 |
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik ialah kemampuan memakai kata secara efektif, baik secara mulut (misalnya pendongeng, orator, dan politisi) maupun tertulis (misalnya sastrawan, penulis drama, editor, dan wartawan).
2. Kecerdasan Matematis - Logis
Kecerdasan matematis - logis ialah kemampuan memakai angka dengan baik (misalnya jago matematika, akuntan pajak, dan jago statistik) dan melaksanakan daypikir yang benar (misalnya ilmuwan, pemrogram komputer, dan jago logika).
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan spasial ialah kemampuan memersepsi dunia spasial - visual secara akurat (misalnya sebagai pemburu, pramuka, dan pemandu) dan mentransformasikan persepsi dunia spasial - visual tersebut (misalnya dekorator interior, arsitek, senimal, dan penemu).
4. Kecerdasan Kinestetis - Jasmani
Kecerdasan kinestetis - jasmani ialah keahlian memakai seluruh badan untuk mengekspresikan inspirasi dan perasaan (misalnya sebagai aktor, pemain pantomim, atlet, dan penari) dan keterampilan memakai tangan untuk membuat atau mengubah sesuatu (misalnya perajin, pematung, jago mekaanik, dan dokter bedah).
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal ialah kemampuan untuk menangani bentuk - bentuk musikal dengan cara memersepsi (misalnya penikmat musik), membedakan (misalnya kritikus musik), mengubah (misalnya komposer), dan mengekspresikan (misalnya penyanyi).
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan memersepsi dan membedakan suasana hati, maksud, motivasi, dan perasaan orang lain.
7. Kecerdasan Intrapersonal.
Kecerdasan intrapersonal ialah kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak menurut pemahaman tersebut.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis ialah keahlian mengenali dan mengategorikan spesies (flora dan fauna) di lingkungan sekitar.
Teori Kecerdasan Majemuk ini lalu dikembangkan oleh Thomas Armstrong yang menerapkan teori tersebut pada dunia pendidikan khususnya di sekolah. Menurutnya, ada 4 poin kunci dalam Teori kecerdasan Majemuk.
1. Setiap orang mempunyai 8 kecerdasan. Kedelapan kecerdasan itu berfungsi berbarengan dengan cara yang berbeda - beda pada setiap orang.
2. Setiap orang sanggup menyebarkan setiap kecerdasan hingga pada tingkat penguasaan yang memadai, apabila ia memperoleh cukup dukungan, pengayaan, dan pengajaran.
3. Kecerdasan - kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks. Tidak ada kecerdasan yang bangun sendiri dalam kehidiupan sehari - hari (kecuali mungkin untuk kasus yang amat langka, contohnya orang yang mengalami cedera otak).
4. Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori. Orang mungkin saja tidak sanggup membaca, tetapi ia mempunyai kecerdasan linguistik yang tinggi. Sebab ia sanggup memberikan kisah yang memukau atau mempunyai kosakata mulut yang luas.
Selain itu, ada orang yang mungkin tampak canggung saat berada di lapangan olahraga. Akan tetapi, bersama-sama ia mempunyai kecerdasan kinestis - jasmani yang luar biasa saat ia merajut karpet atau membuat papan catur yang indah.
Teori Kecerdasan beragam menekankan keanekaragaman cara orang menunjukkan bakat. Baik itu talenta dalam satu kecerdasan tertentu maupun talenta pada beberapa kecerdasan.
Setiap insan telah diberi kelebihan dan kekurangan oleh Allah, oleh sebab itu kita harus bersyukur atas nikmat (kelebihan) yang telah diberikannya, bukan mengkufurinya, firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam QS: Ibrahim [14] ayat 7 : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya bila kau bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan bila kau mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih".
Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com
