Wednesday, August 22, 2018

√ Cara Memilih Umur Fosil Dan Batuan

Cara Menentukan Umur Batuan dan Fosil. Fosil ialah data yang berharga untuk merekonstruksi sejarah kehidupan, namun hanya sanggup dilakukan kalau kita sanggup memilih daerah yang tetap bagi fosil tersebut dalam cerita yang belum terungkap. Walaupun urutan fosil dalam strata watu memberi tahu kita wacana urut-urutan terbentuknya fosil tersebut-umur relatifnya- namun kita tidak menerima infomasi apa pun wacana umur yang tolong-menolong (absolut) dari fosil itu. 

Mengkaji posisi relatif fosil pada strata bagaikan melepaskan lapisan-lapisan kertas dinding di sebuah rumah tua. Kita sanggup memilih urut-urutan lapisan tersebut ketika ditempelkan, namun kita tidak sanggup mengetahui tahun pada ketika masing-masing lapisan ditambahkan.

Cara Menentukan Umur Fosil

Bagaimana cara memilih umur mutlak suatu fosil? Salah satu teknik yang paling umum dipakai ialah penentuan umur radiometri (radiometric dating), yang didasarkan pada peluruhan isotop radioaktif. Sebuah isotop induk radioaktif meluruh menjadi isotop anakan dengan laju yang konstan. Laju peluruhan dinyatakan sebagai waktu-paruh (half life), waktu yang dibutuhkan bagi 50% isotop induk untuk meluruh. Setiap macam isotop radioaktif mempunyai waktu paruh yang khas, yang tidak dipengaruhi oleh suhu, tekanan, atau variabel lingkungan yang lain. Misalnya, karbon-14 seluruh relatif cepat, waktu-paruhnya 5.730 tahun, Uranium-238 meluruh dengan lambat, waktu paruhnya 4,5 miliar tahun.

 Fosil ialah data yang berharga untuk merekonstruksi sejarah kehidupan √ Cara Menentukan Umur Fosil dan Batuan

Fosil mengandung isotop dari unsur-unsur yang terakumulasi dalam organisme sewaktu masih hidup. Misalnya, karbon dalam organisme hidup meliputi isotop karbon yang paling umum, kabon-12, selain sebuah isotop radioaktif, karbon-14. Sewaktu mati, organisme berhenti mengakumulasikan karbon, dan jumlah karbon-12 dalam jaringannya tidak berubah meskipun waktu berlalu. Akan tetapi, karbon-14 yang dikandungnya sewaktu mati pelahan-lahan meluruh dan menjadi unsur lain, nitrogen-14. Oleh alasannya ialah itu, dengan mengukur perbandingan karbon-14 dengan karbon-12 dalam suatu fosil, kita sanggup memilih umur fosil. Metode ini sanggup diterapkan pada fosil yang umurnya lebih dari 75.000 tahun; fosil yang lebih renta dari itu mengandung karbon-14 yang terlalu sedikit untuk dideteksi dengan teknik-teknik masa kini. Isotop radioaktif dengan waktu-paruh yang lebih usang dipakai untuk memilih umur fosil yang lebih tua.

Cara Menentukan Umur Batuan

Menentukan umur fosil yang renta dalam batuan endapan sanggup menjadi hal yang sangat menantang. Salah satu alasannya ialah organisme tidak memakai radioisotop dengan waktu-paruh yang panjang, contohnya uranium-238, untuk membangun tulang atau cangkangnya. Terlebih lagi, batuan endapan sendiri cenderung terdiri dari sedimen yang umurnya berbeda-beda. Dengan demikian, kita biasanya tidak sanggup menentuka umur fosil renta secara langsung. Namun hebat geologi sanggup menerapkan metode tak eksklusif untuk menyimpulkan umur mutlak dari fosil yang diapit oleh dua lapisan batuan vulkanik. Misalnya para peneliti mungkin mengukur jumlah isotop radioaktif potasium-40, yang berwaktu paruh 1,3 miliar tahun, dalam setiap lapisan batuan. Jika umur kedua lapisan watu yang mengapit fosil ditentukan berumur 525 dan 535 juta tahun, fosil tersebut kemungkinan merepretansikan organisme yang hidup sekitar 530 juta tahun lalu.

Magnetisme bebatuan juga menyediakan isu wacana penentuan umur. Selama pembentukan batuan vulkanik dan endapan, partikel-partikel besi dalam bebatuan menjajarkan diri dengan medan magnetik bumi. Ketika watu mengeras, orientasi partikel-partikel tersebut pun terbekukan. Pengukuran magnetisme banyak sekali lapisan bebatuan mengindikasikan bahwa kutub magnetik utara dan selatan telah berganti-ganti posisi berulang kali di masa lalu. Karena pembalikan letak kutub magnetik itu eksklusif memengaruhi keseluruhan planet, pembalikan pada satu lokasi sanggup dicocokkan dengan pola-pola yang berkesesuaian di tempat-tempat lain. Pendekatan ini memungkinkan umur bebatuan ditentukan sewaktu metode-metode lain tidak tersedia. Metode tersebut juga sanggup dipakai untuk memastikan kebenaran umur yang diperkirakan dengan cara-cara lain. 

Demikianlah klarifikasi wacana Cara Menentukan Umur Fosil dan Batuan, agar bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com