Thursday, July 12, 2018

√ 12+ Nilai Nilai Dalam Cerpen

Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung di dalam cerpen? Dalam sebuah karya sastra ada banyak nilai yang sanggup dikaji, khususnya cerpen. Para pengarang menyisipkan nilai-nilai kehidupan di dikala mereka menuliskan cerpennya. Nilai tersebut dibutuhkan hingga kepada pembaca dikala membaca sebuah cerpen. Meskipun, cerpen sifatnya hanya sebatas dongeng fiksi atau rekaan semata, namun hal itu tidak berarti cerpen tidak sanggup dijadikan sebagai sumber pelajaran hidup. Ada banyak orang di luar sana yang mendapat sumber ide dari cerpen yang ia baca.

nilai apa sajakah yang terkandung di dalam cerpen √ 12+ Nilai Nilai Dalam Cerpen

Itulah sebabnya mengapa sehingga hingga detik ini masih banyak orang yang suka membaca cerpen. Setiap hari ribuan cerpen ditulis, baik itu dari penulis terkenal, maupun yang biasa-biasa saja. Tidak terhitung banyaknya buku kumpulan cerpen yang berjejer rapi di toko buku. Semuanya dipersembahkan untuk memuaskan dahaga para penikmat cerpen.

Nilai Nilai Dalam Cerpen

Ada seperangkat nilai yang terkandung dalam sebuah cerpen. Nilai-nilai tersebut sering berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari nilai agama, sosial, budaya, pendidikan, hingga pada nilai moral. Mari kita bahas satu per satu maksud dari semua nilai ini:

1. Nilai Agama

Nilai-nilai kehidupan yang sering ada di dalam cerpen yaitu nilai agama. Nilai ini bersumber dari aliran agama tertentu, berupa norma atau kaidah yang berlaku dalam agama. Para penulis cerpen memasukkan norma tersebut ke dalam rangkaian dongeng yang diperankan oleh para tokohnya. Cerpen religius yaitu salah satu tema yang banyak digarap oleh para penulis. Berikut ini referensi kutipan cerpen karya Sania Verawati dengan judul "Hijabmu Mahkotamu" yang mengandung nilai-nilai agama:
Saat hendak menaiki tangga, Ifa masih resah jalur manakah yang akan ia lalui. Apakah nirwana atau neraka? Jika ia menentukan jalur kiri maka masuklah ia ke dalam neraka. Tetapi kalau ia menentukan jalur kanan maka masuklah ia ke dalam nirwana atas izin Allah Swt.

2. Nilai Sosial

Nilai-nilai yang juga sering ada dalam cerpen yaitu nilai sosial, yaitu seperangkat nilai yang berlaku umum di masyarakat. Nilai ini mengatur pola kekerabatan atau interaksi sosial antar sesama masyarakat. Para penulis cerpen seringkali memasukkan nilai ini ke dalam rangkaian dongeng yang ia tulis. Berikut ini referensi kutipan cerpen yang mengandung nilai sosial:
Saat Budi hendak menyebrang jalan, ia melihat seorang ibu bau tanah renta yang terlihat kepayahan menenteng barang belanjaan. Sepertinya, ibu itu hendak ke seberang jalan. Budi kemudian menghampirinya dan membantu ibu itu membawakan barang belanjaan dan menuntunnya menyeberangi jalan.

3. Nilai Budaya

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai budaya, yaitu seperangkat nilai yang sudah bebuyutan berlaku di masyarakat. Nilai ini telah mengakar berpengaruh dan menjadi hukum moral istiadat yang dipatuhi oleh masyarakat, sanggup dalam bentuk upacara, maupun produk kebudayaan. Para penulis cerpen juga sering memasukkan nilai budaya ke dalam rangkaian dongeng yang diperankan oleh para tokoh. Berikut ini referensi kutipan cerpen karya Takama Widji yang mengandung nilai budaya:
Kami bermain hingga arlojiku mengatakan pukul 11 siang. Ingin saja kami ingin berlajan untuk pulang, tiba-tiba kami mendengar suara irama yang amat cepat. Aku tak mengerti dari mana suara itu dihasilkan. Tapi, ketika saya menoleh dan melihatnya ternyata ada beberapa bapak-bapak yang sedang memainkan barongan.
Materi Cerpen Terkait:

4. Nilai Pendidikan

Nilai-nilai dalam cerpen yang keempat yaitu nilai pendidikan, yaitu nilai yang menuntun insan untuk selalu belajar, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari ndeso menjadi pintar. Nilai ini berkaitan dengan pelajaran yang sanggup dipetik dari lingkungan formal maupun nonformal. Telah banyak cerpen yang mengangkat kisah ihwal pendidikan ini. Berikut ini yaitu referensi kutipan cerpen karya Saunichi Agus Sauchi yang mengandung nilai pendidikan:
Beberapa ahad sehabis tes beasiswa. Kami melihat hasil tesnya secara online dan kami semua lulus. Mimpi kami terasa hangat, Tuhan mendengar do'a kami. Aku terharu, bersyukur dengan dalam.

