Saturday, August 11, 2018

√ Pengertian Ekosistem Laut, Macam, Dan Jenisnya

Pengertian ekosistem laut ialah ekosistem akuatik yang didominasi oleh perairan berkadar garam tinggi pada permukaan yang sangat luas. Ekosistem ini merupakan tempat hidup bagi banyak biota bahari mulai dari binatang bersel satu, invertebrata, mamalia, hingga bermacam-macam tumbuhan bahari menyerupai terumbu karang dan rumput laut. Berikut ini pengertian dan macam-macam ekosisistem bahari beserta ciri-ciri khasnya masing-masing. Silakan disimak!

Macam-macam Ekosistem Laut

Ekosistem bahari sanggup dibedakan atas beberapa sub ekosistem yang mencakup ekosistem lautan, ekosistem pantai, ekosistem estuari, dan ekosistem terumbu karang.

1. Ekosistem Laut

Ekosistem bahari identik dengan kondisi salinitas yang tinggi dengan kandungan ion Cl- dalam perairannya yang mencapai 55%. Salinitas ekosistem ini akan lebih tinggi kalau berada di tempat bahari tropis, mengingat suhu di tempat tropis yang tinggi menciptakan laju penguapan besar. Dalam ekosistem bahari juga terdapat perbedaan suhu antar lapisan. Lapisan atas umumnya akan berasa lebih hangat dibangingkan dengan lapisan bahari bawah. Adapun kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan yang disebut termoklin.

Dalam rantai masakan ekosistem laut, gerakan air dari pantai ke tengah bahari memegang andil yang cukup besar bagi kelangsungan ekosistem ini. Gerakan air dari pantai ke tengah mengakibatkan air bahari kepingan atas turun ke kepingan bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan.

Sama menyerupai ekosistem danau, menurut kedalamannya, ekosistem air bahari juga dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
  1. Zona Litoral : tempat yang berbatasan dengan darat.
  2. Zona Neritik : tempat yang dalamnya ± 300 meter sehingga masih sanggup ditembus cahaya matahari hingga kepingan dasar.
  3. Zona Batial : tempat yang dalamnya berkisar antara 200-2.500 meter.
  4. Zona Abisal : tempat yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).

Berdasarkan wilayah permukaannya secara horizontal, bahari juga dibagi menurut beberapa daerah, yaitu:
  1. Epipelagik : tempat antara permukaan dan kedalaman sekitar 200 m.
  2. Mesopelagik : tempat di kedalaman 200-1000 m. Ikan hiu tinggal di tempat ini.
  3. Batiopelagik : tempat jereng benua, kedalaman 200-2.500 m. Gurita tinggal di tempat ini.
  4. Abisalpelagik : tempat dengan kedalaman 4.000 m, tidak terdapat tumbuhan, tetapi binatang mungkin masih ada.
  5. Hadal pelagik : kepingan bahari terdalam. Kedalaman > 6.000 m. Hewan yang sanggup memproduksi cahaya sendiri menyerupai lele listrik hidup di tempat ini.

Di laut, binatang dan tumbuhan tingkat rendah umumnya mempunyai tekanan osmosis sel yang nyaris sama dengan tekanan osmosis air laut. Sedangkan untuk binatang dan tumbuhan tingkat tinggi yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah umumnya akan menyesuaikan diri dengan cara banyak minum air, sedikit berekresi, dan mengeluarkan air.

2. Ekosistem pantai


Ekosistem pantai

Ekosistem pantai ialah ekosistem bahari yang letaknya berbatasan dengan ekosistem darat dan tempat pasang surut. Kondisi dalam ekosistem ini sangat dipengaruhi siklus harian pasang surut air laut. Adapun organisme yang hidup di ekosistem pantai biasanya mempunyai penyesuaian struktural sehingga sanggup menempel bersahabat pada substrat keras untuk menjaga dirinya dari hempasan ombak yang kencang. Jenis organisme yang hidup di tempat pantai dipengaruhi oleh sirkulasi air.
  • Daerah paling atas pantai hanya hanya terendam dikala pasang naik tinggi, biasanya dihuni oleh ganggang, moluska, dan remis yang jadi masakan bagi kepiting dan burung pantai.
  • Daerah tengah pantai terendam pada dikala pasang tinggi dan pasang rendah, biasanya dihuni oleh ganggang, porifera, remis dan kerang, anemon laut, siput herbivor dan karnivor, landak laut, bintang laut, kepiting, dan ikan­ikan kecil.
  • Daerah pantai terdalam terendam pada dikala air pasang dan surut, dihuni oleh bermacam-macam invertebrata, ikan, serta rumput laut.

3. Ekosistem Estuari


Ekosistem estuari (muara)

Ekosistem estuari (muara) ialah ekosistem tempat bersatunya air sungai dan air laut. Ekosistem ini sering dipagari lempengan lumpur intertidal dan rawa garam. Salinitas air dalam ekosistem ini berubah sedikit demi sedikit mulai dari tempat tawar ke asing. Salinitas juga dipengaruhi siklus harian pasang surut. Adapun nutrien dari sungai telah memperkaya tempat estuari dan menciptakan banyak sekali komonitas tumbuhan menyerupai rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton dan hidup dan tumbuh subur. Beberapa binatang menyerupai cacing, kepiting, kerang, dan ikan juga menimbulkan ekosistem estuari ini menjadi tempat kawin dan mencari makan.

4. Terumbu Karang

Di bahari tropis, tempat neritik yang perairannya masih sanggup ditembus matahari sering ditumbuhi suatu komunitas khusus berupa karang kerikil dan organisme-organisme tertentu. Komunitas ini ialah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang didominasi pertumbuhan karang (koral) kelompok Cnidaria. Hewan-hewan yang ada di ekosistem terumbu karang memakan mahluk hidup mikroskopis dan sisa materi organik lainnya. Berbagai invertebrata, mikroorganisme, serta ikan-ikan kecil hidup dan bereproduksi dalam ekositem laut satu ini.
Sumber http://www.ebiologi.net