Tuesday, April 3, 2018

√ Anggaran Tenaga Kerja

 Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh √ Anggaran Tenaga Kerja

Perencanaan Tenaga Kerja

Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh.

Buruh atau tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan selalu ada dalam perusahaan meskipun dalam perusahaan sudah dipakai mesin-mesin.

Anggaran tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci ihwal upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja pribadi selama masa waktu tertentu.

Dalam anggaran tenaga kerja pribadi didalamnya mencakup planning ihwal jumlah waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menuntaskan 1 unit produk jadi, tariff upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja, dan waktu para tenaga kerja pribadi tersebut menjalankan aktivitas proses produksi, serta tampat dimana para tenaga kerja pribadi bekerja.

Anggaran tenaga kerja hanya merencanakan unsur-unsur dari tenaga kerja langsung.

Dimana, anggaran tenaga kerja selalu dikaitkan dengan anggaran produksi yang telah disusun sebelumnya.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain yakni :
  1. Kebutuhan tenaga kerja.
  2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
  3. Latihan bagi tenaga kerja baru.
  4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
  5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
  6. Pengawasan tenaga kerja.

Tenaga kerja yang bekerja di pabrik dikelompokkan menjadi 2 yakni :


1. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Tenaga kerja pribadi pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara pribadi terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.

Tenaga kerja pribadi memiliki sifat-sifat :
  1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini bekerjasama secara pribadi dengan tingkat aktivitas produksi.
  2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
  3. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya pribadi sanggup dihubungkan dengan produk simpulan (terutama dalam penentuan harga pokok)

Yang sanggup dikategorikan sebagai tenaga kerja pribadi yakni para buruh pabrik yang mengikuti aktivitas proses produksi dari materi mentah hingga berbentuk barang jadi.

2. Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor)

Tenaga kerja tidak pribadi pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara pribadi pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik.

Tenaga kerja tidak pribadi memiliki sifat-sifat :
  1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak bekerjasama secara pribadi dengan tingkat aktivitas produksi.
  2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya semi fixed atau semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat produksi.
  3. Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi sanggup di luar pabrik.

Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik, maka biaya yang dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan dalam anggaran biaya overhead pabrik.


Manfaat Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung

  1. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien.
  2. Biaya tenaga kerja sanggup direncanakan dan diatur secara lebih efisien.
  3. Harga pokok produk sanggup dihitung secara tepat.
  4. Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja.


Persiapan-Persiapan dalam Menyusun Anggaran Tenaga Kerja

Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja, perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang dipakai untuk menghitungnya.

Dalam kenyataan, sering diguanakan satuan hitung atas dasar jam buruh pribadi (Direct Labor Hour) dan biaya buruh pribadi (Direct Labor Cost).

Dalam persiapan menysusun anggaran ini, terlebih dahulu dibentuk Manning Table.

Manning Table merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan :
  1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan.
  2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada banyak sekali tingkat kegiatan.
  3. Bagian-bagian yang membutuhkannya.

Anggaran tenaga kerja merupakan perencanaan khusus ihwal jam buruh pribadi (DLH) dan biaya buruh pribadi (DLC) berdasarkan waktu jenis barang yang diproduksi.

Apabila memungkinkan, anggaran tenaga kerja sanggup dibentuk terpisah, yakni :
  1. Anggaran jam buruh langsung.
  2. Anggaran biaya tenaga kerja.

Anggaran Kebutuhan Jam Tenaga Kerja Langsung

Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan :
  1. Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan.
  2. Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi.
  3. Jumlah DLH yang dibutuhkan untuk tiap jenis barang.
  4. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal).

Kebutuhan jam tenaga kerja pribadi = jumlah jam produksi x standar jam tenaga kerja pribadi (LUR/Labor Usage Rate)


Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran ini merupakan bab dari anggaran tenaga kerja, secara terperinci pada anggaran ini harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Jumlah barang yang diproduksi, yang dilihat dari anggaran produksi.
  2. Jam buruh pribadi (DLH) yang dibutuhkan untuk mengerjakan 1 unit barang.
  3. Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.
  4. Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan.
  5. Waktu produksi barang (bulan atau kuartal).

Biaya tenaga kerja pribadi = kebutuhan jam tenaga kerja pribadi x upah standar tenaga kerja langsung.

Sumber http://www.dounkey.com