Friday, May 4, 2018

√ Dikala Kehendak Allah Swt Tak Sanggup Kita Pahami


Simaklah dongeng menarik ini,

Dahulu ada dua orang raja: raja mukmin dan raja kafir. Raja yang kafir sakit, ia membutuhkan sejenis ikan bukan pada musimnya sebagai obatnya. Waktu itu, jenis ikan tersebut berada di dasar samudra. Para tabib yang frustasi menasehatkan semoga raja segera menentukan penggantinya...

“Obat baginda pada ikan tersebut, kita tak mungkin mendapatkannya,” kata mereka.

Allah kemudian mengutus salah seorang malaikat untuk mengiring ikan itu keluar dari lubangnya di dasar maritim supaya orang gampang menangkapnya. Ikan itupun kemudian ditangkap. Raja kafir memakannya dan ia segera sembuh.

Kemudian raja yang mukmin jatuh sakit, ia menderita sakit yang sama menyerupai yang diderita raja kafir.
Tetapi ia sakit pada waktu ikan yang menjadi obatnya berada di pemukaan laut. “Bergembiralah, kini ini ekspresi dominan munculnya ikan itu.” Ucap para tabib.
 
Lalu Allah mengutus para malaikat untuk menggiring ikan ikan itu dari permukaan maritim hingga masuk kembali ke lubang-lubang di dasar laut. Orang-orang tak bisa menangkapnya. Hingga raja mukmin itu terpaksa meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

Para Malaikat langit dan penduduk Bumi keheranan, mereka kebingungan. Kemudian Allah mewahyukan kepada para malaikat langit dan kepada para Nabi di zaman itu.

“Inilah Aku yang Maha Pemurah, pemberi karunia, MahaKuasa. Tidak menyusahkan Aku apa yang Ku berikan, tidak bermanfaat bagi Ku apa yang Ku tahan sedikitpun, Aku tidak menzalimi siapapun.

Adapun raja yang kafir itu, Aku mudahkan baginya mengambil ikan bukan pada waktunya, dengan begitu, Aku membalas kebaikan yang pernah ia lakukan.

Aku balas kebaikan itu sekarang, suapaya saat ia tiba pada hari kiamat, tidaklah ada kebaikan pada lembaran-lembaran amalnya. Ia masuk neraka alasannya yakni kekufurannya...

Adapun raja yang jago ibadah itu, Aku tahan ikan itu pada waktunya. Dia pernah berbuat salah. Aku ingin menghapus kesalahannya itu dengan menolak kemauannya dan menghilangkan obatnya, supaya kelak ia tiba menghadapKu tanpa dosa. Dan beliau pun masuk nirwana dalam keadaan suci”

Selalu Ada Harapan. Bang Din

Sumber http://arief-ardiansyah.blogspot.com