pengelola limbah di lingkungan Anda dimana dan bagaimana cara paling kondusif untuk membuang sisa produk ini.


Semoga bermanfaat!


 


Baca juga:



Jangan ragu untuk selalu gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk berkonsultasi dengan dokter online yang siap siaga 7×24 jam. Segera d0wnl0ad aplikasi kesehatan Go Dok di sini.


RE/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm