Seperti yang kita tahu, setiap anak didunia ini niscaya akan mengalami yang namanya masa pubertas. Pubertas atau lebih sering disingkat sebagai puber sendiri merupakan masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, serta pematangan fungsi secual.
Ciri-Ciri Pubertas
Ciri pubertas pada anak laki-laki
Pada anak laki-laki, umumnya puber ditandai dengan:
- Pembesaran buah z4ka4r dan p3enis
- Tumbuh rambut di ketiak, kemaluan, dan wajah.
- Pertumbuhan pesat atau growth spurt.
- Suara menjadi lebih berat
Ciri pubertas pada anak perempuan
Sedangkan pada anak wanita tandanya adalah:
- Perkembangan payudara
- Menstruasi pertama
- Tumbuh rambut di ketiak dan kemaluan.
- Pertumbuhan pesat atau growth spurt.
photo via : wiredbugs.com
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pubertas seorang anak, sehingga kita tidak bisa mengetahui usia berapa seorang anak akan mengalami masa puber. Seorang anak bisa saja mengalami masa puber lebih cepat atau bahkan lebih lambat dari rentang usia normal.
Meskipun pertumbuhan merupakan hal yang baik bagi anak-anak, namun pubertas yang terlalu cepat atau dini merupakan suatu hal yang tidak wajar. Pubertas yang terjadi lebih cepat sebelumnya dikenal dengan istilah pubertas prekoks. Pada beberapa rujukan kasus, pubertas dini menimbulkan pertumbuhan anak wanita lebih cepat datang, tapi juga cepat berhenti. Seorang gadis yang mengalami pubertas prekoks bisa jadi tinggi ketika masih remaja, tapi berakhir jadi lebih pendek dari orang remaja umumnya.
Namun sayangnya, dijaman sekarang, pubertas dini malah menjadi fenomena yang kian marak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari Orami Parenting, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Australian Institute of Family Study di tahun 2015, 40% anak wanita dan 21% anak laki-laki sudah memperlihatkan tanda puber di usia 8 tahun.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:600px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3133381919"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Padahal normalnya, masa puber pada anak wanita dimulai semenjak ia berusia 9-14 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki akan mengalaminya ketika berusia 10-15 tahun. Kaprikornus kalau anak wanita mengalami masa puber diusia kurang dari 9 tahun dan laki-laki kurang dari 10 tahun maka bisa dikatakan bawah umur tersebut mengalami pubertas dini.
Dampak pubertas dini pada anak
photo via : http://www.youthdynamics.org
Perlu kalian tahu guys, pubertas dini pada anak ini merupakan duduk masalah yang harus segera disikapi oleh para orang tua. Pasalnya pubertas dini ternyata memperlihatkan imbas yang cukup signifikan bagi fisik dan mental anak. Anak-anak yang mengalami pubertas dini akan mengalami perubahan fisik lebih cepat dibanding bawah umur seusianya. Misalnya membesarnya ukuran payudara atau mr.p, tumbuh rambut di area kemaluan dan ketiak atau perubahan bunyi pada anak laki-laki.
Perubahan tersebut bisa jadi menciptakan anak panik atau stres jawaban belum siap mendapatkan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Belum lagi kalau perubahan fisiknya terlihat menonjol dibandingkan teman sebayanya yang kemungkinan akan menciptakan si Anak merasa aib atau tidak percaya diri.
Selain itu, pubertas dini juga sangat besar lengan berkuasa pada pertumbuhan anak. Saat puber, bisa jadi tubuh si anak akan berkembang lebih pesat sehingga ia terlihat lebih tinggi dan besar. Namun sayangnya, ketika masa puber berakhir, maka pertumbuhan anakpun otomatis ikut berhenti. Artinya, anak tidak bisa mencapai pertumbuhan maksimal lantaran pertumbuhan tulangnya lebih cepat matang. Kemungkinan tinggi tubuh anak justru akan terlihat lebih pendek ketika teman sebayanya masih tumbuh berkembang.
Selain perkembangan fisik, pubertas dini juga mempengaruhi perkembangan emosi anak. Anak wanita yang mengalami pubertas dini emosinya cenderung tidak stabil (moody) dan lebih sensitif. Sedangkan efeknya pada anak laki-laki terlihat pada sikapnya yang lebih agresif, terutama pada lawan jenisnya. Hal ini disebabkan adanya dorongan secual yang mulai aktif dalam dirinya.
