Wednesday, May 9, 2018

√ Diam-Diam Super Dibalik Abad Golden Age Anak


Pernah mendengar istilah Golden Age pada anak usia 0-3 tahun??

Mengapa Golden Age hanya terjadi pada usia 0-3 tahun? Bukan usia 11-17 tahun? Padahal usia 11-17 tahun niscaya lebih produktif dari pada usia 0-3 tahun, ya kan??

Jawabannya SIMPEL SEKALI... Tapi perhatikan dulu ulasan berikut.... Hehe JJ


Seorang anak yang berusia 0-3 tahun ialah anak yang masih polos dan belum mengerti banyak hal. Tapi jangan dianggap hal ini buruk! Karena mereka belum mengerti apa-apa, tentu mereka belum memahami banyak kosakata, termasuk belum memahami arti kata “GAGAL”. Sehingga dalam benak pikirnya hanya terlintas pikiran untuk  “TERUS MENCOBA DAN TERUS MENCOBA” tanpa mengenal kata “GAGAL”.

Percaya tidak, semua yang dipelajari seorang anak pada usia Golden Age niscaya berhasil dan akan teringat terus hingga ia dewasa. Perlu bukti?? Berjalan dan Berbicara menjadi 2 pola yang amat mudah. Seorang anak ketika berguru berbicara tidak pernah lelah bukan? Walaupun ia tidak mengerti apa yang ia katakan, namun ia terus berbicara, terus mengeluarkan kata-kata, tanpa merasa lelah dan tanpa merasa ingin berhenti... Hasilnya?? Yap, ia sanggup berbicara dengan lancar sedikit demi sedikit, hingga sanggup menjadi pembicara yang handal ketika besar.

Begitupun dengan berjalan.. Perlahan dan perlahan, namun pasti! Mulai dari tiduran, mengangkat badan, duduk, merangkak, mulai berdiri, berjalan perlahan dengan bantuan, hingga sanggup berjalan dengan lancar, bahkan berlari! Tentu semuanya tidak dilakukan dengan cepat dan mudah. Butuh waktu yang cukup lama. 2 bulan, 4 bulan, bahkan ada yang hingga 1 tahun. Namun selama masa berguru itu, tidak ada anak yang merasa lelah. Walaupun jatuh berkali-kali, ia niscaya kembali bangun... Walupun menangis berkali-kali namun ia tetap mencoba dan terus mencoba hingga akibatnya ia sukses berjalan dengan lancar tanpa proteksi orang lain.

Jadi masa Golden Age bukan semata-mata lantaran perkembangan otak yang pesat, namun disebabkan juga oleh MINDSET seorang anak dimana ia TERUS MENERUS BELAJAR tanpa mengenal kata “GAGAL”, “LELAH”, “BERHENTI”, dan kata-kata sejenisnya. Yang selalu terlintas dalam benaknya ialah bagaimana semoga sanggup SUKSES dalam berguru mengenai apapun.

Sekarang mari kita sejenak berpikir dan merenung....

Apakah selama ini kata “GAGAL” selalu menghantui pikiran kita???

Apakah selama ini kita terlalu gampang MENYERAH dalam mengerjakan sesuatu???

Jika iya, berarti bawah umur yang berumur 0-5 tahun telah JAUH LEBIH BAIK daripada kita...

Apakah kita sanggup menjadi lebih baik dari anak kecil itu??

Pasti bisa!!!!! Kita niscaya lebih maju dan lebih mengerti daripada bawah umur kecil itu dalam banyak sekali bidang. Mulai dari ilmu, kedewasaan, fisik, dll. Tapi mengapa kita tidak sanggup se-maksimal bawah umur kecil itu? Mengapa mereka sanggup sukses melaksanakan apa saja sementara kita tidak????

Ternyata pikiran kita terlalu takut untuk bertindak. Kata “GAGAL” selalu menghiasi pikiran kita dikala kita berbuat kita apa saja. Padahal itulah yang menjadi GEMBOK KESUKSESAN kita. Apabila kita sanggup menghilangkan kata “GAGAL” dalam kamus hidup kita, apabila kita sanggup membuang jauh-jauh kata “GAGAL” dari kehidupan kita, maka dengan mudahnya GEMBOK KESUKSESAN akan terbuka bagi kita.

Mengapa??

Karena ketika kita sudah tidak memikirkan kegagalan, maka kita akan terus menerus berusaha dalam berbuat apa pun, meski telah jatuh berkali-kali, meski telah diejek berkali-kali, kita akan tetap dan terus berdiri dan berusaha hingga kita berhasil total. JJJJJ

Oleh karenanya, marilah kita buang jauh-jauh kata “GAGAL” dan teman-temannya dari kehidupan kita... Jangan pernah takut gagal ketika melaksanakan apapun! Dan Jangan pernah menyampaikan bahwa diri Anda gagal! Karena tidak akan ada kegagalan selama Anda terus Mencoba tanpa henti....

Good Bye GAGAL..........!!! Welcome for KESUKSESAN..........!!!!! JJJ

Sumber http://arief-ardiansyah.blogspot.com