Thursday, June 28, 2018

√ 10 Perbedaan Siklus Litik Dan Lisogenik Dalam Replikasi Virus

Untuk melaksanakan reproduksi dan replikasi, virus membutuhkan inang berupa lingkungan sel hidup. Inang sel hidup diperoleh virus dengan cara menginfeksi sel hewan, sel tumbuhan, sel bakteri, atau sel manusia. Dalam proses bisul ini, virus sanggup melakukannya melalui siklus litik dan siklus lisogenik. Apakah siklus litik dan lisogenik itu? Apa saja perbedaan siklus litik dan lisogenik dalam proses perkembangbiakan virus? Untuk sanggup menjawabnya, simaklah ulasannya berikut ini!

Perbedaan Siklus Litik Dan Lisogenik

Siklus litik ialah siklus reproduksi virus yang dilakukan dengan menghancurkan sel inang sesudah sukses melaksanakan replikasi. Adapun siklus lisogenik ialah kebalikannya. Siklus lisogenik ialah siklus reproduksi virus yang dilakukan tanpa mengancurkan sel inangnya, melainkan tetap berintegrasi dengan DNA dan RNA dari sel induk. Melalui siklus lisogenik, virus akan bertambah banyak dikala sel inangnya mengalami pembelahan sel.

Untuk melaksanakan reproduksi dan replikasi √ 10 Perbedaan Siklus Litik Dan Lisogenik dalam Replikasi Virus
Secara umum terdapat perbedaan mencolok antara siklus reproduksi virus secara litik dan lisogenik. Perbedaan perbedaan siklus litik dan lisogenik tersebut antara lain menyerupai dijelaskan pada tabel di bawah ini.


Siklus Litik Siklus Lisogenik
Sel inang akan mengalami final hidup pada final siklus replikasi virus. Sel inang tidak akan mengalami final hidup pada final siklus replikasi virus alasannya ialah dia memiliki virulensi.
Terdiri atas 5 tahapan proses, yaitu adsorbsi, injeksi,  sintesis,  perakitan, dan litik. Terdiri atas 7 tahapan proses, yaitu adsorbsi, injeksi,  penggabungan, pembelahan, sintesis,  perakitan, dan litik.
Bersifat non virulen, artinya masuknya DNA virus pada sel hidup tidak akan diikuti dengan pembentukan virus-virus baru. Bersifat virulen, artinya masuknya DNA virus pada sel hidup akan selalu diikuti dengan pembentukan virus-virus baru.
Waktu reproduksi relatif singkat. Waktu reproduksi relatif lama.
Daur litik tidak sanggup berkembang menjadi daur lisogenik meskipun sel inangnya mengalami kematian. Daur lisogenik sanggup berkembang menjadi daur litik jikalau virulensi sel inangnya hilang.
Reproduksi berlangsung secara tidak terikat pada kromosom inang (bebas). Reproduksi terikat pada kromosom inang.
DNA virus menghancurkan DNA sel inang dan mengambil kendali atas fungsi sel sehingga dengan gampang menghancurkan sel. DNA virus berkolaborasi dan menyatu dengan DNA sel sehingga tidak merusak sel.
Virus mereplikasi dirinya dalam keturunan sel inang. Virus mereplikasi dirinya tapi tidak dalam keturunan sel inang.
Infeksi virus berlangsung dan menghasilkan keturunan virus yang ganas (virulent). Infeksi virus berlangsung menghasilkan keturunan virus dengan tingkat ancaman sedang.
Ada tanda-tanda bisul virus pada sel inang. Tidak ada tanda-tanda bisul virus pada sel inang.
Nah, demikianlah perbedaan-perbedaan siklus litik dan lisogenik dalam proses replikasi virus. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda semakin paham dan sanggup menjelaskan perbedaan kedua siklus tersebut. Salam.
Sumber http://www.ebiologi.net