Disamping sanggup memengaruhi perkembangan psikologi dan sikap anak, pubertas dini juga diperkirakan sanggup menimbulkan risiko penyakit di kemudian hari. Salah satunya ialah risiko kanker payudara pada perempuan, obesitas, dan tumor otak. Namun, hal ini masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam guna menandakan bahwa memang ada kaitannya antara pubertas dini dan penyakit-penyakit tersebut.
Faktor penyebab pubertas dini
photo via : /www.today.com
Ada banyak faktor yang menimbulkan kenapa bawah umur bisa mengalami pubertas dini mulai dari faktor lingkungan menyerupai tontonan sinetron yang berbau pacaran, erotisme, p0rn*grafi, film remaja dalam bentuk kartun, game anak baik offline maupun online menyerupai GTA, VCD p0rn*, komik bergambar p0rn* dan hal lainnya yang sanggup merangsang kematangan secual pada anak.
Bisa juga lantaran faktor genetik, gizi, paparan pestisida pada masakan atau perhiasan buatan dari masakan kemasan dan masakan cepat saji. Yup guys, asupan masakan ternyata diklaim sebagai salah satu faktor kenapa bawah umur jaman kini mengalami masa puber dini. Dari banyak sekali penelitian, ditemukan bahwa terlalu banyak konsumsi protein hewani, dan perhiasan buatan sanggup mempercepat menstruasi pertama pada anak perempuan.
Lantas masakan menyerupai apa yang sanggup memicu risiko terjadinya pubertas dini pada anak? Untuk itu, berikut beberapa jenis dan dampak masakan jaman kini terhadap pubertas dini pada anak! Check this out guys!
Makanan penyebab pubertas dini pada anak
1. Ayam Potong yang disuntik hormon
photo via : http://twistedfood.co.uk
Siapa nih yang sering mengkonsumsi ayam goreng di restoran-restoran siap saji ataupun ayam goreng yang dijual di pinggiran jalan? Rasa gurih dan krispi dari tepung yang menyelimuti daging ayam yang lembut tersebut memang sanggup menciptakan setiap orang selalu ingin memakannya. Bahkan setiap gerai restoran ayam yang ada di Indonesia ini tak pernah sepi pengunjung. Itu menandakan kalau penikmat fried chicken di Indonesia memang sangat tinggi.
class="adsbygoogle"
style="background:none;display:inline-block;width:300px;height:250px;max-width:100%;"
data-ad-client="ca-pub-9314037868717527"
data-ad-slot="3892123021"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
Sekali-kali memakan ayam goreng dari restoran siap saji memang tak ada masalah guys, yang menjadi masalah kalau kau memakan ayam olahan tersebut dengan sering. Perlu kalian tahu, kebanyakan restoran ayam siap saji tidak memakai ayam kampung untuk hidangan ayam mereka melainkan memakai jenis ayam broiler.
Ayam broiler sendiri ialah salah satu jenis ayam ras yang dipelihara untuk diambil dagingnya. Ciri khas ayam ini pertumbuhannya yang pesat. Saking pesatnya, ayam ini sudah bisa dipanen atau dikonsumsi pada umur 40 hari semenjak ditetaskan. Bahkan ketika ini sudah banyak strain yang bisa dipanen pada umur 35 hari.
Nah lantaran pertumbuhannya yang cepat ini, banyak masyarakat yang mengasumsikan kalau jenis ayam potong yang sering dipakai oleh banyak sekali restoran siap saji ini telah diberi suntikan hormon guys. Nah suntikan hormon inilah yang memicu terjadinya pubertas dini pada anak.
Memang sih, tak semua restoran ayam ataupun penjual ayam potong yang menjual daging ayam yang disuntik hormon bahkan sebuah penelitian di Amerika Latin yang meneliti hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi ayam potong terhadap risiko terjadinya pubertas dini tidak berhasil menandakan ada hubungan di antara keduanya.
Namun meskipun begitu, dikutip dari Tribunnews, siapa sangka daging dari ayam potong atau broiler yang diternakkan tersebut membahayakan tubuh manusia.
Ayam ras pedaging yang disuntik vaksin dan mengonsumsi banyak sekali macam vitamin semoga mempunyai bobot maksimal, juga disuntik dengan hormon Estrogen.
Dokter seorang andal penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi, Dr Zulkhair Ali SpPD KGH dari Rumah Sakit Dr Moehammad Husein (RSMH) Palembang, menyampaikan bila hormon Estrogen dipakai petenak ayam, selain untuk mempercepat pertumbuhan juga menambah nafsu makan binatang tersebut.
