Wednesday, May 9, 2018

√ Misteri Kerikil Hajar Aswad



Neil Amstrong telah menunjukan bahwa kota Mekah ialah sentra dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melaksanakan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang tampaknya ada asalan tersembunyi dibalik abolisi website tersebut.

Setelah melaksanakan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan ialah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan dikala mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini mempunyai karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang berjulukan ‘Zero Magnetism Area’, artinya ialah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali lantaran daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya kalau seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh alasannya ialah itu lah dikala kita mengelilingi Ka’Bah, maka seperti diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini ialah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa kerikil Hajar Aswad merupakan kerikil tertua di dunia dan juga dapat mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah cuilan kerikil tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga menyampaikan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) )



Sumber http://arief-ardiansyah.blogspot.com