Thursday, June 28, 2018

√ Tiroiditis : Penyebab, Tanda-Tanda Dan Penanganan




Tiroiditis yaitu kumpulan penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada kelenjar tiroid. Tiroditis terdiri dari banyak sekali jenis penyakit dengan banyak sekali jenis tanda-tanda yang sanggup sangat berbeda satu sama lain.  


Mengenal Tiroiditis


Tiroid yaitu kelenjar penghasil hormon terbesar di tubuh yang terletak di leher. Kelenjar ini berukuran sekitar 5 cm dan berbentuk kupu-kupu. Tiroid memiliki tugas yang sangat penting dalam proses metabolisme masakan dan kegiatan organ tubuh manusia. Akibatnya bila terjadi gangguan sanggup memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh termasuk sistem saraf dan otak.


Tiroiditis memiliki tanda-tanda yang bervarisi tergantung dengan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Jika tinggi disebut hipertiroid makan akan mengakibatkan tanda-tanda ibarat berdebar-debar, gampang berkeringat, mata melotot. Akan tetapi bila kadar hormon tiroid turun atau hipotiroid, maka tanda-tanda yang tampak akan ibarat lemah, denyut nadi melambat dan berat tubuh yang naik. Beberapa pasien adakala tidak mengatakan tanda-tanda apapun.


Epidemiologi



  • Kelainan pada kelenjar tiroid ini merupakan kelainan endokrin terbanyak kedua di dunia sesudah diabetes. Sekitar 300 juta orang di dunia dilaporkan menderita kelainan tiroid, namun lebih dari setengahnya tidak menyadarinya

  • Kelainan tiroiditis paling banyak disebabkan oleh autoimnum sekitar 0,3-0,5 per 1000 orang

  • Perbandingan perempuan dan laki-laki yaitu 9: 1.


Penyebab


Tiroiditis memiliki banyak jenis. Jenis tersering yaitu Hashimoto selain itu jenis tersering lainnya ibarat subakut (De Quervain) thyroiditis, painless thyroiditis dan post partum thyroiditis. Menurut waktu dan penyebab terjadinya penyakit ini dibagi menjadi 3 belahan yaitu  akut, subakut dan kronik



  • Akut

    • Infeksi bakteri : Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus

    • Infeksi Jamur : Aspergillus, Candida , Histoplasma, Pneumocystis

    • Obat-obatan (amiodaron)

    • Radiasi.



  • Subakut

    • Infeksi virus

    • Post partum tiroiditis.



  • Kronik

    • Autoimun (paling sering hashimoto)

    • Iatrogenik.




Faktor Risiko



  1. Riwayat keluarga dengan penyakit tiroid, biasanya pada pasien Hashimoto Tiroiditis atau pasien autoimun tiroiditis

  2. DM tipe I  

  3. Hepatitis C

  4. Konsumsi garam yang berlebih/ angat kurang

  5. Usia > 60 thn ke atas

  6. Merokok

  7. Stress.


Gejala


Gejala pada pasien tiroiditis yang membawa mereka ke dokter yaitu nyeri leher depan, beberapa juga mengeluhkan rahang yang kaku, pembengkakan leher serta sulit menelan. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada hormon tiroid sehingga terdapat 2 fase yang sanggup terjadi yaitu fase hipotiroid saat kadar hormon turun dan fase hipertoroid saat kadar hormon naik.


Fase hipotiroid:



  • Lemah

  • BB naik

  • Bengkak kelopak mata

  • Suara serak

  • Sulit BAB (Konstipasi)

  • Nadi lambat

  • Gangguan haid

  • Nyei sendi, kesemutan

  • Mudah kedinginan

  • Produksi keringat berkurang.


Fase hipertiroid :



  • Sulit tidur

  • Mood labil

  • Mata melotot

  • Sesak nafas

  • Berdebar-debar

  • Nafsu makan meningkat

  • BAB sering

  • BB turun

  • Nyeri tulang

  • Tangan gemetar

  • Berkeringat berlebihan.


Kebanyakan pasien tiroiditis mengalami 1 fase saja tapi pada beberapa kasus ibarat post partum tiroditis atau subakut tiroiditis pasien mengalami fase hipertiroid yang diikuti fase hipotiroid.


Diagnosis


Tiroiditis ditegakkan dengan menemukan tanda dan tanda-tanda serta investigasi penunjang. Tanda dan tanda-tanda yang muncul ditentukan oleh fase yang sedang terjadi yaitu hipotiroid atau hipertiroid.


Selain itu pembengkakan pada belahan leher sanggup menjadi tanda tiroditis pada fase apapun. Untuk investigasi penunjang ada beberapa yang sanggup dilakukan:



  • Pemeriksaan Laboratorium

    1. Pemeriksaan hormon tiroid, ini menjadi baku standar dalam penegakan diagnosis.Ada 3 jenis hormon yang diperiksa yaitu FT4, T3, TSH

    2. Pemeriksaan antibodi tiroid. Pada kasus autoimun investigasi ini sering dilakukan selain untuk diagnosis juga untuk perencanaan terapi

    3. Pemeriksaan darah, ibarat darah lengkap dan investigasi kultur darah.



  • Pemeriksaan Histopatologi


Aspirasi jarum halus yaitu pengambilan jaringan pada kelenjar tiroid di leher. Pemeriksaan ini sanggup menegakkan tiroiditis serta jenisnya secara spesifik.



  • Pemeriksaan Radiologi


USG tiroid biasanya dilakukan pada anak-anak lantaran tidak invasif.


Penanganan


Penanganan penyakit ini sesuai dengan jenis dari tiroiditis itu sendiri. Dokter akan merencanakan terapi sesudah mengetahui diagnosis serta jenisnya. Pada tiroiditis akut contohnya derma antibiotik dan istirahat total menjadi pilihan dalam terapi penyakit ini. Namun pada kasus autoimun dan subakut saat pasien menampakkan tanda-tanda dari fase hipertiroid dan hipotiroid maka pengobatan yang diubahsuaikan dengan fase tersebut.


Levotiroksin yaitu obat yang berfungsi sebagai hormon embel-embel pada pasien hipotiroid obat ini akan dikonsumsi untuk mendapat kadar hormon tiroid yang normal. PTU menjadi pilihan pada fase hipertiroid untuk menurunkan hormon tiroid menjadi normal.  Konsumsi obat teratur dan kontrol ke dokter secara rutin sanggup membantu efektifitas terapi.


Komplikasi



  • Hipotiroid permanen

  • Gangguan jantung ibarat pembesaran jantung, gagal jantung

  • Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).


Nah, itu tadi klarifikasi seputar penyakit tiroiditis. Semoga bermanfaat!


 


Baca juga:



Jaga kesehatan Anda dengan gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk diskusikan permasalahan kesehatan Anda. GRATIS! Download aplikasi Go Dok, di sini.


WK/JJ/MA



Referensi




Sumber https://www.go-dok.comm