Tapi sayangnya, hormon akan menempel pada daging yang dikonsumi manusia. Akibatnya, berlebihnya hormon estrogen bisa mengganggu sampai mengubah hormon yang ada di tubuh manusia.
Jika anak lelaki mengkonsumsi daging ayam broiler yang masih menempel hormon Estrogen, maka anak itu cenderung tumbuh menyerupai perempuan. Ciri fisik wanita akan dialami oleh laki-laki tersebut, menyerupai dada yang membesar bahkan mengubah perilaku. Sehingga, cenderung menyerupai perempuan
Jika seorang anak wanita sering mengkonsumsi daging ayam broiler yang masih menempel hormon Estrogennya maka si anak akan didorong menstruasi (haid) lebih dini meski di usia yang belum seharusnya.
Untuk mencegah hal ini terjadi, dianjurkan kepada orang renta semoga tidak terus menerus memperlihatkan bawah umur masakan ayam potong siap saji. Warga juga harus menentukan daging ayam dengan benar dan secama, kalau ingin sehat lakukan hal yang terbaik dengan menghindari masakan yang sudah diketahui resikonya bila dikonsumsi.
2. Junk Food
photo via : timesofindia.indiatimes.com
Siapa sih yang nggak pernah makan yang namanya burger, kentang goreng, hotdog dan lain sebagainya yang bertitlekan junk food? Anak-anak pun yang biasanya susah makan masakan rumah, sangat menyukai masakan ini. Tapi perlu kau ketahui guys, konsumsi junk food bisa meningkatkan risiko pubertas dini pada anak lho!
Dikutip dari Fimela, Aditya Suryansyah, seorang dokter seorang andal anak membenarkan kalau pubertas dini ada kaitannya dengan kandungan yang ada di junk food. Ini lantaran junk food mengandung hormon tertentu yang merespon pematangan di dalam tubuh.
Penelitian yang dilakukan para andal dan dipublikasikan dengan judul Correlation between Nutrition and Early Puberty in Girls Living in Jeddah, Saudi Arabia di Women’s Health pada tahun 2014 menemukan kalau konsumsi daging ayam, daging sapi, kentang goreng dan masakan cepat saji sejenisnya bisa meningkatkan pubertas dini. Adanya zat tertentu pada masakan itu yang memengaruhi pertumbuhan hormon tertentu di tubuh penyebab tubuh jadi lebih remaja sebelum waktunya.
Agar anak tidak berisiko pada pubertas dini, sebaiknya orangtua memperlihatkan anak nutrisi yang cukup setiap harinya. Ajak anak konsumsi sayur dan buah lebih banyak serta batasi konsumsi junk food.
3. Minuman berpemanis buatan menyerupai soda
photo via : cellcode.us/
Buat kau yang mempunyai adik atau anak perempuan, mulai kini batasi mereka untuk meminum minuman dengan perhiasan buatan menyerupai soda, ataupun minuman sejenisnya. Pasalnya, ternyata minuman semacam itu sanggup memicu pubertas dini terutama pada anak perempuan.
Dikutip dari Mirror, Menurut sebuah studi Harvard Medical School. Gadis yang minum setengah kaleng minuman bersoda sanggup meningkatkan risiko kanker payudara dan membahayakan kesehatan yang menimbulkan pubertas dini. Selain itu, minuman dengan tambahan gula sanggup mempercepat konsentrasi insulin dan juga meningkatkan konsentrasi pada hormon-hormon sec. Hormon-hormon sec ini normalnya berkembang sesuai periode, namun bisa berkembang lebih cepat kalau mengkonsumsi minuman gula terlalu banyak.
Jadi nggak heran kenapa bawah umur yang keseringan mengkonsumsi soda sanggup mengalami masa pubertas dini dibanding mereka yang jarang meminum minuman berpemanis buatan tersebut. Selain sanggup memicu pubertas dini, ternyata bawah umur yang sering meminum minuman bersoda dan minuman elok lainnya lebih dari tiga kali dalam seminggu sanggup meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
Itu ia guys, beberapa mekanan jaman kini yang sanggup mempengaruhi pubertas dini pada anak. Hal ini tidak berarti kau harus melarang anak ataupun adikmu untuk makan daging ayam, junk food ataupun minuman berpemanis buatan lainnya. Namun kebutuhan untuk meminimalkan daging olahan, daging merah, dan masakan cepat saji perlu ditingkatkan semoga pubertas dini bisa dicegah.
Sumber http://blogunik.com