Siapakah pencipta lagu Halo Halo Bandung? Siapa yang tidak kenal lagu ini, Halo Halo Bandung merupakan salah satu lagu wajib nasional. Lagu bertema usaha ini menggambarkan semangat juang rakyat kota Bandung pada masa mempertahanan kemerdekaan Indonesia yang gres saja diproklamirkan pada tahun 1945. Lagu ini dibentuk khusus untuk mengenang usaha mereka dalam kejadian Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret 1946.
Pencipta Lagu Halo Halo Bandung

Lagu Halo Halo Bandung juga menggambarkan kecintaan rakyat Bandung terhadap kota kesayangannya itu. Tergambar pula kerinduan dari rakyat Bandung terhadap semua kenangan di kota itu yang telah hangus akhir kejadian Bandung Lautan Api. Strategi bumi-hangus sengaja ditempuh oleh p0juang Bandung untuk melawan kedigdayaan pasukan Inggris yang ingin kembali menjajah Indonesia.
Nah, pada kesempatan ini kami akan menginformasikan perihal pencipta lagu Halo Halo Bandung. Semoga sehabis membaca uraian ini, kita bisa mengetahui dan memahami siapa pencipta lagu Halo Halo Bandung.
Pencipta Lagu Halo Halo Bandung
Lagu Halo Halo Bandung diciptakan oleh Ismail Marzuki, salah seorang komponis besar Indonesia. Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Senen, Batavia pada tanggal 11 Mei 1914. Ia lahir dan besar dari keluarga Betawi di Jakarta. Sebenarnya, nama yang dipakai semenjak lahir yakni Ismail, sedangkan nama Marzuki merupakan nama ayahnya. Sehingga, nama lengkap dia yakni Ismail bin Marzuki. Namun, nama ini sering disambung orang menjadi Ismail Marzuki yang bertahan sampai sekarang. Teman-teman masa kecilnya memanggil dia dengan nama Mail.
Ismail Marzuki telah ditinggal wafat ibunya ketika masih bayi, tiga bulan sehabis dilahirkan. Ia lalu dibesarkan oleh ayahnya bersama kakaknya yang berjulukan Hamidah. Menginjak usia 17 tahun, Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik pada tahun 1931. Di usianya yang masih arif balig cukup akal itu, ia berhasil membuat lagu pertamanya yang berjudul "O Sarinah". Ia terus mengasah kemampuan bermusiknya dengan bergabung pada perkumpulan orkes musik Lief Java pada tahun 1936. Di perkumpulan tersebut ia memainkan alat musik harmonium pompa, gitar, dan saxosphone.
Baca Juga:
Ismail Marzuki menikah pada tahun 1940 dengan seorang primadona klub musik Bandung yang berjulukan Eulis Zaraidah. Memasuki masa penjajah Jepang, ia bergabung dengan orkes radio pada Hozo Kanri Keyku di Radio Militer Jepang. Karirnya di radio terus dijalani Ismail Marzuki sehabis pendudukan Jepang berakhir. Ia tercatat pernah bergabung juga dengan RRI, tetapi sehabis stasiun radio itu dikuasai Belanda tahun 1947, Ismail memutuskan keluar dari RRI.
Ismail Marzuki kembali ke RRI sehabis stasiun radio ini berhasil dikuasai kembali oleh pemerintah Indonesia. Ia juga diberi kehormatan sebagai pimpinan Orkes Studio Jakarta. Ia juga pernah membuat lagu Pemilihan Umum yang diperdengarkan pertama kali pada pemilu pertama di tahun 1955. Tiga tahun kemudian, Ismail Marzuki menderita penyakit paru-paru, sampai kesannya tutup usia pada tanggal 25 Mei 1958 di usia 44 tahun.
Ismail Marzuki telah ditinggal wafat ibunya ketika masih bayi, tiga bulan sehabis dilahirkan. Ia lalu dibesarkan oleh ayahnya bersama kakaknya yang berjulukan Hamidah. Menginjak usia 17 tahun, Ismail Marzuki memulai debutnya di bidang musik pada tahun 1931. Di usianya yang masih arif balig cukup akal itu, ia berhasil membuat lagu pertamanya yang berjudul "O Sarinah". Ia terus mengasah kemampuan bermusiknya dengan bergabung pada perkumpulan orkes musik Lief Java pada tahun 1936. Di perkumpulan tersebut ia memainkan alat musik harmonium pompa, gitar, dan saxosphone.
Baca Juga:
Ismail Marzuki menikah pada tahun 1940 dengan seorang primadona klub musik Bandung yang berjulukan Eulis Zaraidah. Memasuki masa penjajah Jepang, ia bergabung dengan orkes radio pada Hozo Kanri Keyku di Radio Militer Jepang. Karirnya di radio terus dijalani Ismail Marzuki sehabis pendudukan Jepang berakhir. Ia tercatat pernah bergabung juga dengan RRI, tetapi sehabis stasiun radio itu dikuasai Belanda tahun 1947, Ismail memutuskan keluar dari RRI.
Ismail Marzuki kembali ke RRI sehabis stasiun radio ini berhasil dikuasai kembali oleh pemerintah Indonesia. Ia juga diberi kehormatan sebagai pimpinan Orkes Studio Jakarta. Ia juga pernah membuat lagu Pemilihan Umum yang diperdengarkan pertama kali pada pemilu pertama di tahun 1955. Tiga tahun kemudian, Ismail Marzuki menderita penyakit paru-paru, sampai kesannya tutup usia pada tanggal 25 Mei 1958 di usia 44 tahun.
Karya Ismail Marzuki
Selain membuat lagu Halo Halo Bandung, ada banyak lagu yang tercipta dari komponis besar Indonesia ini. Beberapa di antaranya yang sangat populer adalah:- Gugur Bunga
- Rayuan Pulau Kelapa
- Indonesia Pusaka
Sumber http://www.ilmusiana.com