Saturday, March 3, 2018

√ Pengertian, Ciri - Ciri, Pola Cacing Nemathelminthes

 Cacing ini sering disebut juga cacing gilig lantaran tubuhnya tidak terbagi menjadi segmen  √ Pengertian, Ciri - Ciri, Contoh Cacing Nemathelminthes

  Pengertian Nemathelminthes

   Menurut bahasa, Nemathelminthes berasal dari kata Nematos yang artinya Benang dan Helminthes yang artinya Cacing. Cacing ini sering disebut juga cacing gilig lantaran tubuhnya tidak terbagi menjadi segmen - segmen. Bentuk tubuhnya lingkaran panjang atau silindris.

  Ciri - Ciri Nemathelminthes

   Ciri - ciri Nemathelminthes antara lain sebagai berikut.
   A. Merupakan binatang triploblastik pseudoselomata, artinya tubuhnya mempunyai tiga lapisan badan (ektoderm, mesoderm, dan endoterm) dan sudah mempunyai selom semu.
   B. Ukuran badan pada umumnya kecil dan banyak yang mikroskopik. Tubuh penggalan luar dilapisi oleh kutikula. Pada umumnya ukuran badan cacing betina lebih besar daripada ukuran badan cacing jantan.
   C. Sistem pencernaannya sudah sempurna, artinya sudah mempunyai lisan dan anus.
   D. Tidak mempunyai sistem sirkulasi dan sistem pernapasan.
   E. Berkembang biak secara seksual, dimana alat kelamin jantan dan betina terpisah. Pada cacing jantan di penggalan posterior (ekornya) erat lubang anus terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang berfungsi untuk kopulasi.
   G. Cacing ini ditemukan di semua habitat, umumnya hidup bebas di air dan di tanah. Sebagian lagi ada yang hidup dan benalu pada jaringan atau cairan badan manusia, hewan, dan tumbuhan.

  Contoh Cacing Yang Termasuk Nemathelminthes

   Beberapa jenis Nemathelminthes yang hidup benalu di dalam susukan pencernaan insan yaitu Ascaris, Ancylostoma/Necator, Wuchereria bancrofti, dan Enterobius.

  A. Ascaris lumbricoides (Cacing Perut)

   Cacing ini hidup sebagai benalu dalam usus insan dan sering disebut sebagai cacing usus atau cacing gelang, mempuyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Karena hidupnya di dalam usus halus manusia, maka cacing ini mengisap sari masakan yang ada di dalam usus.
   
 Ascaris lumbricoides merupakan binatang dioseus, yaitu binatang dengan jenis kelamin berbeda, bukan hermafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan mempunyai sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus, disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma dikala kawin. Infeksi cacing ini mengakibatkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya diderita oleh anak - anak. Infeksi ini terjadi pada dikala mengonsumsi masakan atau minuman yang terkontaminasi telur Ascaris.

   Daur hidupnya dimulai dari telur yang telah membentuk embrio keluar bersama feses, kemudian terpengaruhi oleh insan dan menetas di usus. Kemudian, larva menembus dinding usus dan masuk ke peredaran darah hingga ke paru - paru. Dari paru - paru, larva keluar menuju ke trakea, kemudian ke faring, selanjutnya tertelan kembali dan masuk ke usus lagi hingga berkembang hingga dewasa.
 Cacing ini sering disebut juga cacing gilig lantaran tubuhnya tidak terbagi menjadi segmen  √ Pengertian, Ciri - Ciri, Contoh Cacing Nemathelminthes


  B. Ancylostoma/Necator (Cacing Tambang)

    Cacing ini dikenal sebagai cacing tambang yang persebarannya di kawasan tropis Asia dan Afrika. Di kawasan Amerika terdapat cacing serupa yang dikenal sebagai Necator americanus. Cacing tambang berukuran 1 - 1,5 cm dan bersifat benalu dalam usus manusia. Pada mulutnya terdapat kait berupa gigi dari kitin untuk menempel dan melukai dinding usus inangnya. Cacing ini mengisap darah inang sehingga sanggup menimbulkan anemia yang disebabkan oleh pendarahan pada bekas gigitan cacing lantaran cacingnya mengeluarkan antikoagulan ketika ia mengisap darah. Akibatnya sanggup menurunkan gairah kerja serta menurunkan produktivitas. Penyakit yang disebabkan oleh cacing tambang disebut ankilostomiasis.

    Cacing remaja hidup di rongga usus halus, dengan lisan menempel pada mukosa dinding usus. Cacing betina menghasilkan 9.000 - 10.000 butir telur per hari. Cacing betina mempunyai panjang 1 cm dan cacing jantan kira - kira 0.8 cm. Cacing remaja berbentuk aksara S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi. Rongga mulutnya sangat besar. Cacing jantan mempunyai bursa kopulatriks. Telur cacing tambang besarnya kira - kira 60 x 40 mikron, berbentuk bujur, dan mempunyai dinding yang tipis. Di dalamnya terdapat beberapa sel di antaranya larva rabditiform yang panjangnya kira - kira 250 mikron dan larva filariform yang panjangnya kira - kira 600 mikron. 
   
    Pada daur hidupnya telur menetas di tanah yang becek menjadi larva. Larva menembus kulit telapak kaki, kemudian masuk ke peredaran darah. Cacing dewasanya berada di usus halus, menempel pada dinding usus halus, dan mengisap darah.

