Tokoh Perintis Sosiologi
1. Auguste Comte
Auguste Comte yaitu salah satu pemikir handal di bidang sosiologi. Bukunya Course de philosophie positive, menjadikan Comte disebut Bapak Sosiologi atau peletak dasar sosiologi. Pemikiran Auguste Comte yang dijadikan dasar ajaran sosiologi antara lain sebagai berikut.
A. Membedakan sosiologi ke dalam statistika sosial dan dinamika sosial.
B. Pengembangan tiga tahap ajaran insan (tahap teologi, metafisis, dan positif) yang menjadi ciri perkembangan pengetahuan insan dan masyarakat.
C. Gejala sosial sanggup dipelajari secara ilmiah melalui metode - metode pengamatan, percobaan, perbandingan dan sejarah.
D. Fakta kolektif historis dan masyarakat terikat pada aturan - aturan tertentu dan tidak pada kehendak manusia.
2. Emile Durkheim
Emile Durkheim salah satu tokoh sosiologi yang dipengaruhi oleh tradisi ajaran Prancis - Jerman. Durkheim termasuk salah satu peletak dasar - dasar sosiologi modern. Bagi Durkheim, fenomena sosial yang tumbuh berantakan dalam kehidupan masyarakat ini yaitu nyata. Oleh lantaran itu, tanda-tanda - tanda-tanda sosial yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat bekerjsama sanggup dikaji dengan metode - metode empiris, dan bukan secara filosofis.
Pada prinsipnya Durkheim menolak klarifikasi ilmiah perihal tindakan (institusi sosial) yang hanya mendasarkan analisis pada karakteristik individu, ibarat insting, kemauan, imitasi, dan kepentingan pribadi. Menurut Durkheim sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari fakta sosial, yaitu setiap cara bertindak yang telah baku ataupun tidak, yang sanggup melaksanakan pemaksaan terhadap individu. Fakta sosial bersifat eksternal terhadap individu. Fakta sosial sanggup berupa cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang menunjukkan ciri - ciri tertentu yang berada di luar kesadaran individu.
3. Karl Marx
Sebagai seorang penulis sosiologi santunan Marx terletak pada teori kelas. Marx beropini bahwa sejarah masyarakat insan merupakan sejarah usaha kelas. Perkembangan pembagian kelas dalam ekonomi kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu kaum borjuis (kaum kapitalis) dan kaum proletar.
4. Max Weber
Max Weber menyatakan bahwa yang dipelajari oleh sosiologi yaitu tindakan sosial. Tindakan insan disebut tindakan sosial apabila memiliki arti subjektif. Tindakan itu dihubungkan dengan tingkah laris orang lain. Menurut Weber sosiologi berusaha menunjukkan pengertian perihal agresi - agresi sosial. Metode - metode yang dipakai dalam ilmu - ilmu alam tidak sanggup diterapkan begitu saja pada problem - problem yang dikaji dalam ilmu - ilmu sosial.
Sosiologi membantu mempelajari dan memahami sikap insan dan sekaligus menelaah alasannya - alasannya terjadinya interaksi sosial. Karya Weber perihal perkembangan sosiolog, contohnya analisis perihal wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi - organisasi ekonomi dan sebagainya.
5. Charles Horton Cooley
Charles Horton Cooley membuatkan konsepsi mengenai kekerabatan timbal balik dan kekerabatan yang tidak terpisahkan antara individu dengan masyarakat. Pada waktu insan berada di bawah dominasi kelompok utama yaitu keluarga, kelompok sepermainan dan rukun tetangga, insan akan saling kenal antara warga - warganya serta kolaborasi langsung yang erat.
6. Herbert Spencer
Herbert Spencer yaitu orang inggris yang menguraikan bahan sosiologi secara rinci dan sistematis. Menurut Spencer, objek sosiologi yang pokok yaitu keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri termasuk asosiasi masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan. Pada tahun 1876 Spencer mengetengahkan sebuah teori perihal "evolusi sosial".
Ia menerapkan secara analog Teori Darwin mengenai "Teori Evolusi" terhadap masyarakat manusia. Ia yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri. Herbert Spencer juga membuatkan suatu sistematika penelitian masyaraakt dalam bukunya yang berjudul Principles of Sociology.
Sumber http://falah-kharisma.blogspot.com