5. Nilai Moral

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan tingkah laku, perangai, atau budi pekerti antar sesama manusia. Cerita ihwal moralitas termasuk salah satu tema favorit para penulis cerpen. Ada banyak referensi cerpen yang mengangkat tema tersebut. Berikut ini yaitu referensi kutipan cerpen karya Fadel Mi'raj Ansar yang mengandung nilai moral:
Meskipun kehidupan Prakasa sangat berat dan menyedihkan, Ia tidak pernah mengeluh dengan keadaan dan selalu mencari jalan keluar setiap masalah, bukan malah bunuh diri. Bunuh diri bukan jalan terbaik meski apapun hadangannya. Kata-kata klise memang terkadang tetap dibutuhkan untuk motivasi meskipun terdengar pencitraan namun begitulah adanya.

6. Nilai Etika

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan hukum sopan santun antar sesama manusia. Misalnya, antara anak dengan orang tua, adik dengan kakak, atau sopan santun dengan orang lain. Nilai ini masih ada hubungannya dengan nilai moral di atas. Nilai etika juga sering mewarnai rangkaian dongeng sebuah cerpen. Berikut ini yaitu referensi kutipan cerpen karya Nur Fajrina Hayati yang mengandung nilai moral:
"Assalamu’alaikum." Dengan wajah yang kaku dan resah kuberanikan diri untuk mengucapkan salam di balik pintu kelas. "Wa’alaikum salam, silahkan masuk." Sahut seorang perempuan yang duduk paling depan sambil melontarkan senyuman kepadaku.

7. Nilai Estetika

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan segi keindahan, baik itu keindahan bahasa, keistimewaan tokoh, penyampaian cerita, dan latar cerita. Para penulis cerpen sering memainkan unsur estetika dalam cerpen yang ia tulis biar tampak lebih indah. Berikut ini referensi kutipan cerpen karya Ahmad Tohari yang mengandung nilai estetika:
Karyamin melangkah pelan dan sangat hati-hati. Beban yang menekan pundaknya yaitu pikulan yang digantungi dua keranjang watu kali. Jalan tanah yang sedang didakinya sudah licin dibasahi air yang menetes dari badan Karyamin dan kawan-kawan.

8. Nilai Politik

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai politik, yaitu nilai yang berafiliasi dengan usaha masyarakat untuk memperjuangkan kebaikan bersama, melalu proses politik yang jujur dan adil sesuai dengan prinsip demokrasi. Para penulis cerpen adakala menulis juga ihwal cerpen yang berkaitan dengan nilai-nilai politik. Berikut ini referensi kutipan cerpen karya Harimanto Imadha yang mengandung nilai-nilai politik:
"Bukan hanya itu. Para pemilih adakala terpengaruh uang. Terpengaruh praktek-praktek money politics," sahut Rita

9. Nilai Perjuangan / Patriot

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai patriotik atau nilai perjuangan, yaitu seperangkat nilai yang berafiliasi dengan semangat memperjuangkan sesuatu yang benar, dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Tema ini salah satu favorit dari para penulis cerpen, ada banyak referensi cerpen yang mengandung nilai-nilai perjuangan. Berikut ini referensi kutipan cerpen karya Andrea Hirata yang mengandung nilai-nilai perjuangan:
Jika malam, mataku sulit terpejam membayangkan diriku bangun di barisan sebelas pemain PSSI, membela tanah air. Kubekapkan tangan di dada, menekan lambang Garuda di sana. Indonesia Raya membahana

10. Nilai Psikologi

Nilai-nilai cerpen selanjutnya yaitu nilai psikologi, yaitu nilai yang berafiliasi dengan perasaan atau kejiwaan manusia, ibarat bahagia, sedih, terharu, marah, dan lain sebagainya. Nilai ini sering menempel pada tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita. Setiap cerpen niscaya mengandung nilai psikologi ini, lantaran telah menjadi salah satu unsur tabiat penokohan dalam sebuah cerpen. Berikut ini referensi kutipan cerpen karya Fenni Marsella yang mengandung nilai-nilai psikologi:
Aku mulai Shock, dan bertanya-tanya ada apa dengan diriku? Terutama dengan kedua mataku ini? Keluargaku secara perlahan memberitahuku, bahwa saya mengalami kebutaan, lantaran kornea mataku rusak dan harus mencari pendonor kornea mata

11. Nilai Ekonomi

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai ekonomi, yaitu nilai yang berafiliasi dengan pemenuhan kebutuhan manusia, baik itu dari segi produksi, konsumsi, maupun distribusi. Kadang-kadang, penulis cerpen memasukkan juga nilai-nilai ekonomi dalam cerpen yang ia tulis untuk memperkaya rangkaian cerita. Berikut ini yaitu referensi kutipan cerpen karya A.A. Navis yang mengandung nilai ekonomi:
Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang harta bendamu kamu biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka

12. Nilai Historis

Nilai-nilai dalam cerpen selanjutnya yaitu nilai historis, yaitu nilai yang berkaitan dengan jalannya sejarah, atau nilai yang ada kaitannya dengan kejadian masa lalu. Ada banyak referensi cerpen yang mengandung nilai-nilai historis. Berikut ini yaitu referensi kutipan cerpen karya Leila S. Chudori yang mengandung nilai historis:
Jangankan mendengar nama Sukarno, Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka. Jangan pula menyebut kejadian berdarah 30 September 1965
Demikianlah klarifikasi ihwal Nilai Nilai Dalam Cerpen. Bagikan materi ini kepada orang yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Sumber http://www.ilmusiana.com