  C. Wuchereria bancrofti

   Cacing ini merupakan penyebab penyakit elephantiasis (penyakit kaki gajah). Penyakit ini ditularkan melalui sektornya berupa nyamuk Culex. Cacing remaja hidup pada pembulus limfe manusia.

   Cacing remaja ibarat benang, berwarna putih kekuning - kuningan. Cacing betina berukuran 90 - 100 x 0,25 mm, ekornya lurus dan ujungnya tumpul serta uterusnya berpasangan. Cacing jantan berukuran 35 - 40 x 0,1 mm, ekornya melingkar dan dilengkapi dua spikula. Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria bersarung dan berukuran 250 - 300 x 7 - 8 mikron. Mikrofilaria terdapat di dalam darah dan paling sering ditemukan di pedoman darah tepi, tetapi pada waktu tertentu saja. Pada umumnya mikrofilaria cacing ini mempunyai periodisitas nokturna lantaran mikrofilaria dalam darah tepi banyak ditemukan pada malam hari, sedangkan pada siang hari mikrofilaria terdapat di kapiler organ - organ viseral (jantung, ginjal, paru - paru, dan sebagainya).

   Untuk melengkapi daur hidupnya, Wuchereria bancrofti membutuhkan insan (inang sesungguhnya) dan nyamuk (inang perantara). Nyamuk terinfeksi dengan menelan mikrofilaria yang terisap bersama - sama dengan darah. Di dalam lambung nyamuk, mikrofilaria melepaskan sarungnya dan berubah menjadi larva stadium 1 (L - 1), larva stadium 2 (L - 2), dan larva stadium 3 (L - 3) dalam otot toraks dan kepala.

   L - 1 mempunyai panjang 135 - 375 mikron, bentuknya mirip sosis, ekornya, memanjang dan lancip, dan masa perkembangannya 0,5 - 5,5 hari (di toraks). L - 2 mempunyai panjang 310 - 1.370 mikron, bentuknya gemuk dan lebih panjang daripada L - 1, ekornya pendek membentuk kerucut, dan masa perkembangannya antara 6,5 - 9,5 hari ( di toraks dan kepala). L - 3 mempunyai mobilitas yang cepat sekali, kadang - kadang ditemukan di proboscis nyamuk sehingga larva ini bersifat infektif dan ditularkan pada insan melalui gigitan nyamuk.

   Apabila L - 3 ini masuk ke dalam jaringan insan kemudian masuk ke sistem limfatik perifer dan bermigrasi ke susukan limfe distal dan kesannya ke kelenjar limfe maka akan tumbuh menjadi L - 4 dan L - 5 (cacing betina dan jantan dewasa).
 Cacing ini sering disebut juga cacing gilig lantaran tubuhnya tidak terbagi menjadi segmen  √ Pengertian, Ciri - Ciri, Contoh Cacing Nemathelminthes

  D. Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)

   Ukuran telur E. vermicularis yaitu 50 - 60 mikron x 20 - 30 mikron ( rata - rata 55 x 26 mikron ).. Telurnya berbentuk asimetris, tidak berwarna, mempunyai dinding yang tembus sinar dan salah satu sisinya datar. Di dalam telur terdapat bentuk larvanya. Seekor cacing betina memproduksi telur sebanyak 11.000 butir setiap harinya selama 2 hingga 3 minggu, setelah itu cacing betina akan mati.

   Cacing remaja E. vermicularis berukuran kecil, berwarna putih, yang betina jauh lebih besar daripada yang jantan. Ukuran cacing jantan yaitu 2 - 5 mm, mempunyai sayap, dan ekornya melingkar mirip tanda tanya. Sedangkan ukuran cacing betina yaitu 8 - 13 mm x 0,4 mm, mempunyai sayap, bulbus esofagus terperinci sekali, ekornya panjang dan runcing. Uterus cacing betina berbentuk gravid melebar dan penuh dengan telur. Bentuk khas dari cacing remaja ini yaitu tidak terdapat rongga lisan tetapi dijumpai adanya 3 buah bibir, bentuk esofagus bulbus ganda dan di kawasan anterior sekitar leher, kutikulumnya melebar. Pelebaran yang khas ini disebut sayap leher ( cervical alae).

   Manusia merupakan satu - satunya inang definitif E. vermicularis dan tidak diharapkan inang perantara. Cacing remaja betina mengandung banyak telur pada malam hari dan akan melaksanakan migrasi keluar melalui anus ke kawasan perianal dan pernium. Migrasi ini disebut nocturnal migration. Di kawasan perinium tersebut cacing - cacing ini bertelur dengan cara kontraksi uterus, kemudian telur menempel di kawasan tersebut. Telur sanggup menjadi larva infektir pada tempat tersebut, terutama pada temperatur optimal 23 - 26 derajat celcius dalam waktu 6 jam.

   Waktu yang diharapkan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelan telur matang hingga menjadi cacing remaja gravid yang bermigrasi ke kawasan perianal, berlangsung kira - kira 2 ahad hingga 2 bulan. Mungkin, daurnya hanya berlangsung kira - kira 1 bulan lantaran telur - telur cacing sanggup ditemukan kembali pada anus paling cepat 5 ahad setelah pengobatan.
 Cacing ini sering disebut juga cacing gilig lantaran tubuhnya tidak terbagi menjadi segmen  √ Pengertian, Ciri - Ciri, Contoh Cacing Nemathelminthes



Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com