Apa sih ciri-ciri novel itu? Sebagai salah satu hasil karya sastra, novel mempunyai ciri-ciri tertentu yang menjadi pembeda antara novel dengan karya sastra lainnya. Pengetahuan perihal ciri-ciri ini menjadi penting biar kita sanggup mengenali suatu karya itu novel atau bukan. Selain itu, pemahaman perihal ciri ini akan membantu kita ketika akan menciptakan novel. Jadi, berfungsi juga sebagai panduan atau pegangan bagi mereka yang ingin mencar ilmu menciptakan novel.
Sekarang, ambil sebuah novel yang ada di rak buku. Cobalah amati novel tersebut dengan secama, ciri-ciri apa yang sanggup kau lihat? Yah benar, yang paling simpel kita lihat dari sebuah novel yakni bahwa ia terdiri dari berpuluh hingga beratus lembar halaman. Artinya, ada puluhan ribu kata yang menyusun kalimat kisah sebuah novel. Berbeda dengan cerpen, jenis karya sastra yang satu ini hanya dibatasi hingga 10.000 kata saja.
Materi Novel Lainnya:
Namun, itu gres satu ciri saja. Untuk diketahui, masih ada ciri-ciri lainnya yang menempel pada sebuah novel. Nah, topik inilah yang menjadi fokus pembahasan kita kali ini. Kami akan menguraikan secara lengkap semua hal yang menjadi ciri-ciri dari novel. Semoga dengan kehadiran materi ini, akan memperlihatkan pemahaman kepada pembaca sekalian perihal ciri-ciri novel.
Ciri Ciri Novel
Ciri-ciri utama dari sebuah novel, yakni sebagai berikut:
1. Jumlah Kata 35.000
Ciri novel yang pertama yakni dari segi jumlah kata, yakni lebih dari 35.000 kata. Jumlah ini hampir serupa yang dipatok oleh tumpuan lain (Wikipedia), yakni sebesar 40.000 kata. Jumlah kata sebanyak itu diharapkan untuk menguraikan semua insiden dalam novel yang memang mempunyai alur yang kompleks. Hal ini sanggup dimengerti lantaran novel termasuk ke dalam jenis karangan prosa panjang dalam karya sastra.
Pada plot padat, korelasi antarperistiwa terjalin secara erat, menciptakan pembaca seakan-akan dipaksa untuk terus mengikutinya. Sedangkan, pada plot longgar, korelasi antarperistiwa itu tidaklah erat, terkadang disisipi oleh insiden tambahan.
Demikianlah klarifikasi perihal Ciri Ciri Novel. Bagikan materi ini kepada orang yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Sumber http://www.ilmusiana.com2. Terdiri dari 100 Halaman
Ciri novel yang kedua yakni mempunyai lebih dari 100 halaman. Seperti yang dipaparkan di atas, lantaran novel mempunyai jumlah kata yang tidak mengecewakan banyak sehingga diharapkan ratusan halaman untuk memuatnya. Itulah sebabnya mengapa sehingga ketika kita mengambil sebuah novel maka isinya sanggup hingga beratus-ratus halaman. Kita ambil pola satu novel populer Indonesia yang ditulis oleh Andrea Hirata, "Laskar Pelangi" yang mempunyai sebanyak 526 halaman.3. Minimal dibaca selama 2 jam
Ciri-ciri novel selanjutnya yakni dari segi waktu membaca yang membutuhkan waktu tidak mengecewakan lama. Tidak menyerupai cerpen, cukup memerlukan waktu 30 menit untuk membaca cerpen. Novel yang paling pendek saja, setidaknya memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk tuntas membacanya. Apalagi, novel sekelas "Laskar Pelangi", pastilah membutuhkan waktu berhari-hari untuk hingga ke halaman terakhir.4. Alur Ceritanya Kompleks
Ciri selanjutnya dari novel yakni dari segi alur cerita, dimana novel mempunyai alur yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan cerpen misalnya. Alur pada novel bukan hanya maju atau mundur, namun sebagian besar novel mempunyai alur adonan (maju-mundur). Alur jenis ini populer dengan kompleksitasnya, dimana penulis akan menceritakan seluruh insiden secara berurutan, kemudian di suatu titik kisah pembaca akan di bawa ke masa kemudian tokohnya, kemudian melompat lagi ke masa sekarang.5. Novel Bergantung pada Pelaku
Novel juga dicirikan dengan ketergantungannya pada pelaku atau tokoh utama cerita. Semua kisah akan dikembangkan dari para tokoh utama ini. Di dalam novel, sanggup terdapat lebih dari satu tokoh utama. Tidak menyerupai cerpen, yang umumnya hanya berpusat pada satu tokoh utama saja. Kita ambil pola novel karya novelis A. A. Navis "Kemarau", mempunyai dua tokoh utama, yaitu Sutan Duano, dan istrinya Iyah.6. Memiliki beberapa impresi, efek, dan emosi
Ciri-ciri novel selanjutnya yakni dari segi impresi, efek, dan emosi. Novel yakni karya sastra yang sanggup mempunyai beberapa atau lebih dari satu impresi, efek, dan emosi. Impresi berarti kesan dari pembaca atau pengarang. Efek berarti akibat, kesan, atau efek dari cerita. Sedangkan, emosi berarti perasaan yang nanti akan timbul ketika membaca atau yang tersaji dalam sebuah novel.7. Skala Novel Luas
Ciri-ciri novel lainnya yakni skalanya meluas. Maksud dari skala di sini yakni skala ceritanya meluas. Hal ini sebagai konsekuensi dari kompleksitas alur cerita, huruf yang banyak, dan setting atau suasana yang bermacam-macam pada novel.8. Seleksi pada novel lebih luas
Ciri novel selanjutnya yakni mempunyai seleksi kisah yang lebih luas. Novel sering menceritakan perihal hal-hal yang berkaitan dengan problem cinta, rindu, takut, cemas, religus, nafsu, dan lain-lain. Semua ini yakni tema umum yang secara universal di rasakan oleh banyak orang. Penulis novel berusaha mengangkat dan mengungkapkan kembali tema yang sangat luas tersebut sehabis melewati penghayatan dan seleksi subjektif penulis, kemudian akan di olah dengan daya imajinatif-kreatif penulis.9. Kelajuan pada novel lambat
Ciri-ciri novel lainnya yakni dari segi kelajuan cerita. Novel pada umumnya mempunyai kelajuan kisah yang lambat atau kurang cepat. Hal ini berkaitan dengan jalannya insiden atau insiden dalam novel, dimana pergantian insiden demi insiden berlangsung lambat. Seringkali, antara insiden penting yang satu dengan yang lain disisipi oleh banyak sekali insiden embel-embel yang sanggup memperlambat ketegangan cerita.10. Unsur kepadatan dan intensitas kurang diutamakan
Ciri-ciri novel selanjutnya yakni terkait dengan unsur kepadatan dan intensitas kisah bukanlan tidaklah menjadi perhatian utama. Tidak ada hukum baku dalam penulisan novel bahwa ceritanya harus padat dan intens. Kepadatan dan intesitas kisah tersebut terkait dengan plot yang dipilih oleh penulis, apakah plot padat atau plot longgar.Pada plot padat, korelasi antarperistiwa terjalin secara erat, menciptakan pembaca seakan-akan dipaksa untuk terus mengikutinya. Sedangkan, pada plot longgar, korelasi antarperistiwa itu tidaklah erat, terkadang disisipi oleh insiden tambahan.
Demikianlah klarifikasi perihal Ciri Ciri Novel. Bagikan materi ini kepada orang yang membutuhkan. Terima kasih, semoga bermanfaat.